Thursday, June 30, 2022

Berapa Penghasilan Penulis dan Modal Yang Dibutuhkannya?

Adakah yang kepo, berapa sih penghasilan menulis novel di platform online itu? Kok si Rahmi rajin banget ngiklan, monmaap, itu karena penghasilannya masih dikit, apa justru karena peluang mendapat penghasilannya besar? Dua-duanya hahahaa.

Baiklah, sebelum saya menulis panjang lebar, saya mau kasih tahu dulu kalo blogpost ini salah satu poinnya nanti akan membahas tentang laptop. Laptop Vivobook 13 Slate OLED (T3300) sudah menggunakan sistem operasi terbaru yaitu Windows 11.

Ini lho penampakan laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED

Supaya nggak ada ntar yang maido setelah membaca sampai akhir "Oooh, jebule review produk, iklan, ikut lomba tho!" Ya emang tulisan ini buat lomba sih. Jadi pasti ada unsur iklannya wkwkwk #jujur.

Jadi, mohon hargai kejujuran saya, bacalah sampai akhir ya, hahaha.

Meskipun begitu, saya ga akan hanya bahas laptop tok, thil! Mboseni lah. Ya kalo nulis spek doang mah, baca aja sih di website resminya, iya kan. Tapi ada tema besar yang saya usung dalam tulisan ini, yang mungkin akan sangat relate dalam kehidupan kamu, terutama bagi yang berprofesi sebagai penulis dan sebaliknya juga sebagai pembaca. Temanya agak sensitif karena menyangkut UANG, yaitu berapa penghasilan penulis dan modal yang dibutuhkannya. Nah kepo nggak lo?

Jadi, beberapa waktu lalu di sebuah grup penulisan ada yang posting kaya gini nih:


Postingan ini menuai banyak respon. Mulai dari yang hanya sekedar memberi like dan emoticon, sampai memberi nasihat kalau nulis itu jangan melulu melihat nominal, tapi ada juga lho yang beneran nge-jembreng penghasilan nulisnya.

Terus komen saya? Nggak sih, saya nggak komen, malah jadi inspirasi bikin aja satu blogpost mengenai ini, dasarnya blogger yee. Lagipula, ngomongin penghasilan itu ntar bakalan panjang, merembet ke mana-mana.

Pertama, pendapat saya dulu, gimana kalo ada orang minta di-spill penghasilan biar semangat nulis. Ya sah-sah aja. Karena tujuan orang nulis kan beda-beda. Ada yang beneran passion, emang suka banget nulis apapun yang terjadi, mau ada duit ataupun kagak. Tapi ada juga yang tujuannya ya memang cari DUIT. Boleh? Boleh aja, dong!

Kalau saya sendiri, menjadi penulis memang keinginan sejak jaman SD. Kayak keren aja gitu kalo nama kita terpampang di sebuah buku yang dibaca orang, "a novel by Rahmi Aziza".

Cuma sekedar mockup, buku cetaknya belum ada >.<

Sekian lama impian itu hanya terpendam dan baru berani mengeksekusinya di tahun 2021. Tujuan saya ketika itu hanya satu, yaitu menyelesaikan cerbung alias novel. Karena sebelumnya, saya pernah nulis dua bab lalu hiatusnya 1,5 tahun >.<

Bagi saya, bisa konsisten menulis meski hanya update bab seminggu sekali, hingga novelnya baru tamat setelah satu tahun, itu sudah prestasi, meski dibanding teman yang lain saya ketinggalan jauh. Inget banget, waktu baru awal cerita saya kunci, terus dapat unlock dua biji, senengnya nggak karuan. Wah berarti cerita saya ada yang suka sampe rela ngeluarin duit buat buka gembok cerita.

JADI PENGHASILAN NULIS ITU BERAPAA?

Sabar buuk!

Oke, yang saya bahas di sini tentu saja di platform tempat saya menulis, yang saya paham aja. Saya nulis di mana sih? Halah, tiap hari promo di wall socmed juga!

Di platform tempat saya nulis, emang dijembreng penulis dengan penghasilan lima puluh besar, makanya saya bisa tahu. Saya pernah lihat, salah satu penulis femes penghasilannya ENAM PULUH JUTAAN sebulan. Mupeng nggak lo!


Kok bisa ya penghasilannya besar. Berapa banyak buku yang dia tulis? Yang on going memang hanya satu, tapi laris banget! Ditambah buku tamat nya ada banyaaak, bisa jadi passive income juga kan. Kalau dirata-rata, berarti sehari dia bisa menghasilkan DUA JUTA. Gaji sehari bisa buat beli sembako untuk sebulan tuh, bund!

Gimana, liat angka 60 JUTA udah semangat mau coba nulis cerbung juga? Capcuss lah!

Lalu sebagian pembaca be lyke:

Wow penghasilan othor banyak yaa, udah kaya dong, ceritanya digratisin napa thor?

Komen semacam itu sering ditemui lho! Plis deh! Pendapatan penulis nggak bisa dipukul rata. Ada yang pendapatnya udah gede banget kaya yang sebut tadi, tapi ada juga yang udah nulis banyak buku penghasilannya masih merayap.

Saya termasuk yang manaaa? Alhamdulillah meski masih jauh dari penghasilan othor femes, saya pernah ngerasain gajian dua jutaan sebulan dari cerbung yang saya tulis. Bagi saya itu udah wow banget, mengingat awalnya saya begitu nggak yakin dengan kemampuan menulis fiksi yang saya miliki.

Tiap bulan gaji penulis itu fluktuatif ya, bisa banyak bisa juga dikit. Kadang nggak dapat sama sekali, ya pernah.

Perjalanan menuju dua juta itu juga cukup panjang. Gaji pertama saya nulis di platform cuma sekitar 20 ribu. Itu aja saya dapat setelah sekitar enam bulan nulis. Dikit demi dikit menanjak sampai ada satu buku tamat, barulah kenaikan penghasilannya lumayan signifikan. Alhamdulillah.

Cerbung online pertama saya, yang sudah diunlock 7K+

Lagipula kalaupun penghasilan othor besar, jangan dijadikan alasan kita nuntut cerita gratisan. Kita nggak tahu bagaimana perjuangan dia mencapai titik itu, dan hey, nulis juga butuh modal lho!

Nah sekarang, biar seimbang kita bahas juga yuk, tentang MODAL menulis. Supaya nggak ada suara-suara yang menggampangkan, "Halah tinggal ngetik doang aja, masa baca tulisannya harus bayar, sih!"

APA SAJA MODAL MENULIS ITU?

Modal penulis bisa kita bagi dua, materil dan non materil.

Modal Non materil itu, sesuatu yang wujudnya tak nampak, nminalnya pun sulit untuk dikalkulasi, misalnya waktu, berapa banyak sih waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu bab cerbung. Kalau bagi saya yang pemula, banyak sekali. Saya bisa tiga hari baru selesai satu bab cerita lho. Demi menyelesaikan ini saya bangun jam satu dini hari pas anak-anak masih pada tidur, karena kalau nulis siang jelas nggak konsen.

Selain itu, imajinasi, karena menulis fiksi itu hasil dari imajinasi. Jangan kata gampang aja tinggal berkhayal terus nulis. Lha kita kan perlu mikirin logika cerita, dialog yang menarik, alur yang asik.

Lalu ilmu. Karena menulis juga butuh ilmu tentunya, supaya tulisannya rapi, struktur kalimatnya benar, dll. Nah, untuk mendapat ilmu ini, tentu aja bakal spend waktu juga, bahkan banyak penulis yang spend uang segala untuk beli buku referensi misalnya, ikut kelas menulis, dll.

Jadi coba itu yang bilang "Ah nulis kan gampang tinggal ngetik doang." Tolong diitung, kalau dirupiahkan, tiga hal yang sudah saya jelaskan tadi, nominalnya berapa. Tak terhingga!

Kita masuk ke modal kedua, yaitu modal berupa materi. Penulis harus punya apa sih untuk kelancaran proses menulis. Kalau menurut saya sih yang wajib banget ya kuota internet sama laptop. Lainnya sunnah aja ya kayak ruang nulis yang mumpuni, kalau ada bagus banget, kalo nggak ya seadanya dulu aja.

Kuota internet jelas penting banget lah. Publish cerita di platform, promo cerita di berbagai lini media sosial, mencari referensi, butuh banget internet, masa mau numpang wifi tetangga tiap hari, sih!

Nah sekarang, kita masuk ke modal kedua yang dibutuhkan penulis, yaitu laptop, tentu saja buat mengetik cerita.

Kan bisa pakai ponsel?

Bisa, tapi pertanyaannya, nyaman apa nggak? Menulis ribuan kata sehari pakai ponsel apa nggak kesian sama jempolnya, bisa gempor tuh. Lagipula, sebuah artikel kesehatan yang saya baca di internet, terlalu sering mengetik menggunakan gadget dapat menyebabkan ibu jari mengalami peradangan. Jangan lupa juga, terlalu lama melihat layar yang ukurannya kecil akan terasa tak nyaman bagi mata. Jadi, saya lebih menyarankan, pakai laptop buat mengetik.

So, karena itu, mari kita bahas lebih spesifik tentang laptop, ya!

LAPTOP SEPERTI APA YANG DIBUTUHKAN PENULIS?

Dulu saya pernah bilang, kalau untuk penulis, laptopnya yang penting bisa buat ngetik dan internetan. Sekarang SAYA RALAT kalimat itu ya.

Saya punya laptop yang speknya terbatas, yang penting bisa buat ngetik dan internetan, sepeti yang saya sebut di atas. Harganya murah sih emang, nggak nyampe tiga jutaan di jaman itu dan sekarang saya kerepotan sendiri, karena ternyata kebutuhan penulis jaman now itu banyaaak, nggak hanya sekedar ngetik dan internetan.

Saah satu laptop yang saya rekomendasikan untuk penulis adalah ASUS Vivobook 13 Slate OLED T3300. Kenapa? Oke saya akan jelaskan di sini, apa saja sih yang dibutuhkan penulis, sehingga laptop ini saya nilai cocok untuk memenuhi kebutuhan itu.

1. Mencari ide cerita.

Bagaimana cara mendapatkan ide cerita? Banyak pertanyaan seperti ini datang kepada saya. Seorang penulis memang harus peka untuk menangkap ide. Ide bisa datang dari mana saja. Kalau saya, salah satu cara memancing ide dengan menonton Drama KOREA.

Kenapa drama Korea? Karena drama Korea sudah terbukti berhasil menarik perhatian warga dunia. Hampir semua orang membicarakannya bahkan dengan sukarela menjadi buzzernya.


Saat menonton drama Korea, saya tidak hanya sekedar menonton, tapi benar-benar mengamati, apa sih yang menarik sehingga drama ini disukai. Saya amati bagaimana alurnya, ditaruh di mana konfliknya, dan seperti apa tokoh-tokohnya sehingga mampu dicintai oleh penonton. Pola ini bisa kita tiru untuk membuat cerita nantinya. Ingat! Meniru polanya, Bukan memplagiat ceritanya. karena ini dua hal yang berbeda.

Tentu saja, saya ingin menonton drama Korea dengan nyaman, dengan perangkat yang terbaik secara visual maupun audio.


Vivobook 13 Slate OLED digadang-gadang merupakan perangkat laptop 2-in-1 terbaik untuk keperluan hiburan. Layarnya selebar13-inci (16:9). Menurut saya pas, tidak terlalu kecil, tidak pula kebesaran.

Teknologi ASUS OLED mampu menampilkan kualitas visual terbaik berkat reproduksi warna yang akurat bersertifikasi PANTONE® Validated dan color gamut 100% DCI-P3. Didukung teknologi Dolby Vision serta kontras warna sempurna dengan sertifikasi VESA Display HDR™ True Black 500. Warna menjadi lebih kaya dan akurat, tampilan jernih pada tingkat kecerahan yang rendah, detail warna sangat baik hingga visual tanpa efek blur.

Pengalaman menonoton film pun lebih menyenangkan dengan gerak lebih halus, hal ini karena keunggulan dari layar OLED yang memiliki refresh rate 2x lebih unggul dan response time 50x lebih cepat.

Saya jelaskan sedikit tentang layar OLED ini berdasar info yang saya baca ya. Jadi, secara sederhana Organic Light Emitting Diode (OLED) merupakan layar dengan panel khusus yang memiliki kandungan elemen organik sehingga memancarkan cahaya saat dialiri listrik, jadi dibandingkan dengan LCD tentu saja OLED ini memiliki berbagai keunggulan mulai dari tipis dan ringan, lebih hemat energi serta memiliki sensitivitas respon lebih tinggi.

Sementara itu, sistem audio di Vivobook 13 Slate OLED ditenagai Dolby Atmos Quad-Speaker yang menggelegar. ASUS Smart Amplifier dilengkapi terobosan teknologi Noise-Canceling audio dihadirkan untuk menghasilkan audio yang lebih kaya dan jernih tanpa distorsi, sehingga membuat hiburan digital menjadi terasa semakin hidup dan kualitas suara lebih bersih bahkan saat berada di area yang cukup ramai seperti kafe dan kantor.

2. Laptop yang nyaman di mata, karena menulis membutuhkan waktu yang lama.

Proses menulis itu panjang, nggak cuma ngetik terus udah. Setelah buka laptop biasanya saya akan pemanasan dulu mencari hiburan, entah itu menonton drakor, buka sosmed, dll. Siapa tahu bisa sekalian mendapat ide baru, kan. Setelahnya baru saya mengetik cerita dan sesudah itu masih berselancar lagi di dunia maya untuk mempromosikan tulisan. Makanya saya butuh laptop dengan layar yang nyaman jika dipandang belama-lama, tidak cepat menyebabkan mata lelah dan aman bagi kesehatan mata.


Masih berkaitan dengan layar OLED kombinasi dengan Dolby-Vision, laptop ASUS VivoBook 13 Slate OLED ini tidak hanya memberikan tampilan lebih nyata, tapi juga mampu mengurangi 70% radiasi cahaya biru dibandingkan layar LCD. Berkat teknologi Eye Care yang telah tersertifikasi TÜV Rheinland, laptop ini berkomitmen untuk lebih menjaga kesehatan mata penggunanya.

3. Belajar menulis, salah satunya dengan mengikuti kelas menulis online.

Meski kamu sudah bisa menamatkan cerita, sudah bisa gajian banyak dari menulis novel, bahkan mendapat banyak pujian dari pembaca, jangan lantas membuatmu berhenti belajar. Sekarang tulisanmu mungkin sudah bagus, tapi kalau kamu tak berhenti belajar, InsyaAllah akan lebih bagus.

Salah satu yang bisa kita lakukan untuk terus menambah ilmu kepenulisan adalah dengan mengikuti kelas menulis online. Baik yang gratis maupun berbayar. Asyiknya kelas menulis online itu, irit transport, ngga perlu repot keluar rumah. Di rumah aja pakai daster bolong udah bisa ikutan kelas haha. Tapi ya internetnya kudu kenceng. Selain dari faktor provider, perangkat laptop juga ternyata mempengaruhi kecepatan internet, lho!


Vivobook 13 Slate OLED sudah dibekali oleh WiFi 6 (802.11ax) yang telah ditingkatkan oleh ASUS WiFi Master untuk konektivitas yang lebih stabil dan andal.

WiFi 6 menghadirkan kecepatan 3x lebih cepat dari WiFi 5 atau berkecepatan hingga 2.4 Gbps, dengan kecepatan jaringan tersebut pengalaman streaming, download file ataupun melakukan video conference online sudah dipastikan akan sangat lancar tanpa kata lemot.

Guna memenuhi kebutuhan virtual meeting dengan baik, Vivobook 13 Slate OLED juga telah mengkombinasikan teknologi audio dan dual cameras beresolusi 5 MP untuk kamera depan dan 13 MP pada kamera belakang. Dual-cameras dengan lokasi berbeda ini berfiungsi untuk mengoptimalkan fungsi kamera pada semua mode bentuk, baik laptop atau tablet, jadi pengguna dapat mengakses kamera depan seperti untuk foto selfie dan kamera belakang untuk pengambilan gambar dengan resolusi lebih tinggi.

4. Mengetik di mana saja dan kapan saja, siap!

Ide datang sewaktu-waktu jangan biarkan ia menunggu lama untuk dieksekusi. Begitu datang, tangkaplah, buka laptopmu dan mengetik. Nah, makanya penulis harus fleksibel bisa menulis di mana saja dan kapan saja. Apalagi emak-emak macam saya ya, mendapat waktu luang cukup susah karena masih banyak disibukkan urusan domestik dan anak yang masih kecil. Makanya saya suka bawa laptop ke mana-mana, kali aja ada waktu luang bisa dimanfaatkan.


Tepat sekali jika pilihan jatuh pada Laptop Vivobook 13 Slate OLED T3300, karena laptop ini termasuk laptop portable 2-in 1 yang sering juga disebut “Laptop Detachable”. Kalau pada laptop convertible kita bisa memutar layar monitor dan body tanpa batas, sekarang pada laptop detachable, bisa kita lakukan hal yang lebih ekstrim yaitu dengan melepas body keyboard dari layar monitornya.

Yes! Vivobook 13 Slate OLED merupakan perangkat yang serba guna, dengan keyboard ukuran penuh yang dapat dilepas dan cover stand yang memiliki engsel 170°. Dibekali layar sentuh, Vivobook 13 Slate OLED menjadi sangat nyaman saat digunakan pada mode tablet.



Hal yang tidak kalah penting adalah daya tahan baterai. Saya pernah mengalami lagi asik nulis tiba-tiba baterai low dan kebetulan di tempat saya ngetik, posisi jauh dari colokan listrik. Duh, ini bikin mood turun banget.

Vivobook 13 Slate OLED sudah melakukan pengujian baterai, hasilnya, dengan baterai berkapasitas 50Wh mampu menemani aktivitas hingga 9,5 jam. Laptop ini juga memiliki kemampuan fast charging dengan pengisian 60% hanya dalam waktu 39 menit saja menggunakan port USB-C

5. Pengingat Deadline

Penulis harus mempunyai deadline. Entah itu deadine dari klien, mitra penerbit atau membuat deadline sendiri. Karena kalau ngga begitu entar tulisan kita ga bakal selesai. Jangan sampai deh terulang, update dua bab, hiatus setahun kaya saya dulu hahaha.



Asyiknya nih, laptop Vivobook 13 Slate OLED (T3300) sudah menggunakan sistem operasi terbaru yaitu Windows 11, yang salah satu fitur andalannya adalah Widgets. Widgets bisa membantu menemukan konten yang penting bagi, demi hidup yang sedikit lebih teratur. Dengan widgets, kita dapat membuat pengingat daftar deadline dan jadwal kalender, juga memberikan pembaruan cuaca lokal secara langsung. Kelebihan lainnya, menghadirkan fitur Auto HDR Mode, Direct Storage, peningkatan security system, dan mampu menjalankan aplikasi android tanpa harus instal emulator terlebih dulu.


6. Membuat promo cerita.

Apa artinya tulisan bagus tapi tak ada yang tahu? Ya, tulisan itu nggak akan bisa ke mana-mana. Jadi, jangan lupa promo setelah menulis ya. Promo bisa kita lakukan dengan posting di sosmed milik sendiri atau di grup-grup pembaca-penulis yang ada di facebook.

Buatlah materi promo semenarik mungkin. Saya biasa membuat konten berupa gambar dan video. Karena itu membutuhkan laptop dengan spek mumpuni. ASUS Vivobook 13 Slate OLED dibekali dengan prosesor quad-core dari Intel dan telah didukung penyimpanan berupa PCIe 3.0 SSD. Ditambah dengan memori LPDDR4X berkapasitas 8GB. Saya kira cukuplah untuk menginstal program-program yang saya butuhkan untuk membuat promo cerita yang menarik.


Fitur layar sentuh dan dukungan stylus teknologi Microsoft Pen Protocol (MPP) 2.0 menjadi nilai tambah untuk para content cretaor.

Meskipun saya bukan ilustrator atau desainer grafis, bisanya ngedit gambar doang pakai canva atau picsart, adanya laptop layar sentuh yang isa menggunakan stylus ini bermanfaat banget sih. Kadang-kadang ya, ada beberapa gambar dari canva yang butuh saya ubah sendiri, misal menghilangkan garis wajah, mengubah arah mata, nah hal-hal yang kaya gitu kan lebih mudah menggunakan pen daripada sekedar usapan tangan atau mouse.

Akan tetapi, stylus ini hanya include dalam paket pembelian Vivobook 13 Slate OLED artist edition ya. Kalau misal kamu beli yang versi biasa/umum, untuk stylus bisa menggunakan stylus apapun yang penting support MPP.


Berapa Harga Laptop Vivobook 13 Slate OLED (T3300)?

Harga resmi Asus Vivobook 13 Slate OLED (T3300) adalah Rp.9.090.000,-

Dari kacamata pembaca, cobalah dilihat, modal penulis itu nggak sedikit, kan. Kalo dibanding dengan berapa yang dibayar pembaca sesungguhnya ya tidak sebanding. Gini deh, kita nulis seribu kata aja misal, butuh waktu berapa lama tuh mulai dari mencari ide sampai jadi cerita. Belum lagi harus ngecharge laptop menggunakan listrik. Butuh cari referensi dan posting cerita dengan kuota internet, butuh ngopi biar nggak ngantuk, dan yang dibayar pembaca hanya seribu rupiah saja (tulisan saya rata-rata hanya saya hargai 1000-2.500 perbab). Kalau diitung-itung kan murah.

Dari kacamata penulis, percayalah modal segitu akan balik kok, kalau kamu konsisten. Alhamdulillah setahun lebih dikit saya nulis di platform, akhirnya dapat badge bronze yang artinya penghasilan kumulatif sudah mencapai 10 juta. Bukan pamer, hanya sekedar memotivasi. Bagi penulis femes jumlah ini masih dikit ya, tapi bagi saya yang pemula, ini merupakan prestasi yang harus saya apresiasi. Kita boleh mengakui kekurangan, tapi tetep harus mengapresiasi pencapaian diri juga kan, sekecil apapun itu.

Gimana kalau belum punya dana untuk membeli laptop dengan spek di atas? Pakai apa yang bisa dimanfaatkan dulu, sertai dengan doa dan niat yang kuat. Saya juga belum punya kok, haha. Makanya salah satu ikhtiarnya ikutan lomba ini. Meskipun buat lomba, semoga artikel ini memberi manfaat bagi yang membaca ya. Aaamiin.

Tulisan ini diikut sertakan pada lomba blog ASUS Vivobook 13 Slate OLED






No comments:

Post a Comment