Karena jarak yang membentang begitu jauh, kami memang jarang ketemu. Ibu jarang pulang kampung ke Sumatera, biasanya lima tahun sekali atau kalo ada momen nikahan. Itupun yang diajak ngga semua anaknya, tapi gantian, bisa dua anak, kadang juga cuma satu anak yang diajak.
Saya sendiri baru dua kali ke Rantau Prapat, pas umur lima tahun sama tahun 2006 menjelang kelulusan kuliah. Yang menyenangkan saat ke sana itu adalah, pulang-pulang dapet angpau banyak huahahaha. Dan satu lagi selera makan langsung meningkat tajam, saya yang biasanya makan nasi dikit
Dari jauh-jauh hari saya sudah bilang sama si Ayah, kalo keluarga besar dari Rantau Prapat mau datang berarti kami harus meluangkan waktu untuk datang juga ke Kudus beberapa hari. Jadi segala macam pekerjaan harus udah selesai sebelum hari H.
Apalagi ternyata setelah resepsi anaknya sepupu, ada beberapa sodara yang mau ikut ke Semarang. Senang rumah mini kami yang biasanya cuma berisi empat orang kala itu jadi ramai seketika hehehe.
Selama dua hari kami menemani mereka jalan-jalan. Hari pertama saya ngga ikut karena tujuan cukup jauh, yaitu Candi Borobudur. Kasian sama anak-anak ntar kecapean. Hari berikutnya mbak sepupu minta ditemani belanja daster batik sama ke Masjid Agung Jawa Tengah, karena cuma putar-putar dalam kota aja, saya sama anak-anak turut serta.. Itupun Thifa udah rewel aja dan baru diem setelah dibeliin jam tangan hehehe.