Showing posts with label kesehatan. Show all posts
Showing posts with label kesehatan. Show all posts

Wednesday, March 22, 2023

Review Jujur Shampo Anti Ketombe Paling Ampuh

Beneran gaess, ini bukan endorse yak. Saya mau bikin review shampo anti ketombe paling ampuh, karena memang seampuh itu. Nggak nyampe sebulan pemakaian udah ilang ketombenya!

Sebelumnya saya mau cerita dulu. Gapapa deh, meski ini agak-agak membuka aib ya. Jadi dulu itu, saya ketombean paraaaah bangetttt!!!

Udah nyoba berbagai macam shampo yang labelnya anti ketombe. Shampo yang terkenal di iklan-iklan tipi itu lah. Saya pilih kan yang khasiatnya menghilangkan ketombe. Tapi tetep nggak bisa hilang. Akhirnya googling lah di internet shampo anti ketombe paling ampuh. Awalnya ya sama kaya kalian, takut kejebak iklan, entah itu endorsan atau artikel yang snegaja dibuat untuk iklan, tapi akhirnya nemu di salah satu web yang ada tanya jawabnya gitu, semacam quora lah. Ada yang bertanya tentang shampo anti ketombe, terus saya lihat jawabannya meyakinkan.

Ada beberapa jawaban sih, tapi yang paling saya ingat karena merek ini lumayan familiar juga yaitu shampo anti ketombe SELSUN.

Selsun, ampuh menghilangkan ketombe

Friday, June 11, 2021

Pengalaman Positif Covid-19, Isolasi Mandiri di Rumah

Bismillah, kali ini saya mau cerita tentang pengalaman positif covid 19 dan isolasi mandiri di rumah.

Alhamdulillah saat ini masa isolasi saya sudah selesai. Harusnya sih 14 hari, tapi karena kemaren suami penciumannya belum balik 100% jadi orang puskesmas mengatakan sebaiknya tunggu 2-3 hari lagi sampai pulih betul. Dan sekarang udah sekitar 18 hari kami isolasi, dinyatakan sudah sembuh. InsyaAlloh.

Menurut pihak puskesmas yang mendampingi, setelah 14 hari isolasi itu wajar kalau masih ada batuk atau penciuman masih terganggu karena efek long covid, tapi insyaAlloh virusnya sudah tidak dapat menular pada orang lain.


Friday, June 4, 2021

Layanan Home Visit Swab Antigen Murah di Semarang

Beberapa waktu yang lalu saya mencari layanan home visit untuk swab antigen di Semarang.

Jadi ceritanya waktu itu bapak ibu mertua flu berat setelah tes swab antigen (rapid antigen) hasilnya positif. Nah adek ipar yang habis kunjungan ke rumah ortunya juga mengalami gejala covid dan sempet ngantor beberapa hari. Langsung was-was dong akhirnya satu studio diputuskan untuk tes swab antigen semua.

Adik ipar daftar tes swab rapid antigen di RS sekeluarga. Sementara saya cari informasi layanan tes swab antigen bisa datang ke rumah, biar ngga ribet karena yang diperiksa ada 9 orang.

Pertama dapat info dari teman layanan home visit swab antigen tapi mahal 350K perorang. Padahal harga umum swab antigen 200K. Jadi hampir dua kali lipat. Terus cari-carilah di instagram pakai hastag, dan ketemu layanan home visit swab antigen murah di Semarang, tarifnya standar 200K perorang.

Nama lab yang melayanai tes swab antigen home visit adalah Intibios. Intibios lab ada di Jakarta, Cirebon, Bogor, Bandung, Jogjakarta, Karawang, Semarang, Surabaya, Lampung, dan Bali.

Saturday, March 2, 2019

Pengalaman Perawatan Saluran Akar Gigi di RS Roemani Semarang

Ya Alloh dari lama mau nulis ini dari semenjak masih menjalani Perawatan Saluran Akar (PSA) gigi di Roemani sampai sekarang 4 bulan udah rampungan baru kelakon. Ampuni hambamu yang malas ini ya Alloh :D

Kenapa sih segala PSA aja mau diceritain di blog. Hmmm kenapa yaa, karena saya rasa para pejuang PSA ini harus diberikan kekuatan, disupport lah istilah kerennya. Saya, sebelum PSA juga cari-cari di blog loh pengalaman orang lain perawatan saluran akar gigi. Selalu takuut kalo berkaitan dengan gigi dan males, males ngantrinya, males bolak-baliknya, males biayanya (kalo ngga pake BPJS).

Ilustrasinya ini aja deh Thifa yang habis cabut gigi pertamanya

Beberapa saat setelah lairan Sarah, saya ke klinik faskes 1 untuk menambal gigi yang berlubang. Ada dua lubang yang waktu itu saya konsulkan. Tapi kata dokter, lubang pertama itu, harus dilakukan perawatan saluran akar, jadi harus dirujuk ke faskes 2. Sementara lubang kedua udah terlalu besar ngga bisa ditambal, harus dicabut dan dirujuk pula. Saya ditanya mau dirujuk untuk PSA dulu apa cabt gigi? Karena dokter spesialisnya kan beda. Untuk cabut gigi ke dokter spesialis bedah mulut, sementara PSA ke dokter spesialis konservasi gigi atau endondonsi. Sayapun memilih untuk perawatan akar terlebih dahulu.

Monday, June 4, 2018

Pengalaman Melahirkan di RS Hermina Pandanaran Semarang dengan BPJS Kesehatan

Kalo kemarin udah posting pengalaman melahirkan cesar dengan BPJS kesehatan kali ini mau bahas pengalaman melahirkan di RS Hermina Pandanaran Semarang. Ya semacam review rumah sakitnya gitu, rekomended or not.

Jadi waktu awal kehamilan dan dijelaskan bahwa pada minggu ke 24 bakal dirujuk langsung ke RS, saya sudah mulai menimbang-nimbang enaknya ntar melahirkan di RS mana. Waktu Thifa dulu (anak pertama) saya melahirkan di RSIA Bahagia. Pas Anak kedua (Hana) RSIA Bahagia tutup yang buat rawat inap karena perpanjangan ijin apa gimana gitulah, akhirnya melahirkan di RS Karyadi yang merupakan RS pemerintah. Nah yang ketiga ini, saya pengen pakai dokter yang cewek aja (dua kelahiran sebelumnya ma dokter cowok), trus pengennya di rumah sakit yang ga terlalu gede, biar ga capek jalannya. terpilihlah RS Hermina Pandanaran Semarang. Ini yang pertama kalinya saya periksa ke RS Hermina Semarang.


Setelah memutuskan mau di RS mana, barulah saya menimbang-nimbang mau ke dokter siapa. Awalnya mau ke dokter Prima, tapi ternyata beliau cuti agak lama. Akhirnya saya pilih dokter Widi. Dokternya msih lumayan muda, dan kata beberapa orang yang tau beliau, bagus.
Salah satu temen yang mau melahirkan juga nanya ke saya, gimana melahirkan di Hermina, enak ngga? Enak banget kalo kata saya. Rekomended lah. Kenapa?

1. Welkam banget terhadap pasien BPJS. Pernah dengar kan rumor-rumor yang bilang kalo pasiennya pakai BPJS ntar didiskriminasi, pelayanannya beda, dll. Alhamdulillah sih selama pakai BPJS saya ngga ngalamin yang kaya gini. RS Hermina saya salut banget, karena merupakan RS swasta ternama, cabangnya dimana-mana tapi tetep mau bermitra dengan BPJS. Selain itu mereka juga sangat welkam dan mau membantu banget. Mereka yang nyaranin untuk segera bikin BPJS buat calon baby supaya nanti ngga usah bayar biaya perawatan bayi. Kalo bukan karena disarankan oleh mereka saya mungkin ga kepikiran lo. Perbedaan fasilitas emang tetep ada. Kalo pasien dengan biaya sendiri bisa booking dari jauh hari, dan katanya dapat fasilitas kaya senam hamil gratis, tapi kalo pasien BPJS ngga bisa booking. Ya masih wajarlah ya. Tapi layanan lain-lainnya kayanya tetep sama aja.


Monday, May 28, 2018

Melahirkan Cesar Dengan BPJS Kesehatan

Alhamdulillah... akhirnya my baby girl lahir dengan sehat selamat, lancar, melalui operasi cesar. Deg-degan jelasss... Jangan bilang kan udah pengalaman 2x SC harusnya nyante lahhh. Justeru itu ketiga kalinya dibelah bikin saya takut, kaya apaa itu jahitan dibuka tutup sampai 3X. Tapi InsyaAlloh semua baik-baik saja atas ijin Alloh ya...

Meredakan grogi dengan wefie :D

Mumpung senggang, kali ini saya mau sharing tentang pengalaman melahirkan cesar dengan BPJS kesehatan, kali aja ada yang butuh.

Untuk kelahiran anak pertama dulu belom ada BPJS jadi pakai dana pribadi mayan juga bok menguras kantong. Kalo kelahiran anak kedua, saya terdaftar di Jamsostek. Karena naik kelas jadi harus nombok. Kelahiran anak ketiga saya memutuskan menggunakan BPJS, yaiyalah ada fasilitas masa ga dipakai ya.

Awalnya saya sempet nanya-nanya sama sodara yang udah pernah ngelahirin dengan BPJS. Kalo mau kontrol kandungan pakai BPJS gimana? Katanya sih bisa minta rujukan ke faskes 1 untuk periksa ke dokter kandungan. Itu kira-kira dia melahirkan udah 2 tahunan lalu.

Sunday, December 3, 2017

Temu Blogger Kesehatan: Yuk Dukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Assalamualaikum... halooo... nyimak cuitanku di akun twitter @rahmiaziza tanggal 27-28November kemarin ngga? (Modus promo akun twitter haha)

Yang nyimak pasti tau kalo saya di dua hari itu giat ngetwit dengan hashtag #germasdinkessmg #temubloggerdinkessmg dan #beAhealthyHero. Emang lagi ada acara apa?

Jadi ceritanya, dua hari kemarin itu, saya dan 35 blogger lainnya mengikuti kegiatan Temu Blogger Kesehatan bersama Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memberikan informasi tentang kesehatan dan program DKK terutama GERMAS yang lagi giat-giatnya dikampanyekan. Udah pada tahu dong apa itu GERMAS. Iklan layanan masyarakatnya udah bersliweran kok di TV dan internet. GERMAS merupakan singkatan dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.



Ngapain aja sih kegiatan kami selama dua hari itu? Simak yuks!
Kunjungan ke Puskesmas Gayamsari dan Halmahera

Acara dimulai dengan kunjungan ke Puskesmas. Dari 36 blogger yang diundang oleh DKK, dibagi dalam dua kelompok. Satu kelompok (termasuk saya) berkunjung ke Puskesmas Gayamsari. Sementara kelompok satunya berkunjung ke Puskesmas Halmahera. Kami berangkat bersama dari kantor DKK Semarang menggunakan bus.

Sesampai di Puskesmas Gayamsari, suasana sudah cukup ramai. Maklumlah udah jam buka Puskesmas kala itu. Kami langsung dipersilakan menuju ke lantai dua. Di sini kami diperkenalkan dengan puskesmas Gayamsari, program-programnya beserta beberapa staf turut hadir kala itu.


Puskesmas Gayamsari ini merupakan satu-satunya Puskesmas di Semarang yang terakreditasi Paripurna dan termasuk 10 besar Puskesmas dengan kinerja terbaik. Di Puskesmas Gayamsari tersedia poli umum (lansia, dewasa, anak), poli gigi, poli KIA&KB, laboratorium, dan konsultasi. Beberapa inovasi dari Puskesmas Gayamsari ini diantaranya kegiatan bank sampah untuk pembiayaan PMT Posyandu dan Gojek Ibu Hamil (GoMil).

Fasilitas yang ada di Puskesmas Gayamsari juga cukup lengkap lho. Bahkan di sini ada fasilitas khusus untuk charge HP. Ada loker dilengkapi dengan kuncinya juga, jadi aman misal ditinggal ke kamar mandi atau masuk ke ruang periksa. Jadi siapa bilang kalo puskesmas itu minim fasilitas? Puskesmas sekarang semakin berbenah dan meningkatkan pelayanan demi kenyamanan masyarakat loh. Bukan hanya fasilitas berupa sarana prasarana saja, tapi termasuk SDM yang melayani, Puskesmas Gayamsari punya standar sendiri. Diantaranya harus giat dalam bekerja, ramah, sopan, semangat, dan melayani sepenuh hati.

Tapi ada hal yang dirasa kurang dari Puskesmas Gayamsari ini.  Bapak Heri Wibowo selaku kepala Puskesmas Gayamsari memaparkan kalo Puskesmas Gayamsarai dirasa masih kurang luas. Harapannya di th 2020 Puskesmas Gayamsari bisa berdiri di atas lahan seluas 2000M2. Aamin kita doakan moga terpenuhi ya, supaya bisa menambah fasilitas dan kenyamanan msyarakat yang datang ke Puskesmas.

Ohiya, bagaimana dengan Puskesmas Halmahera? Dari pantauan saya di twitter, teman-teman yang berkunjung ke Puskesmas Halmahera juga dibuat takjub dengan fasilitas Puskesmas yang amat sangat mumpuni. Ruangannya bersih dan nyaman. Bahkan di sana ada ruang buat rawat inap dan layanan bersalin lo!

Sosialisasi GERMAS dan Jaminan Kesehatan Semesta (JKS)/Universal Health Coverage


Setelah melakukan kunjungan ke Puskesmas kami bertolak menuju The Wujil Resort&Convention Ungaran. Di sana kami berkenalan dengan Bapak dr.Widoyono, MPH, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang yang mengingatkan kembali untuk menggalakkan gerakan hidup sehat.



dr.Widiyono menjelaskan tren penyebab kematian semakin ke sini kebanyakan melalui penyakit tidak menular. Pada tahun 2015, penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar yatu stroke, keceakaan lalu lintas, jantung, kanker, diabetes militus.

Nah, tahun 2017 ini merupakan tahun ke-3 program Indonesia Sehat yang berfokus pada GERMAS, Pendekatan Keluarga, dan standar pelayanan minimal.

Pelaksanaan GERMAS alias Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sesuai dengan instruksi presiden nomor 1 tahun 2017 dengan fokus kegiatan di tahun 2017 yaitu melakukan aktivitas fisik, rajin mengkonsumsi sayur dan buah juga memeriksakan kesehatan secara berkala.

Tujuan dari GERMAS sendiri yaitu agar kesehatan terjaga, lingkungan bersih, produktif, dan biaya berobat berkurang.

Selain tentang GERMAS, dr.Widiyono juga memaparkan tentang Jaminan Kesehatan Semesta atau Universal Health Care dari Pemerintah Kota Semarang.

UHC merupakan program jaminan kesehatan yang baru diluncurkan pada tanggal 1 November 2017 oleh walikota Semarang Bp.Hendar Prihadi. Dengan adanya program ini seluruh warga kota Semarang berhak mendapatkan jaminan kesehatan baik itu Penerima Bantuan Iuran (PBI) maupun bukan PBI. Peserta PBI ini termasuk juga peserta JKN yang menunggak dan bayi baru lahir. Syarat kepesertaannya mudah, asalkan memiliki dokumen kependudukan kota Semarang minimal 6 bulan dan bersedia mendapatkan pelayanan kesehatan tingkat pertama di Puskesmas sekota Semarang dan Rumah Sakit kelas 3.

Jadi misalkan nih kamu sakit dan belum terdaftar sebagai peserta JKN/BPJS kamu tetep bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Tapi tetep program ini bersinergi juga dengan BPJS. Setelah kita mengurus kepesertaan UHC, dari dinas kesehatan lantas akan mendaftarkan kita ke BPJS kesehatan.

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)

Selepas istirahat makan siang dan sholat dhuhur, materi selanjutnya adalah Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga. PIS-PK merupakan salah satu cara Puskesas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan mengunjungi keluarga-keluarga di wilayah kerjanya.

Blogger ikut tarian cuci tangan 😁

Sasarannya semua keluarga yang menempati wilayah lebih dari 6 bulan di kota Semarang. Cara kerjanya, puskesmas melakukan pendataan/kunjungan keluarga dengan menggunakan questioner, menilai dri 12 indkator keluarga sehat, kemudian melakukan intervensi awal dan lanjutan terhadap masalah kesehatan yang dijumpai.

Selain kunjungan rumah, puskesmas juga bisa menggunakan forum komunikasi lainnya speerti melalui diskusi  mealui dasa wisma dari PKK, konseling di Posyandu, majelis taklim, dll.

Tentang AKI

AKI merupakan singkatan dari Angka Kematian Ibu. Yang dimaksud di sini adalah kematian ibu hamil, melahirkan, dan nifas ya. Ada beberapa penyebab kasus kematian ibu melahirkan. Yang paling banyak kasusnya yaitu pendarahan, eklamsi/pra eklamsi, dan sepsis.

Pihak DKK Semarang tentu saja berupaya optimal untuk mengurangi AKI. Diantaranya dengan pendampingan ibu hamil dan ibu nifas beresiko tinggi, fasilitas Ambulance HEBAT yang melayani masyarakat 24 jam dan gratis, kelas ibu hamil, dan adanya jaminan persalinan untuk pembiayaan kesehatan.

Untuk ibu-ibu yang merencanakan kehamilan nih, sebaiknya pastikan dulu kondisi kesehatannya baik. Kalau ada penyakit yang berbahaya, sebaiknya tunda kehamilan, sembuhkan dulu penyakitnya baru merencanakan kehamilan. Nah ini pentingnya juga rajin memeriksakan kesehatan secara berkala seperti yang digaungkan GERMAS, supaya pada saat merencanakan kehamilan, ibu dalam kondisi yang benar-benar fit. Selain itu hamil di usia terlalu muda sebelum 20 tahun dan di atas 35 tahun dianggap kehamilan beresiko tinggi. Jadi sebelum merencanakan kehamilan di usia ini sebaiknya konsultasika dulu pada tenaga kesehatan.

PEMERIKSAAN KESEHATAN


Ohiya sebelum makan malam dan pemberian materi tentang Angka Kematian Ibu tadi, kami para blogger diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan meliputi tensi, gula darah dan kolesterol. Untuk gula darah dan kolesterol merupakan pemeriksaan pertama bagi saya. Awalnya takut karena ditusuk jarum, udah meringis-ringis, eh ternyata ngga sakit kok. Kayak ketusuk jarum pentul gitu aja.



Hasilnya, tensi normal, tapi untuk kolesterol dan gula darah agak tinggi. Hiks. PR nih buat nuruninnya. Apalagi udah dapat materi segambreng tentang GERMAS. Harus diaplikasikan bener-bener dalam keseharian.

Pemeriksaan kesehatan seperti ini sebaikya dilakukan rutin minimal 6 bulan seklai bila yang kesehatannya tidak ada masalah. Jadi jangan nunggu sakit baru mau cek kesehatan ya.

TES KEBUGARAN DENGAN METODE ROCKPORT

Keesokan paginya kami melakukan tes kebugaran dengan metode rockport. Caranya kami diminta jalan, joging, atau lari keliling pekarangan belakang The Wujil sebanyak 5x atau sekitar 1,6km. Sebelum lari ada pemeriksaan denyut nadi dan pemanasan. Begitupun setelah lari dilakukan kembali pemeriksaan denyut nadi.



Hasil tes kebugaran ternyata cukup banyak yang berada di tingkat cukup bahkan kurang, termasuk aku huhuhuhu. Hasil tes kebugaran ini menjadi panduan bagaimana olahraga yang sebiaknya kita lakukan untuk semakin bugar. Misalnya untuk saya yang tingkat kebugarannya kurang, cukup lakukan olahraga ringan aerobik tipe 1. Frekunsi latihan fisik cukup 2x seminggu saja. Kalau pada tes kebuga

Materi terakhir dari temu blogger kesehatan ini adalah "Blogger sebagai Buzzer Kesehatan" yang disampaikan oleh mas Danang Dhave. Mas Dhave banyak menulis artikel kesehatan di blognya. Menurutya, blogger mempunyai tanggung jawab moral untuk mengedukasi masyarakat. Misalnya, menulis efek limbah bagi kesehatan, kampanye pola makan sehat, dll dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami banyak orang.

Bener-bener acara yang padat ilmu dua hari kemarin. Saya jadi semakin tergerak untuk melakukan gerakan masyarakat hidup sehat dan turut mengkampanyekannya pada masyarakat. Baik secara langsung maupun lewat socmed. Mudah-mudahan kita semakin sehat dan bugar ya temans.


Saturday, November 11, 2017

Mencegah Mata Minus Pada Anak

"Coba Thifa sama Hana matanya diperiksakan ke dokter." Ini sudah yang kesekian kalinya dikatakan neneknya pada saya, semenjak ada salah satu sepupu mereka yang masih TK harus menggunakan kacamata, karena matanya minus dan silinder. Apalagi begitu tahu, sepupunya yang lain, yang duduk di kelas 1 SD juga baru saja menggunakan kacamata minus 1,5.

"Padahal Narend ini ngga sering lho nonton lewat HP, paling kalo weekend aja," kata sepupu saya, ibu si anak SD yang sudah menggunakan kacamata itu.

Jangan pakai kacamata minus ya kak, pakai kacamata mainan aja :D


Duh saya jadi kuatir juga dengan Thifa dan Hana, yang tiap hari pastilah mereka pinjam gadget saya untuk nonton youtube atau main game meski cuma sebentar.

Anak kelas 1 SD sudah minus 1,5, takutnya tambah besar nanti tambah gede minusnya. Meskipun ada beberapa kejadian yang minus matanya bisa berkurang. Ini kisah nyata dari temen saya, tapi sepertinya langka ya. Kasus lainnya yang lebih banyak saya dengar bahkan alami sendiri, makin lama minus mata makin bertambah. Pengalaman saya dulu, minus 0,5 pada saat SMP, sekarang sudah pakai kacamata minus 2. Kakak saya dulu waktu SMP minusnya 2, sekarang udah 4,5.

Makanya saya mencoba untuk lebih peduli pada kesehatan mata anak-anak. Karena belum sempat ke dokter mata, iseng-iseng Thifa saya tes mata sendiri di rumah. Caranya bisa dengan memajang poster yang banyak tulisan dengan aneka ukuran (kalau saya pakai kalender). Trus saya coba baca sendiri dulu dengan menggunakan kacamata saya yang minus dua. Asumsi saya, pengelihatan saya dengen menggunakan kacamata itu harusnya kemampuan melihatnya sama dengan pengelihatan mata orang sehat.

Alhamdulillah setelah saya cek pengelihatan Thifa sepertinya masih cukup baik. Meski ini ngga bisa jadi patokan juga ya, karena pemeriksaannya manual dan orang awam banget, mungkin someday saya juga bakal ke dokter mata supaya lebih akurat pemeriksaannya.

Apalagi untuk Hana saya belum bisa melakukan tes mata, karena Hana belum bisa baca, mengenal huruf juga belum sepenuhnya. Kalo di dokter mata pasti ada cara lain untuk ngetes mata anak seumuran Hana.

Hobby anak jaman sekarang
Meski merasa kesehatan mata mereka masih normal, saya ngga mau lengah, harus tetap waspada jangan sampai kecolongan. Takutnya tahu-tahu pas periksa udah minus banyak aja. Naudzubillahimindazlik ya.. Makanya saya melakukan beberapa cara untuk menjaga kesehatan mata anak dan juga kesehatan mata sendiri. Paling ngga saya juga ngga mau minus saya tambah lagi.

1. Membatasi waktu mainan gadget. Dari beberapa literatur yang saya baca, resiko mata minus salah satunya bisa disebabkan dari banyaknya interaksi dengan gadget. Layar smartphone disebut-sebut memancarkan sinar biru (blue light) yang berdampak buruk bagi mata kita. Selain itu coba deh perhatikan, biasanya orang menggunakan smart phone dengan jarak yang lebih dekat dari pada membaca buku atau koran sehingga mata menjadi lebih cepat lelah. Melarang anak bermain gadget sama sekali jelas ngga mungkin bagi saya, jadi yang saya lakukan coba membatasinya.

Tuesday, October 10, 2017

Lactacyd Baby Solusi Kulit Sensitif Si Kecil

"Ma garukin punggungku.. kanan, kiri, atas, bawah, semuanya mah..."

Ngga Thifa, ngga Hana, samaaa aja, hobinya minta digarukkin punggung.

"Ihh kok gatal-gatal semua gini sih, tadi mandinya bersih apa ngga?" kata saya ketika mulai lelah garukin punggung mereka berdua. Sedetik dua detik saya baru sadar kalo yang mandiin mereka tadi kan saya sendiri. Kalo mandinya ngga bersih ya berarti salah saya. Makanya maaak jangan sembarangan ngomong!

Saya jadi ingat jaman Thifa bayi dulu juga pernah kulitnya bermasalah, merah-merah gitu. Awalnya saya pikir alergi makanan. Setelah dibawa ke dokter katanya ini sih bukan alergi makanan, tapi alergi udara panas, jadi semacam biang keringat gitu deh. Di usia sekitar setahunan, pernah juga Thifa kena ruam popok, pantatnya banyak bintil-bintil merah.


Kalo saya amat-amati, Thifa dan Hana ini memang sama-sama punya kulit yang sensitif. Terutama terhadap udara panas, ga betah kalo ngerasa sumuk sedikit aja, badannya langsung gatel-gatel, digaruk dikit langsung meninggalkan bekas merah.

Friday, June 30, 2017

Prive Uri-cran: Nikmat Beribadah di Bulan Ramadhan Tanpa Anyang-anyangan

Bulan Ramadhan nanti aku pengen rajin tarawih, tadarus, nambah hapalan Al-Quran

Yes, tiap kali bulan Ramadhan datang tiap kali itu pula saya punya target mau apa di bulan Ramadhan ini. Ya meski berdasar pengalaman yang lalu-lalu, hasil selalu jauuuh dari target yang ditentukan. Merasa kurang maksimal dalam beribadah dan tidak bisa menepati apa yang sudah direncanaan, tapi tak apalah, saya merasa mempunyai target tetap perlu. Punya target saja melenceng jauh apalagi kalo tidak punya target kan. Pelan-pelan, saya pengen selalu bisa lebih baik dari tahun-ke tahun dalam memenuhi target itu.

Kenapa sih kok selalu target tak terpenuhi? Ya gangguannya macem-macem mulai dari rasa malas, godaan gadget, sampai gangguan kesehatan seperti anyang-anyangan yang dapat menganggu kenikmatan beribadah selama bulan Ramadhan.

Jaman masih kuliah dulu saya pernah terkena anyang-anyangan, yaitu semacam perasaaan ingin buang air kecil (BAK) terus. Tiap kali BAK, urine yang keluar hanya sedikit, jadi BAK nya berasa ngga tuntas. Pada kondisi yang lebih parah, anyang-anyangan ini bisa menimbulkan rasa sakit buang air kecil, urine berbau menyengat, lebih pekat, kadang-kadang mengandung darah, sampai demam.


Parahnya anyang-anyangan yang saya alamai ketika itu datang pada saat bulan Ramadhan. Saat itu saya sudah bertekad pengen rajin datang ke masjid untuk sholat tarawih. Alhamdulillah di dekat kos ada masjid, cuma ynag membuat saya ngga nyaman ya anyang-anyangan itu tadi.

Thursday, April 13, 2017

Polusi Bikin Depresi, Pakai Masker Yuk!



Apa kamu sering merasa muram, sedih, sampai perasaan tertekan? Hati-hati, jangan-jangan kamu sedang depresi. Naudzubillahimindazlik semoga ngga ya.. Tapi ga ada salahnya juga kita antisipasi, sebab katanya ketiga tanda yang saya sebutkan tadi memang merupakan tanda-tanda depresi. Salah satu penyebab depresi, bisa karena polusi lho!

Saya jadi inget jaman masih sering luntang-lantung naik motor sama temen. Polusi emang bikin stres banget. Apalagi kan dulu itu belum wajib pakai helm standar yang ada tutupan di bagian mukanya. Kebanyakan orang masih pakai helm cakil, yang mana sebatas nutupin kepala bagian atas doang, jadi bagian mukanya polosan ngga ditutupin apa-apa. Helm tanpa tutupan bagian muka dan tidak pakai masker pula. Haduuh.

Dulu belum punya kesadaran kalo paparan polusi udara dalam jangka panjang itu bisa membahayakan kesehatan manusia, baik fisik maupun psikis. Penyakit fisik yang sering terjadi akibat polusi adalah pusing dan sesak napas. Dan gangguan psikisnya bisa sampai bikin orang menjadi depresi.

Menurut literatur yang saya baca, pada tahun 2015, WHO mencatat lebih dari 300 juta orang menderita depresi atau setara dengan 4,4 persen dari populasi dunia. Hampir setengah dari orang-orang ini hidup di wilayah Asia Tenggara dan Kawasan Pasifik Barat. Dan 3 juta kematian per tahun akibat terpapar polusi udara, di mana 90 persen kematian banyak terjadi di negara berkembang. Sementara di Indonesia sendiri, sebanyak 9,1 juta orang menderita depresi atau sekitar 3,7 persen dari populasi!

Thursday, March 30, 2017

Traveling di Musim Pancaroba, Siapa Takut?

“Papa rasanya pengen ke Bandung deh,” kata Papa saya waktu kami sedang mengobrol di ruang makan.

“Ayok Pa kita ke Bandung,” Jawab saya dengan semangat.

“Ini kan masih Februari, masih musim hujan. Nanti bulan Maret atau April aja Pap ke Bandungnya,” kata saya lagi.

Akhirnya kami memtuskan berangkat tangal 22 Maret kemaren. Perkiraan saya di tanggal itu, intensitas hujan pasti sudah menurun. Emang bener, tapi saya lupa kalau saat itu memasuki musim pancaroba.


Papa ngajak jalan-jalan sekeluarga besar lagi

Di beberapa artikel saya baca, biasanya antara bulan Maret-April merupakan masa pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau. Masa pancaroba biasanya ditandai dengan frekuensi tinggi badai, hujan yang sangat deras disertai guruh, serta angin yang bertiup kencang. Perubahan cuaca ekstrim juga kerap terjadi. Pagi hujan deras misalnya, siangnya panas luar biasa.


Friday, February 24, 2017

Pengalaman Operasi Cabut Gigi Bungsu di RS Roemani Semarang dengan BPJS

Sakit hati sama sakit gigi lebih sakit mana? Kalo yang sedang sakit hati sih bilangnya lebih baik sakit gigi ya, tapi kalo yang lagi sakit gigi katanya masih mending sakit hati, hihihi. Saya ngga pilih dua-duanya udah pernah ngerasain semua, dan semuanya sama-sama ngga enak hehehe.

Kok tiba-tiba ngomongin sakit gigi vs sakit hati? Iyaa soalnya saya pengen cerita tentang operasi cabut gigi bungsu yang baru saya jalani kemarin. Jadi disambung-sambungin aja, biar enak gitu prolognya.

Mengisi waktu dengan baca buku
Kok Harus Operasi?

Gigi graham bungsu bagian kanan bawah yang dioperasi ini sebenarnya udah lama bolong, sekitar 1,5 tahun lalu. Saya kira waktu itu goyang malah, jadi harus dicabut. Tapi kata dokter giginya, ngga goyang cuma bolong aja, diambal aja masih bisa kok. Alhamdulillah, akhirnya graham bungsu saya ditambal.

Sunday, January 8, 2017

Terapi Nebulizer Untuk Penderita Asma


“Akhir-akhir ini asmaku sering kumat” kata suami pada suatu hari.

Suami saya terkena penyakit asma semenjak kecil, sekitar kelas tiga SD ia divonis dokter terkena asma. Kalau menurut cerita ibunya, awal mula dia terkena sesak napas karena sering main di sebuah rumah yang sedang dalam proses pembangunan yang mana di sana debunya banyak sekali.

Penyakit asma suami sewaktu kecil bisa dibilang cukup parah, sehingga ia rutin minum obat. Kalau lupa minum obat sebelum tidur, katanya, dia bisa tiba-tiba sesak di tengah tidurnya, dan rasa-rasanya itu bercampur dengan mimpinya. Hih syerem ya.

Setelah dewasa penyakit asmanya berangsur membaik. Seingatnya, asmanya mulai jarang kambuh semenjak ia ikut bela diri yang ada latihan pernapasannya. Kadang memang sesekali kambuh dan biasanya ia redakan dengan ventolin semprot sudah cukup membantu.“Akhir-akhir ini asmaku sering kumat” kata suami pada suatu hari.

Wednesday, November 30, 2016

Berenang Saat Menstruasi, Bukan Masalah

Berenang saat menstruasi? Hiiiy tidak bisa saya bayangkan, pasti warna air kolam akan berubah merah karena darah menstruasi mengalir keluar. Begitu bayangan saya selama ini. Pasti kebanyakan dari kamu juga berpikir demikian kan?


Ternyata hal ini tidak benar loh, orang yang sedang mengalami menstruasi tetap bisa berenang. Di beberapa literatur saya baca, berenang di kolam pada masa haid, tidak akan membuat darah mengalir keluar karena adanya perbedaan tekanan udara di luar dan di dalam lubang miss V. Saat berada di kolam renang, darah tetap mengalir dan masih tertampung di dalam rahim. 

Tetapi ada beberapa hal yang harus tetap kita perhatikan sebelum berenang saat menstruasi supaya lebih nyaman, antara lain :

1. Pakai Menstrual Cup atau Tampon

Walaupun saat berenang darah tidak mengalir, dianjurkan menggunakan tampon sebaga pengaman agar lebih nyaman. Tampon merupakan massa slinder yang berfungsi sebagai alat serap. Saat ini, tampon dirancang untuk dapat disisipkan dengan mudah ke dalam vagina saat menstruasi dan mampu menyerap aliran darah menstruasi. Dengan menggunakan tampon kita tidak perlu khawatir akan kebocoran. Tapi kalo di Indonesia penggunaan tampon ngga umum yaa. Mungkin agak sulit ditemukan di toko biasa, tapi ada kok dijual di toko-toko online. Tapi ingat ya penggunaan tampon tidak boleh lebih dari delapan jam. Bagaimana jika menggunakan pembalut saja? Saat berenang tidak dianjurkan menggunakan pembalut, karena saat basah pembalut tidak bisa menyerap jika ada kebocoran.

Thursday, October 8, 2015

Ketika Telinga Kemasukan Serangga

Ketika telinga kemasukan serangga, rasanya sakiiit banget. Pernah ngalaminnya ngga manteman? Jangan sampe deh yaa..

Jadi ceritanya hari kamis kemarin saya lagi masak. Ngerasa sih kaya ada yang merambat-rambat deket telinga, gatel, jadi saya usap-usaplah pake tangan, sekalian pengen menangkap basah si pelaku, tapi kayaknya tangkapan saya meleset.

Tiba-tiba, di telinga tuh rasanya kayak brebeg-brebeg gitu. Habis itu rasanya nyeri banget, dalam bayangan saya kaya ada serangga yang sedang melompat-lompat di gendang telinga. Iya dugaan saya itu sernagga, sepertinya sih semut.

Beneran sakit deh sampai saya merintih-rintih di atas tempat tidur. Dilihat sama suami telingnya ada kotoran, jadi mau coba dibersihkan kali bisa ngeluarin serangganya. Tapi ternyata cottonbud di rmah habis, meluncurlah dia ke toko terdekat.

Sambil nunggu suami saya masih merasa sakit yang teramat sangat. Sempet rasa sakit ilang sebentar trus saya kepikiran untk googling "telinga kemasukan seranggga".

Keluarlah berbagai cerita tentang telinga kemasukan serangga dan tips untuk mengeluarkan serangga dari telinga, yaitu diteteskan baby oil atau minyak zaitun, katanya supaya serangga yang di dalem mati. Habis itu masukkan air hangat secukupnya ke telinga, dan keluarkan lagi, ini untuk mengeluarkan serangga tersebut. JANGAN menggunakan cottonbud untuk mengeluarkan sernagga karena itu justru akan mendorongnya semakin masuk ke dalam.

Friday, April 4, 2014

Menyembuhkan Seorang Penderita TB, Menyelamatkan Ribuan Nyawa

A: (Batuk-batuk)
B: Lho, kamu masih batuk, dari kita ketemu dua minggu kemarin itu? Sudah ke dokter?
A: (menggeleng) ah paling juga batuk biasa, ngga perlu ke dokter, nanti sembuh sendiri.
B: Eh hati-hati lho, batuk yang tak kunjung sembuh bisa jadi bukan batuk biasa. Tapi gejala penyakit lain yang lebih serius. Tuberkulosis misalnya.
A: Apa TBC? Enak aja, selama ini makananku selalu higienis. Aku juga selalu menjaga kebersihan diri sendiri, rumah dan lingkungan. Masak bisa kena TBC.
B: Ya emang belum pasti juga, makanya segera periksa. Tuberkulosis itu kan penyakit menular.

Sama seperti si A di atas, saya termasuk orang yang tidak mau sedikit-sedikit ke dokter atau minum obat. Sebisa mungkin saya mengobati penyakit dengan sesuatu yang alami, seperti sayur, atau buah-buahan. Tapi saya memberikan jangka waktu. Kalau dalam seminggu tidak menunjukkan tanda-tanda sembuh, berarti saya harus memeriksakan diri ke dokter. Kuatir jika ternyata yang menyerang saya penyakit serius yang memang harus ditangani oleh ahlinya.

Seperti batuk. Kelihatannya sepele. Kadang kita mengira paling-paling hanya flu biasa. Diobatin pake perasan air jeruk nipis juga sembuh. Tapi jika batuk berkepanjangan yang dalam dua minggu tidak sembuh, patut diwaspadai, mungkin saja  bukan batuk biasa. Karena ini merupakan salah satu dari gejala tuberkulosis/TB (populer juga disebut TBC).