Showing posts with label INTERMEZZO. Show all posts
Showing posts with label INTERMEZZO. Show all posts

Sunday, January 14, 2024

Fake Chat Viral di Socmed

Bismillah ...

Lama nggak ngisi blog. Sibuk cari jasprom cerbung wkwkwk. Btw kali ini mau cerita yang nggak jauh-jauh dari aktivitas menulis fiksi saya. Tentang fake chat yang viral. Biar jadi kenangan kalo karya saya pernah viral juga hahaha.

Jadi ceritanya kan, saya jungkir balik salto mikirin promo apa nih yang bisa bikin cerita saya naik. Terpikirlah bikin fake chat WA biar ala-ala anak AU alias alternative universe gitu. Chat antara Nadia dan Arman si mantan ipar. Nah SS-an chat itu saya kasihlah ke temen-temen jasprom dan tukar posting. Ehhh ternyata rame dong banyak like, komen dan share. Banyak juga yang ambil fotonya doang tanpa menyertakan caption yang berupa naskah cerbung juga link.

Friday, May 15, 2020

Ketika Iuran BPJS Kesehatan Naik, Lalu Batal Naik, Kemudian Akan Naik Lagi, #TerimakasihBPJS

Masih teringat saat di grup WA keluarga, mba Lia, kakak kedua saya heran kok iuran BPJS kesehatan bulan ini cuma bayar sedikit doang, 30ribu berapaa gitu. Sayapun mengecek tagihan BPJS saya dan keterangannya sudah terbayar!

Lalu searching, usut punya usut, tarif BPJS yang sempat dinaikkan pemerintah di bulan Januari, dibatalkan oleh Mahkamah Agung. Pembayaran mulai bulan April kembali ke tarif sebelum naik, lalu selisih yang sudah terlanjur dibayarkan akan diperhitungkan di bulan ini.

Alhamdulillah, batin saya, idep-idep kemaren nabung ya. Jadi anggaran 500ribu unuk bayar BPJS bulan ini bisa dialokasikan untuk yang lain. Dan emang sebagian udah saya buat belanja belanji. Kebayang lagi bulan depan dan seterusnya dari anggaran 500ribu buat BPJS, separonya bisa buat ditabung karena tarif BPJS ngga jadi naik. 

Tapi kebahagiaan tak berlangsung lama, ketika kemudian ada kabar lagi, Presiden mengeluarkan Peraturan baru dan iuran BPJS akan dinaikkan lagi mulai bulan Juli dengan nominal yang hampir sama sebelum batal naik kemaren.

Hadiah tahun baruuuu
Dalam Pasal 34 Perpres yang ditandatangani pada 5 Mei 2020 itu disebutkan tarif BPJS Kesehatan 2020, kelas I naik dari Rp 80.000 jadi Rp 150.000 per bulan.

Iuran peserta kelas II naik dari Rp 51.000 menjadi Rp 100.000 per bulan. Sementara iuran peserta kelas III segmen peserta pekerja bukan penerima upah (PBPU) dan peserta bukan pekerja (BP) menjadi Rp 42.000 per bulan. Tapi, di dalam ketentuan Pasal 34 ayat 1 Perpres Nomor 64 Tahun 2020 disebutkan, peserta kelas III hanya cukup membayarkan iuran sebesar Rp 25.500 saja karena sisanya sebesar Rp 16.500 disubsidi oleh pemerintah pusat. Nanti mulai tahun 2021, iuran peserta mandiri kelas III menjadi Rp 35.000 dan selisih sisanya sebesar Rp 7.000 dibayarkan oleh pemerintah.

Gimana perasaan saya? Sedih? Kecewa? Marah? Ngga kok saya hanya merasa... LUCU hahahaha.... dan yang langsung terlintas di pikiran saya saat itu lagunya Utopia “Kubawa kau melayang tinggi dan kuhempaskan ke bumi!” 

Saya ngga protes. Bener!! Bahkan waktu awal BPJS dinaikkan saya juga ngga protes, nyinyir dikit sih buat konten komik @emakirits hahaha. Sayapun tidak menurunkan kelas BPJS saya. Yaudah bayar aja deh, itung-itung sedekah ke pemerintah #lol 

Sayapun ngga berharap BPJS bakalan diturunkan lagi. Waktu ada berita tarif BPJS batal naik, saya ngga lantas percaya. Dalam hati sih ngebatin, mosok seh, tarif yang udah naik bakal turun lagi. Nah baru deh setelah beneran bulan ini blas ngga bayar iuran BPJS karena bulan April dianggap kelebihan bayar, saya langsung bungah, eh beneran, Alhamdulillah ya Alloh....

Baca juga: tentang Virus Corona, #dirumahaja, dan Situasi Yang Membingungkan

Kejadian BPJS yang naik, lalu batal naik, kemudian naik lagi justru membuat saya mentertawakan diri sendiri. Membuat saya belajar bahwa jangan mudah terlena dengan kebahagiaan semu. Lemah sekali kau Rahmi sehingga bisa-bisanya jadi korban PHP, huh. Padahal dari dulu kalo ada cowok pedekate, saya itu termasuk yang ngga mudah percaya, selalu waspada. Hati-hati, nanti kalo dia bohong, kamu patah hati. Lahhh napa nyambungnya ke pedekate sih hahaha. 

Sebenarnya ketika saya nulis ini, sempet kepikir, eh jangan-jangan baru wacana, belum tentu naik. Tapi begitu para (terduga) bajer posting dengan hastag #TerimakasihBPJS, posting foto yang sama  ada muka Pak Airlangga Hartanto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia  ber- background berwarna kuning, dengan caption BPJS naik demi keberlangsungan pelayanan kesehatan yang optimal, gitu-gitulah, saya langsung yakin, ini beneran bakal naik. 

Yang lucu saya sempet stalking ke para (terduga) bajer. Saya klik akun satu orang yang komen di postingan (terduga) kempen, oh posting yang sama juga toh, tentang BPJS yang naik dan ajakan rakyat buat menerima. Persis sebelum dia posting itu, di instagramnya dia posting tentang “IURAN BPJS KESEHATAN RESMI TIDAK NAIK” (tentang pembatalan kenaikan iuran BPJS) lalu saya baca komen-komen yang (terduga) bajer juga (karena saya lihat mereka posting hal sama juga di feednya) 

“Alhamdulillah, akhirnya g jadi naik ya”, “Kabar baik ini pasti disambut bahagia bagi peserta program jaminan kesehatan” dst dst... bewgitu bunyi komen mereka.

Dan beberapa hari setelahnya, mereka posting tentang kenaikan iuran BPJS hahahaha. Ini lucu bukan? 

Akhirnya saya ngga tahan untuk tidak ikutan komentar “Kabar gembiraaaa lalu besoknya kabar lain datang lagi (+emot ketawa)” 

Mau posting skrinsutan tapi ngga enak deh, jadii cari aja sendiri postingan berhastag #TerimakasihBPJS di FB, IG maupun twitter. Baca komen-komennya, niscaya kalian akan tertawa hahaha.

Sedikit saya ulas dulu tentang iuran BPJS yang naik turun ini, supaya di kedepannya ada catatan sejarah tentang ini di blog saya hahaha. 

Jadi. Pada tangl 24 Oktober 2019 Presiden Jokowi resmi menaikkan iuran BPJS kesehatan sampai lebih darik, 100% (untuk kelas 2 lebih dari 100% karena dari 51ribu naik menjadi 110ribu). Kenaikan ini berlaku untuk Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dan peserta bukan pekerja yang mulai berlaku Januari 2020. Yang termausk PBPU ini orang yang bekerja atau berusaha atas resiko sendiri, kaya pedagang, nelayan, dokter praktek swasta, termasuk freelancer kaya saya lah ya. 

Kemudian Mahkamah Agung mengabulkan judicial review Perpres no.75 tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan yang diajukan Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) yang putusannya membatalkan kenaikan iuran BPJS. 

MA menyatakan perpres tersebut bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang lebih tinggi yaitu pasal 23A, pasal 28H dan Pasal 34 UUD 1945. Iuran dikembalikan seperti semula mulai bulan April. Kelebihan bayar di bulan April akan diperhitungkan di bulan berikutnya. 

Eh kok ya habis itu Presiden Jokowi mengeluarkan Perpres baru nomor 64 tahun 2020 tetang perubahan kedua atas Perpres nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan yang akan berlaku di bulan Juli. 

Rasa-rasanya kaya hati kita dipermainkan lho. Dibawa melambung tinggi saat iuran BPJS ngga jadi naik, lantas dijatuhkan lagi ke bumi ketika beberapa bulan lagi iuran kembali naik. 

“Lho kamu ngga kasihan apa sama negara, utangnya banyak, beban biaya juga jadi tambah banyak karena pandemi corona.” 

Lha negara apa ngga kasian sama rakyatnya? Kenapa bukan gaji pejabat yang ditinjau ulang? Gaji yang gapnya besar banget sama UMR ngga bisa apa diturunin untuk mengurangi beban negara? Bukan masyarakat menengah ke bawah yang malah dikasih beban. 

“Kalo ngga kuat bayar ya turun kelas aja, atau ajukan KIS yang gratis.” 

Jadi gini lho masyarakat menengah kaya saya itu serba salah sebenarnya. Jujur ya, bayar segitu berat, tapi mau minta subsidi pemerintah kok rasanya masih banyak yang lebih membutuhkan. 

Udahlah, kita berdoa saja semoga dimampukan.” 

Oh ya jelas kalo doa mah. Tapi jangan dong itu dijadikan senjata untuk bertindak semena-mena. 

“Itu bukan semena-mena justru pemerintah mau melindungi rakyat miskin makanya dibuat subsdidi silang gitu, kita gotong royong bantu yang ngga mampu.” 

Yoo sakkarepmu lah. Lalu mengalun lagu "Hadapi dengan senyuman, apa yang terjadi biar terjadi... Hadapi dengan tenang jiwa, semua kan baik-baik saja..."

Thursday, April 2, 2020

Tentang Virus Corona, #dirumahaja, dan Situasi Yang Membingungkan

Sudah hampir 3 minggu ini kami mengikuti HIMBAUAN pemerintah untuk #socialdistancing dengan #dirumahaja. Semenjak ada kasus kematian seorang karena covid 19 di Solo, Gubernur Jateng langsung memutuskan aktivitas belajar mengajar diliburkan. Yang kemudian diikuti juga dengan aktivitas pekerjaan dan lainnya meski ngga semua sih.

Selama ini paling-paling kalo keluar rumah cuma ke pasar atau ke minimarket yang dekat sini. Sempet sih di hari kedua himbauan pergi meeting sebentar, tapi meetingnya tetep jaga jarak kok dan orangnya juga ngga banyak.

Saya jarang banget bahas-bahas tentang virus Corona ini di social media atau grup whats app. Di samping karena takut membuat orang lain ngga nyaman, Corona maneh.. Corona maneh yang dibahas, ya karena saya merasa bukan ahli, takut aja salah ngomong dan salah berpendapat. Tapi gatel juga sih pengen melepaskan uneg-uneg tentang ini. Sekalian lah buat dokumentasi, di masa yang akan datang biar ngga lupa dan bisa buat cerita anak cucu kelak. Kalo ngga ditulis pasti ada bagian yang terlupakan kan.

Tuesday, March 10, 2020

Kopdar 5 Tahun Blogger Gandjel Rel, Dari Kita Untuk Kita, Oleh Kita

Huaaa baru nulis tentang ultah blogger Gandjel Rel kelima sekarang, padahal perayaannya udah 3 minggu lalu? Sibuk bu? Ngga juga sih cuma masih belum berhasil me-manage waktu aja kali yaa. Kebanyakan ke distract sama grup whats app dan scroll timeline ngepoin kapten Ri huahaha. Padahal saya bukan juga orang yang aktif di WAG, gimana kalo aktif yaa.

Jadiii Gandjel Rel ini tanggal 12 Februari kemaren sudah berusia 5 tahun. Ngga berasa, kaya baru kemaren bikin acara ultah, eeh kok ujug-ujug udah ultah lagi.

Ulang Tahun Gandjel Rel ke-5

Teringat dulu pertama kali Gandjel Rel terbentuk. Terdorong untuk bikin komunitas ini karena Teh Ani Berta yang menyarankan untuk bikin komunitas blogger di Semarang. Sebenarnya komunitas blogger udah ada, cuma udah kurang aktif. Karena kami basicnya berteman dari komunitas penulis ibu-ibu akhirnya membentuk komunitas blogger yang khusus perempuan. Selain itu supaya ada perbedaan dengan komunitas blogger yang sudah ada sebelumnya.

Saturday, February 1, 2020

Pakai Jilbab Itu Tidak Wajib Kan?

"Pa besok pas SMP dek Ami ngga mau pakai jilbab ya ke sekolah," kata saya pada Papa usai lulus bangku sekolah dasar.

"Kenapa?" tanya Papa dengan nada santai.

"Pakai jilbab ngga wajib kan Pa?" saya balik bertanya. Saat itu saya pikir pakai jilbab ya hanya sunnah saja. Dikerjakan berpahala, ngga ya ngga apa-apa.

Sejujurnya saya pengen aja ngerasain sekolah nggak jilbaban. Soalnya saya udah pakai jilbab dari SD meskipun roknya masih pendek >.< Terus liat kakak saya yang pertama waktu SMP ngga pakai jilbab.

"Wajib lah," jawab Papa, lalu menunjukkan  pada saya dua ayat dalam AL-Qur'an yang berisi tentang kewajiban berjilbab.

Katakanlah kepada perempuan yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung hingga batas dadanya.. ( QS. An Nur : 31)


Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin, Hendaklah mereka menutupkan Jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha pengampun, maha penyayang" ( QS. Al Ahzab : 59)

Papa orang yang paling saya percaya terutama dalam hal beragama mengatakan demikian, sayapun manut. Memutuskan untuk lanjut mengenakan jilbab saat SMP. Pakaian tentu sudah menyesuaikan, lengan baju panjang, rok pun demikian.

Padahal pada saat itu masih belum mens, artinya belum baligh. Tapi ya sama kaya ibadah lainnya seperti sholat atau puasa, dibiasakan sebelum masuk akil baligh insyaAlloh merupakan hal yang baik.

Pakai Jilbab Sedari Sekolah Dasar

Ya saya pakai jilbab mulai dari Sekolah Dasar. Dulu saya bersekolah di SD Muhammadiyah Bandung. Sebenarnya kewajiban pakai jilbab hanya pada hari Jumat (seingat saya) itupun lengan baju maupun rok masih pendek. Tapi di hari-hari lain saya biasa mengenakan jilbab juga.

Dari SD udah berjilbab (th 1996)

Monday, January 13, 2020

Jawaban Jujur, Kenapa Komik Mak Irits Ngga Update Lagi di Line Webtoon

Selama ini kalo ada yang bertanya kenapa komik Mak Irits ngga update lagi di line webtoon, jawaban saya diplomatis aja: Iya lagi hiatus, doakan bisa segera update lagi, sementara komik baru akan publish di instagram @emakirits.

Padahal sebenarnya ada jawaban jujur yang sangat ingin saya ungkapkan kenapa kami stop update komik di line webtoon, jawabannya adalah karena di sana kita tidak bisa menembus official, hanya di challenge sehingga tidak mendapatkan bayaran.

Komik Mak Irits cetak
Kesannya materialistis, melas, yang dipikirin kok hanya duit. Iya makanya saya ngga mau jawab kaya gitu, saya masih butuh pencitraan positif hahaha, kek mau nyalon jadi pejabat pemerintah aja.

Friday, November 29, 2019

Extraordinary You, Drama Korea Yang Bikin Baper Sampe Se-BTS -nya!

Huaaaa nulis lagiiii. Receh lagi hahaha... Kali ini pengen nulis tentang drama Korea yang baru aja tamat di November 2019 yaitu Extraordinary You.

Awal mula nonton drakor ini, saya pas cari-cari drama Korea romantis, niatnya sih cari yang udah tamat, biar ngga penasaran tiap minggunya nunggu episode baru wkwkwk. Ketemulah Extraordinary You.


Saya lihat lho kok cuma 4 episode doang. Artinya 8 episode karena yang ditayangkan itu kan 2 episode dijadikan 1. Beklah saya putuskan menonton karena episodenya cuma dikit. Kelar nonton, lho kok endingnya gini doang, nggantung. Tanyalah di grup temen-temen blogger eh ternyata Dedew bilang itu belum tamat masih on going. Saya cek bener, episodenya sampe 32 bo!

Udah kepalang basah nonton ya udah tuntasin sekalian kan, akhirnya ngerasain juga yang tiap minggu rindu, nunggu-nunggu episode baru. Extraordinary You ini tayang seminggu dua kali. Di Korea sono hari Rabu sama Kamis jam 21.00 kalo ngga salah. Di dramaqu biasanya tengah malam udah bisa kita tonton lengkap dengan subtittle Indonesia.
Saya bukan orang yang gandrung banget sama drakor. Suka nonton, tapi ngga sebegitunya sih. Pilih-pilih banget. Karena kalo dituruti nonton semua ya habis waktu hanya buat nonton drakor doang. Ini nonton satu aja bapernya ngga abis-abis masih suka ngulang nonton dengan alasan, kemaren nontonnya banyak yang diskip biar cepet.

Tuesday, November 5, 2019

Meski Sudah Punya Anak, Kita Juga Tetap Anak

Saya seringkali berpikir, apa yang dirasakan orang tua ketika hendak melepaskan anaknya untuk menikah. Kebetulan orang tua saya, anaknya empat, perempuan semua. Kalau dalam Islam, seorang perempuan setelah menikah, baktinya yang utama kepada suami, meski tetap ada kewajiban berbakti pada orang tua juga. Tapi pastinya ada yang beda setelah anak menikah sama belum menikah, hatinya kini telah terbagi #tsaah.

Ibu cerita saat menjelang nikah adek, Papa bilang gini ke ibu. Teringat ya adek masih kecil dulu diantar ke sekolah, ya intinya nostalgia gitu lah.



Saya juga tanya langsung ke Papa saya waktu adik saya menikah kemarin. Karena setelah adik menikah, udah ngga ada anak Papa yang lajang. "Gimana rasanya Pa? Anak terakhir Papa mau nikah."

Beliau bilang ya ada rasa sedihnya tapi juga bahagia, karena anaknya akhirnya laku juga kini Papa ngga usah kuatir lagi saat jauh dari anaknya karena sudah ada pasangan halalnya yang menjaga.

Tuesday, July 16, 2019

3 Kesalahan Fatal Saat Melamar Pekerjaan

Pernah melamar pekerjaan tapi tak kunjung mendapat panggilan? Saya pernah. Rasanya sampai gregetan kenapa sih ngga coba dipanggil dulu nanti kalau udah tes ternyata ngga cocok ya ngga diterima ngga apa-apa. Paling ngga diberi kesempatan lah buat unjuk kemampuan gitu.

Setelah saya beneran terjun ke dunia kerja, saya baru tahu alasan kenapa tidak semua orang yang melamar pekerjaan bisa mendapat panggilan. Yang pertama, tentu saja kalo buka lowongan secara umum, pelamar pasti banyak. Misal ada 1000 pelamar (biar lebay) kalo dipanggil semua ya ngga cukuplah ruangan kantor, maka dari itu dari surat lamaran bakalan diseleksi dulu mana yang sekiranya cocok nih buat kebutuhan kantor, biar ngga setengah mati juga pada saat seleksi selanjutnya.

Bukan mau melamar pekerjaan, foto hanya pemanis wkwk
Surat lamaran pekerjaan itu bisa dibilang kesan pertama dari si pencari kerja. Maknya harus dibuat sebaik dan semenarik mungkin. Di sini saya mau cerita pengalaman saya saat melamar pekerjaan, pengalaman buruk dan konyol, jadi jangan dicontoh yaa hahaha. Dari pengalaman ini saya menyimpulkan tentang 3 kesalahan fatal saat melamar pekerjaan. Apa sajakah itu?


Tuesday, April 23, 2019

Pengalaman Menjadi Pemantau Pemilu 2004

Rame-rame soal Pemilu 2019 terutama maraknya berita tentang salah input data lah, pemilu yang harus diulang karena ada pelanggaran, sampai petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal setelah kelelahan bertugas, bahkan ada ketua KPPS yang mencoba bunuh diri diduga karena stres ada selisih suara saat proses perhitungan, membuat saya teringat pengalaman menjadi pemantau pada Pemilu 2004.


Tahun 2004 merupakan pertama kalinya saya berpartisipasi dalam Pemilu. Umur saya jalan 20 tahun. Saya masih kuliah tahun kedua di Semarang. Saat itu, Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) diselenggarakan di waktu yang berbeda. 5 April 2004 untuk pileg, sementara 5 Juli Pilpres. Nah saya ikutan menjadi saksi ada Pileg. Ada 24 partai yang harus kita pilih saat itu beserta nama orang-orangnya, persis kaya pileg 2019 sekarang ini lah.

Friday, March 1, 2019

Usulan Wisata Halal di Bali, Kenapa Jadi Kontroversi?

Hari ini saat scroll feed FB saya mendapati beberapa status teman-teman yang berpendapat mengenai usulan wisata halal di Bali yang dilontarkan Sandiaga Uno. Ada yang setuju, ada juga yang berpendapat "buat apa sih? ngga penting banget." Yang komentar lebih seru lagi, ada yang menyangkutpautkan ke politik bahkan sampai bom bali pyuuuh.

Saya sendiri pernah tinggal di Bali selama 6 bulan pada saat masih SMP. Apa kesulitan cari makanan halal? Jujur saya juaraang banget makan di luar, bisa dibilang hampir ngga pernah, bisa diitung jarilah selama tinggal di sana, kecuali jajanan di sekitar sekolah ya. Karena yaa ortu saya bukan tipikal yang suka ngajak-ngajak makan di luar hehe.

Devil Tears di Bali

Tapi yang saya dengar sih kalo makan di sana kudu hati-hati, katanya, suka ada yang masak menggunakan minyak babi. Jadi prefer kita cari rumah makan yang ada tulisannya muslim atau masakan Jawa gitu. Dulu pernah mau makan apa gitu di luar (lupa persisnya apa) tanya dong, halal apa ngga. Eh malah dijawab gini, "Oh kalo ini halal, mie ayam yang biasanya kadang ada campuran minyak babinya." Waduuu saya yang barusan makan mie ayam tanpa tanya-tanya dulu status kehalalannya, jadi serasa mau muntah, meski ya belum tentu juga yang saya makan tadi ngga halal, tapi gimana gitu kan setelah mendengar pernyataan itu.

Friday, February 22, 2019

4 Tahun Gandjel Rel dan Resolusi Ngeblog 2019: Ngeblog Untuk Bahagia

Dulu, kalo kamu searching kata "gandjel rel" maka yang keluar pasti roti asal Semarang bertekstur padat dengan taburan wijen di atasnya.

Sekarang, coba deh kamu search "gandjel rel" di halaman pertama juga akan muncul komunitas blogger perempuan Semarang Gandjel Rel. Kenapa menggunakan nama Gandjel Rel, ini kebanyakan yang bikin penasaran orang-orang. Pertama karena kami ingin punya nama komunitas yang Semarang banget, jadi begitu menyebut orang udah tau, oh Semarang nih. Dulu kami sempet mendiskusikan beberapa nama, sampai akhirnya sepakat memilih nama Gandjel Rel. Apalagi dengan nama ini kami menemukan tagline yang pas, yaitu Gandjel Rel. Ngeblog Ben Rak Nggandjel. Yes ngeblog supaya tidak ada ganjalan di hati. Apa yang pengen diungkapkan, tulislah jangan cuma dipendam ntar bikin jerawatan xixixi.

Kenangan ultah pertama Gandjel Rel
Hari ini Gandjel Rel tepat berusia 4 tahun. Ya ampuun ngga terasa. Saya ingat salah satu yang membuat saya mengajak beberapa kawan untuk membentuk Gandjel Rel ini adalah motivasi dari blogger senior teh Ani Berta waktu beliau berkunjung ke Semarang dan kami ketemuan di hotel Gumaya. Beberapa bulan setelah itu terbentukah Gandjel Rel.

Banyak pertimbangan saat membentuk komunitas ini, saya memikirkan juga plus minusnya,  mau apa dengan komunitas ini. Kekuatiran-kekuatiran pasti ada, yang sempet bikin saya maju mundur bikin komunitas ini. Tapi akhirnya dengan bismillah dan optimisme para founder, komunitas blogger perempuan Gandjel Rel resmi kami bentuk di tanggal 22 Februari 2015.

Monday, February 4, 2019

10 Pekerjaan Paruh Waktu Yang Cocok Untuk Ibu Rumah Tangga

Setelah menikah, jadi ibu kantoran atau ibu rumahan? Hal ini pernah jadi pembahasan saya dan (calon) suami menjelang menikah dulu. Sebelum menikah memang sebaiknya kita saling tahu visi misi pasangan ke depannya dan membuat kesepakatan-kesepakatan untuk meminimalisir perselisihan. Kenapa saya menyebut meminimalisir? Yaaa karena sudah pasti namanya suami istri akan ada ribut-ributnya, kadang ribut hanya karena hal kecil. Misal dititipi istri beli makanan yang sedang diskon, ehhh yang dibeli malah yang ngga diskon #pengalamanpribadi.

Ketika itu (calon) suami menginginkan saya untuk fokus mengurus rumah dan anak-anak, yang artinya ya tidak berkenan jika saya kerja kantoran full time. Tapi emang sih saya juga sama sekali ngga kepikiran pengen kerja kantoran kalo udah punya anak, pengennya bisa deket sama anak aja, mumpung masih kecil.

sebagai penulis bisa kerja dimana saja.
Meski ngga kerja kantoran, saya pengen tetep bisa berpenghasilan. Mungkin ada ibu-ibu lain yang sepemikiran juga dengan saya. Bukan semata-mata uang bulanan yang diberi suami masih kurang, tapi bisa juga karena dengan berpenghasilan membuat kita lebih percaya diri dan lebih siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.


Nah kali ini saya ingin mengulas tentang 10 profesi part timer yang bisa dikerjakan ibu rumah tangga. Selain mungkin bisa bermanfaat bagi orang lain yang baca, ya mungkin aja suatu ketika saya pengen punya profesi tambahan selain sebagai penulis.

1. Dosen atau guru part time. Menurut saya pekerjaan sebagai dosen part timer cocok buat ibu-ibu yang masih rempong dengan urusan anak. Ada kok kampus yang memang mencari dosen part timer. Jadi datang khusus buat ngajar aja, paling kan ya sejam dua jam habis itu bebass lah mau kemana aja. Memang sih gajinya tidak sebesar gaji dosen di Indonesia yang statusnya tetap dan full time. Tapi paling ngga solusi buat yang pengen kerja tapi waktunya sebentar-sebentar aja. Selain dosen part time bisa juga jadi ngajar di bimbel atau jadi guru les privat.

Thursday, January 24, 2019

10 Ide Kado Tilik Bayi Agar Tidak Mubadzir

2019 ternyata saya belum nulis blog sama sekali. Ga ada ide nulis apa? Bukan.. bukan itu alasannya. Ide mah banyaaak cuma ngolahnya itu baru setengah-setengah. Salah satunya artikel yang mau saya tulis sekarang ini, ngedrafnya udah dari kapan tauk lo. Kok selalu adaaa aja aral melintang ya. Terutama MALAS. Halah.

Berhubung saya baru punya bayi, baru 8 bulan maksudnya... Eh itu udah lama ya.. yasudah biarlah. Jadi saya kepikiran pengen nulis tentang kado tilik bayi.

Thifa masih bayii.

Punya teman, sodara, tetangga yang baru lahiran, terus bingung enaknya kasih kado tilik bayi apa ya yang sekiranya bermanfaat supaya bener-bener terpakai dan tidak mubadzir?

Ini rahasia umum lho kado baby itu hampir sama aja kaya kado nikahan, muter-muter. Dalam artian gini, kita dapat kado, tapi ngga kepakai, ntah itu karena emang ga butuh, udah punya barang yang serupa, atau ga sesuai dengan yang kita mau. Pas ada orang yang melahirkan, kita berikanlah kado tersebut pada orang itu ye kan daripada ngganggur juga di kita dan kudu beli lagi. Eh sama orang yang kita kasih ga berguna juga diberikan ke orang lain lagi. Begituuu terus. Jangan kaget kalo kado itu dari kamu, suatu hari kembali lagi ke kamu hahaha.

Dulu, sebelum pengalaman punya anak, saya juga suka bingung mau kasih kado bayi apa. Kadang yaudahlah asal aja, baju bayi atau sabun bayi, yang penting keperluan bayi. Padahal belum tentu juga kepake. Setelah ngalamin sendiri lahiran, dapet kado bejibuuun, ternyata sebagian dari kado itu ngga kepake, bahkan ada yang kado dari anak saya yang pertama, masih terbungkus rapi di rumah. Udah lebih 7 tahun lho itu!

Pastinya setuju dong kalo memberi sesuatu lebih baik yang bisa dimanfaatkan. Yang dikasih seneng, yang ngasih juga lega. Saya jadi terpikir untuk nulis 10 ide kado tilik bayi agar tidak mubadzir, apakah itu?

1. Uang. Hahahaha, kalo ini pasti kepake banget yaa. Lho ini mah bukan kado. Ya tapi kan termasuk pemberian juga. Dan sekarang banyak juga kok yang ngasih duit aja biar simpel, ngga perlu ke toko nyari kado dan pasti kepakenya. Tapi mungkin.. ada beberapa yang ngerasa rikuh kalo ngasih duit. Pertama mungkin yang dikasih status sosialnya lebih tinggi. Kaya rayalah melebihi kita. Mau ngasih amplop isi duit 100 ribu kok sungkan. Mau ngga bawa apa-apa juga gimana ya....

Sunday, September 30, 2018

5 Hal Yang Akan Saya Lakukan di Makassar Bersama Huawei Nova 3i

A Place To Remember. Ketika Noe mengumumkan tema giveaway ini, saya langsung excited, dan tahu apa yang akan saya tulis. 

MAKASSAR.

Pantai Losari tahun 2007
Ya Makassar, saya menyebutnya kampung halaman kedua. Meski tidak ada sama sekali darah Makassar mengalir pada tubuh saya. Papa maupun ibu saya, semuanya orang Jawa. Tapi Makassar punya sejuta kenangan yang membuat saya ingin kembali mengunjunginya. Suatu saat bersama keluarga. Suami dan anak-anak. 

Dulu, jaman masih ngantor, Papa saya dinasnya berpindah-pindah. Saat saya kelas 4SD, Papa dipindah tugaskan dari Bandung ke Makassar. Kami di Makassar cukup lama, sekitar 4,5 tahun. Jadi saya melalui masa kanak-kanak dan remaja di sana. Setelah lulus kuliah, saya kembali lagi ke kota itu dan pertamakali mendapatkan pekerjaan impian saya, menjadi penyiar radio. 

Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, plus mendapatkan pekerjaan impian. Empat hal itu tentu saja membuat Makassar begitu lekat di hati saya. 

Saturday, May 19, 2018

Benda Wajib Ada di Tas Persiapan Melahirkan

Packing-packing-packing....

Yup di bulan ketujuh kehamilan saya mulai packing barang persiapan melahirkan di RS nanti. Meski rencana melahirkan masih lama, tapi ya jaga-jaga aja siapa tahu ada sesuatu yang tak terduga terjadi. Bisa tinggal cangking. Selain itu juga biar kita ada waktu banyak untuk mencari barang yang dibutuhkan namun belum ada.

Packing duluuu

Emang apa aja sih benda wajib ada di tas persiapan melahirkan?

1. Dokumen penting. Terutama yang pakai BPJS atau asuransi pasti dibutuhkan tuh kaya foto copy KTP, KK, surat pengantar, buku konsultasi. Langusng persiapkan masukkan dalam tas biar ngga lupa. Repot kan kalo di hari H masih harus wira-wiri lagi.

2. Perlengkapan bayi. Mulai dari baju bayi, popok bayi, selimut bayi, kain bedong, perlak bayi kecil, kaus kaki dan sarung tangan bayi, terutama yang akan dikenakan bayi ketika pulang dari RS nanti. Soalnya ada RS yang selama bayi kita di sana akan dipinjamkan baju dari sana tapi ada juga yang ngga. Ada baiknya kita survey dulu bisa tanya ke RS yang bersangkutan atau teman yang pernah melahirkan di sana. Kalo untuk amannya sih saya bawa beberapa helai paling ngga untuk ganti sehari ada. Sehari kan bisa sampai enam kali tuh bayi pipis yah. Untuk besoknya bisa minta tolong keluarga bawakan lagi.

perlengkapan bayi serba lungsuran :)


Tuesday, April 17, 2018

Memasang Vinyl Untuk Lantai Kamar

Hai hai kali ini saya mau cerita pengalaman memasang vinyl untuk lantai kamar.

Udah lama sih saya dan suami tertarik untuk memasang vinyl yang motif kayu gitu pada lantai. Ngeliatnya kok kaya bagus gitu motif kayu tapi bahannya ngga dari kayu, soalnya udah trauma pakai kayu pasti selalu dirayapin. Vinyl ini materialnya campuran PVC. Elastis dan agak empuk gitu kaya karet. Pemasangannya dengan cara dilem pakai lem kuning (kaya fox atau swallow).

Vinyl yang dipasang di kamar saya

Tengok-tengok di toko harga vinyl ini lumayan juga, lebih mahal dari keramik biasa. Kalo keramik yang ukuran 40x40 ada yang dibawah 50ribu permeter, sementara vinyl saya lihat harga permeter di atas 100 ribu.

Pas kemarin saya bangun lantai dua rumah, karena duit kurang akhirnya kamar saya, masih apa adanya semenan gitu aja, belum dicat, belum diplafon, belum dialusin juga bagian lantainya. Rencananya ntar deh kalo ada duit lantai kamar dikasih vinyl aja.

Tuesday, March 27, 2018

Sim Salabim! Kardus Bekas Jadi Dompet Cantik!

Sim Salabim! Kardus Bekas Jadi Dompet Cantik! Tapi ini bukan sulap bukan sihir ya, dan karena ini prestasi besar dalam hidupku jadi mau ditulis di blog ahhhh...

Ceritanya kemarin saya habis bikin dompet cantik dari kardus bekas susu. Tentu saja bikinnya ngga sendiri, mana jadi lah.. pasti ada tutornya.


Ohya kenapa saya sebut prestasi besar? Karena dari jaman sekolah saya paling lemah dalam pelajaran KTK alias Kerajinan Tangan dan Kesenian. Bikin pahatan dari sabun cap tangan gagal, bikin anyaman dari kertas pita juga ga bisa. Setali tiga uang sama temen sebangku saya jaman SMP, makanya pas ada tugas kerajinan tangan sekelompok berdua, saya sama temen sebangku memutuskan untuk tukar pasangan. Karena kalo kami berdua yang bikin sudah pasti ngga akan jadi.

Tuesday, March 13, 2018

[Review Novel] Judith: Warna-Warni Kehidupan SMA

Hai haiii, ada yang suka baca teen lit alias teen literatur? Teenlit ini seingat saya booming banget di tahun 2005 an ya. Waktu itu adek saya masih remaja dan ngoleksi banyaaak banget teenlit yang sampai sekarang pun masih menghiasi rak buku di rumah Papa.

Meski masa remaja saya udah lewat kala itu-saat itu memasuki rentang usia dewasa muda- tapi saya juga suka baca-baca teenlit, berasa muda lagi gitu aja. Bahkan sampai sekarang saya masih suka baca-baca ulang koleksi teen lit yang adek punya. Saya suka baca selain buat hiburan karena punya cita-cita terpendam nerbitin novel yang belum kesampaian sampai sekarang. Keciaaan yaah hiks.

Kali ini saya mau cerita dikit tentang teenlit yang baru saja saya baca. Ini  buku baru sih, baru terbit November 2017 lalu. Judulnya JUDITH karangan Bayu Indie yang diterbitkan oleh Clover, Gramedia.



Tuesday, March 6, 2018

Mengharu Biru di Pernikahan Adik Bungsu

Gimana ya perasaan orang tua saat anaknya akan menikah? Beberapa waktu lalu pertanyaan itu bersliweran di benak saya karena adik bungsu mau menikah. Apalagi orang tua saya, keempat anaknya perempuan. Dan dua anak saya juga perempuan semua, haha. Yang artinya setelah menikah pengabdian utama pada suami, bukan pada ortu lagi. Suami kerja di mana ya kita harus mendampingi meski harus terpisah jauh dari orang tua. Untungnya sih kedua kakak saya tinggalnya masih di Kudus, yang satu di rumah sendiri tapi ga jauh juga dari rumah ortu, yang satu masih tinggal sama ortu. Jadi saya bisa sedikit lega, ortu ada yang menemani di sana. Ngga kesepian.



Saya sih pernah tanya langsung ke Papa. Kata Papa ya lebih banyak syukur dan leganya lah, sekarang sudah ada yang bertanggung jawab dan menjaga anak Papa, meski ngga dipungkiri pasti ortu bakal flashback teringat masa-masa kecil kita, dan bergumam betapa cepatnya waktu berlalu.

Beberapa waktu lalu, teman blogger saya juga ada yang menikahkan anka pertamanya, laki-laki. Namanya Mba Ade Anita, saya jadi suka baca cerita di blogya, mengenai kehidupannya setelah menjadi mertua. Salah satunya ini, mertua vs menantu. Buat persiapan besok kalo besok anak saya nikah, haha, masih lamaaa.