Thursday, December 31, 2015

Keranjingan Kristik

Tau kerajinan kristik kan?

Itu loh menyulam di kain bolong-bolong pake benang wol. Sulamannya silang-silang gitu.

Kristik kaya gini looh. Gambar dari makan2resep.blogspot.com

Saya pernah keranjingan kristik. PERNAH ya, jadi ini terjadi pada masa yang lampau. Tepatnya jaman saya ngekos pas masih kuliah dulu.

Awalnya gimana ya, agak lupa. Kayaknya sih ada salah seorang anak kos bikin kristik deh, trus saya lihat kayaknya kok asyik ya, nyulam-nyulam gitu. Apalagi jaman dulu saya kan banyak nganggurnya. Ngebayangin saya di atas kursi goyang, di depan tivi sambil bikin kristik. Jiahahaha.


Tuesday, December 29, 2015

Tahun 2015, Ngapain Aja?

Tahun 2015 sudah mau berakhir. Tahun 2015 ngapain aja saya?

Yaa... seperti manusia kebanyakan pengen ikut-ikutan mereview apa saja hal positif yang saya lakukan dan dapatkan di tahun 2015. Yamasa mereview produk orang lain terus, sesekali pengen ngereview pencapaian diri sendiri juga, sebagai wujud syukur, dan introspeksi.

foto keluaga duluuu


Pencapaian
Di bidang ngeblog, awal tahun 2015 saya mendapat kejutan manis dengan memenangkan sebuah lomba yang suer sama sekali saya ngga nyangka dan ngga ngarep. Ih tumben saya ngga ngarep menang. Ya soalnya waktu itu katanya hadiah buat pemenang hanya tiket PP kota domisili-Singapura buat berdua. Kalo saya dapet, terus mau pergi pasti anak-anak harus ikut kan. Karena Hana baru setahunan umurnya, dan Thifa kasian juga kao mau ditinggal. Nah itu artinya harus nomboki biaya pesawat Thifa, belum lagi biaya nginep sama makan di sana. Pas lagi ngga punya duit pulak.

Saturday, December 26, 2015

Ibu Ayunda, Pejuang Kesehatan dan Pendidikan

"Waah bentar lagi tahun 2016 ya Bu, berarti masa jabatan saya sebagai PKK RT sudah hampir selesai. Habis ini saya ga mau dipilih lagi ah, gantian yang lain!" kata saya pada sebuah rumpi sore bersama seorang ibu tetangga. Ibu Wan Ayunda namanya, tapi di sini beliau lebih dikenal dengan panggilan Ibu Agus, sesuai nama suaminya.

Jabatan di RT alias Rukun Tetangga, beda dengan jabatan Presiden, Gubernur, Walikota, atau DPR yang diperebutkan. Jabatan RT cenderung dilempar sana-lempar sini, tak ada yang mau mengembannya. Ya maklum menjabat di RT ini kerja sosial, tidak bergaji besar kaya pegawai negeri. Sesekali memang ada uang transport, tapi paling-paling hanya cukup buat makan bakso sama temen-temen se-genk. Itupun lebih sering dimasukkan lagi dalam kas RT buat kepentingan keseluruhan warga. Jujur, ketika menerima jabatan ini, saya dan suami pun setengah terpaksa. Karena katanya pilihan warga dengan suara terbanyak tidak boleh menolak. Makanya lega banget ketika masa jabatan akan segera berakhir.

"Silakan Ibu kalau tidak mau jadi pengurus lagi. Tapi kalau saya tetap akan lanjut bertugas di pokja 4 PKK," Bu Ayunda menanggapi pernyataan saya.

SALUT. Sungguh saya tertegun mendengarnya.

Periode ini adalah periode ketiga Ibu Ayunda bertugas dalam Pokja (program kerja) 4 PKK di RT 02 RW 21 kelurahan Sendang Mulyo, kecamatan Tembalang Semarang.

Friday, December 25, 2015

Ke Madura Demi Bebek Sinjay

Masih inget cerita saya liburan ke Malang kemarin? Kalo ngga inget baca dulu sana gih *modus biar postingannya ramai pengunjung* hihihi.

Jadi kan pas saya sama adik, ngajak Ibu Papa liburan ke Malang, Papa bilang pengen ke Madura juga.

Saya pun googling ada apa aja di Madura, biar bisa bikin itin sebelum berangkat. Sampailah saya pada postingan salah satu blogger yang menceritakan tentang jalan-jalannya di Madura. Salah satu yang paling menarik perhatian saya dan suami pas lihat penampakan bebek Sinjay. "Kalo ke Madura kita harus cobain bebek sinjay," kata suami.

Pas adek ke Semarang, kami ngobrol lagi tentang itin di Madura, yang pertama adek bilang, "Pokoknya kita harus ke bebek Sinjay." Hahaha sehati kitaah.

Dan akhirnya pas kita ke Madura bener-bener sama sekali blank mau kemana, yang diinget cuma bebek sinjay doang. Tapi Papa sih emang bilangnya ke Madura ngga usah lama-lama. Papa cuma mau lihat kotanya aja. Jadi habis ngelewatin jembatan Suramadu, kami belanja souvenir dulu terus lanjut ke Bangkalan, solat di masjidnya, karena pas banget masuk waktu dzuhur waktu ke sana.

Habis sholat di Masjid Agung Bangkalan

Wednesday, December 23, 2015

Jempol Membawa Berkah

Pada saat menjadi pemateri dalam seminar bertema "Membangun Personal Branding Lewat Socmed" beberapa waktu lalu, ada seorang peserta yang bertanya kepada saya, "Bagaimana caranya supaya status kita di socmed ada yang memberi like dan komentar."

Jawaban saya kurang lebih begini, "Pertama, bagaimana isi statusmu, menarik atau tidak, bermanfaat atau tidak, dan yang kedua, sudahkah kamu ngelike dan memberi komentar pada postingan orang lain di socmed?"

Saya lantas mengulas agak panjang pada poin kedua, tentang memberi like dan komentar pada postingan orang lain. Saya bilang bahwa itu merupakan salah satu cara memberi tahu keberadaan kita pada penduduk socmed, "halo ada gue loh di sini." Kalo kita cukup rajin nge like dan komen postingan orang lain ngga menutup kemungkinan orang yang kita komenin akan berbaik komen kalau kita bikin status. Sebenarnya hukumnya hampir sama aja ya kaya blogwalking. Ada yang berkunjung ke blog kita dan meninggalkan jejak sebisa mungkin kita kunjungan balik ke blognya dan meninggalkan jejak pula. Ya kan?

Ngga cuma itu aja sih manfaatnya, menurut saya memberi like dan komentar di postingan orang lain adalah salah satu cara untuk memberikan kebahagian kecil pada kawan kita. Coba saya tanya pada suka ngga kalo postingannya di socmed banjir like dan komen. Pasti suka kan apalagi kalo bagi blogger dapat tambahan iming-iming meningkatnya klout hehehe. Saya bilang, kalo di dunia nyata disebut-sebut senyum adalah ibadah, di dunia maya mungkin saja berlaku ngelike dan komen (tentu saja pada postingan yang baik dan komen yang baik) adalah ibadah. Ya wallohua'lam sih pastinya yaa, karena ngga ada ayat atau hadist yang spesifik menyebutkan demikian.

Monday, December 21, 2015

Saya Lebih Suka Kudus Tanpa Car Free Day

Ya, jujur, saya lebih suka Kudus tanpa car free day.

Ih kamu ngga mendukung aksi #GoGreen yaa...

Lho, justru, karena saya mendukung #GoGreen makanya saya menolak car free day (CFD) di Kudus. emang sih, dengan CFD udara kan menjadi lebih sejuk dan bersih. Kita juga lebih bebas menikmati jalan raya, karena kendaraan bermotor dilarang lewat selama CFD berlangsung. Tapi, yang saya tidak suka dari car free day di Kudus adalah, setelahnya jalanan menjadi kotor penuh sampah!!!!

Beda sekali suasanannya sebelum ada car free day.

Dulu saya suka sekali jalan-jalan ke simpang tujuh atau yang biasa disebut alun-alun Kudus. Bahkan saya salut dengan pemerintah yang bisa membuat alun-alun Kudus tetap rapi, tertib, dan nyaman bagi pejalan kaki.

Di salah satu kota lain saya lihat, di hari Minggu alun-alun akan penuh sesak dengan pedagang. Tapi di Kudus ngga, bersih.. banget. Jadi kalo kita mau lari-lari keliling lapangan nyamannnn banget.

Penjual di sekitar simpang tujuh ada tapi tak banyak. Biasanya mereka berkumpul di depan kantor kabupaten atau di depan taman Bojana. Ada yang jual leker, siomay, bubur ayam, bakwan malang, wedang ronde dll. Meski begitu kebersihan tetap terjaga.

Saturday, December 19, 2015

Tentang Passion

Ada yang bilang, kebiasaan waktu kecil tanpa kita sadari menunjukkan apa passion kita. Jadi misalnya kaya gini, si Ayah kan profesinya sekarang ilustrator. Alhamdulillah menurut dia sih, apa yang dia kerjakan sekarang sesuai dengan passionnya dia.

Nah dia cerita kalo sedari kecil itu dia memang sudah suka baca komik. Dia suka coret-coret di kertas bikin komik sendiri. Kalau lagi main, misalnya robot-robotan gitu, dia suka sambil berimajinasi dan membuat sebuah adegan, misalnya robotnya terbang trus ceritaya sedang menyelamatkan bumi dari alien atau apalah apalah.

Dari kecil udah nampak gitu ya, minatnya si Ayah di bidang komik, makanya ngga heran kalau sekarang dia jadi ilustrator.

kalo bocah dua tahun unyu ini kira2 passionnya apa yaa?

Thursday, December 17, 2015

Menginap di Hotel Terbaik Semarang

Udah hari Kamis, bentar lagi weekend doong.
Ada rencana berlibur kemana temans? Meski cuma dua hari, Sabtu dan Minggu, atau hanya Minggu saja bagi yang kantornya enam hari kerja, ada baiknya weekend digunakan semaksimal mungkin untuk refreshing.
Saya sendiri meski ngga ngantor dan suami juga wiraswasta yang waktunya fleksibel, mau libur kapan aja bisa, tapi kami menetapkan waktu libur yang sama dengan pekerja kantoran.
Yang pertama sih biar bisa lebih disiplin aja kerjanya, alasan lain ya biar sama dengan liburannya orang kantoran, karena keluarga besar juga beberapa ada yang ngantor. Kalo liburnya disamain, pas weekend kami kan bisa kumpul keluarga besar.
Nah, bagi yang masih bingung mau liburan kemana, saya kasih saran, gimana kalau ke Venesia aja?
"Venesia? Libur dua hari ke Venesia, kamu baik-baik saja Rahmi?"

Tuesday, December 15, 2015

Menyapih Hana dengan Cinta dan Morinaga Chil-Go!

Namanya Amira Raihana. Dipanggil Hana. Anak kedua kami yang usianya sekarang sekitar dua tahun lebih sebulan. Saat ini kami sedang proses menyapihnya dari ASI.

Saya dan suami, sepakat menyapih Hana di usia dua tahun. Ya ngga saklek sih, yang jelas sekitaran usia itulah. Mengenai caranya, ada beberapa yang menyarankan kami untuk memberi yang pahit-pahit pada area menyusunya, atau memberi obat merah agar ia ngga mau menyusu karena itu, tapi kami menolak. Menurut beberapa sumber sih, menyapih dengan cara seperti itu akan melukai perasaan anak. Dan kami memilih menyapih Hana dengan cinta.

Gimana sih cara menyapih dengan cinta atau weaning with love (WWL) itu?

Yang pertama saya lakukan adalah menyiapkan mental saya terlebih dahulu. Karena menurut saya, menyusui itu bukan hanya semata-mata kebutuhan anak terhadap ASI. Tapi juga kebutuhan ibu untuk selalu merasa dekat dengan anaknya. Pada saat menyapih kakaknya dulu, saya sempat terlintas rasa "tidak rela". Seandainya Thifa berhasil disapih, ngga mau mimik mamanya lagi. Kemudian dia mulai betah kemana-mana tanpa mamanya, apakah saya sanggup? Apakah saya tidak merasa kehilangan?


Hal-hal kaya gitu yang menyebabkan proses menyapih tidak berjalan lancar. Gimana mau nyapih kalo emaknya aja maju mundur cantik gitu.

Monday, December 14, 2015

Siti Hairul Dayah: Anak Saya Enam Homeschooling Semua

Semenjak Thifa mogok sekolah, saya jadi lebih getol cari informasi tentang Homeschooling (HS). Takut aja dia sampai usia SD gitu tetep ga mau sekolah, jalan satu-satunya kan harus HS.

Oya mungkin ada yang belum tahu HS itu apa. Homeschooling adalah model pendidikan di mana orangtua memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya. Jadi, ciri utamanya adalah keterlibatan aktif keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan. Bukan hanya sekedar memindahkan sekolah ke rumah ya. Begitu yang saya kutip dari web rumahinspirasi.com.

Memang sih dari dulu Ayahnya sempet kepikiran meng-HS-kan Thifa, tapi saya bilang, " Ya biar aja anaknya yang nentuin mau sekolah atau HS." Aslinya sih emaknya takut kalo HS emaknya harus pontang-panting belajar lagi demi memenuhi kebutuhan ilmu si anak hahaha.

Ini baru mau meng-HS-kan satu anak ya. Gimana kalo dua, tiga, bahkan lebih dari itu?

Tapi ada loh teman blogger saya yang berdomisili di Jogja, anaknya lima orang, HS semua, tambah satu lagi masih bayi, jadi total anaknya ada enam. *duh membayangkan saja aku sulit*

Saya jadi penasaran gimana cara dia ngatur waktuya, apa ngga kewalahan tuh ngajarinnya? Gimana me time-nya? Dan bejibun pertanyaan lain berputar-putar di kepala.

Ya daripada penasaran mending tanya langsung kan. Mungkin temen lain ada juga yang pengen tahu tentang HS terutama HS buat yang anaknya buanyak, yuk simak wawancara saya dengan Siti Hairul Dayah, yang akrab dipanggil Mak Irul.

Sunday, December 13, 2015

Touring ke Palm Beach Jepara

Sabtu, 6 Desember kemarin, komunitasnya si Ayah, club pengguna mobil BMW  (BMWCCI) Semarang ngadain family gathering dengan tour ke Palm Beach Jepara.

Dari rumah kami udah siap baju renang anak-anak, sama ember kecil dan ciduk-ciduk buat bikin istana pasir.

Ah.. akhirnya berkesempatan touring juga setelah sekian lamaa. Touring terakhir yang kami ikuti ke Solo, bulan Oktober 2014.

Setelah hari itu BMWCCI beberapa kali ngadain touring tapi kedaan tak memungkinkan untuk kami ikutan. Pas kebetulan kemarin touringnya ngga terlalu jauh, saya mau ikut. Kalo jauh males hihihi. 

Selama gabung di club udah dua kali nih kami ikut touring ke Jepara. Yang pertama pas Thifa umurnya baru dua tahunan, jadi udah tiga tahun yang lalu.

Palm Beach itu apa?

Masuk area Palm Beach

Palm Beach ini merupakan resort yang ada di kawasan Pantai Bandengan Jepara. Selain Palm Beach di sekitar sini masih ada resort yang lain.

Jadi, kalo kita masuk ke pantai Bandengan bisa lewat loket yang akan kita jumpai sebelum pantai. Bayar tiketnya, setahun lalu sih perkarcis bayarnya lima ribu. Bisa juga nih, kita belok kanan masuk ke resort. Ntar tembusnya ya pantai juga. Masuknya ga bayar. Tapi kan yaaa kudu pesen makanan atau setidaknya minuman lah ya... Kecuali kalo muka badak, cuma masuk doang biar dapet gratis masuk ke pantai hihihi.

Saturday, December 12, 2015

Memilih Rumah Tinggal Yang Nyaman

Dari kecil saya tinggal nomaden alias berpindah-pindah karena mengikuti kemana Papa ditempatkan oleh kantor. Makanya saya suka menyebut diri sendiri sebagai anak seribu pulau. Agak lebay sih wong pulau yang dikunjungi aja baru beberapa, ngaku seribu hihihi.

Saya lahir di Kudus, usia beberapa bulan dibawa ke Jawa Barat daerah Kebon Kopi, terus pindah Cibereum, habis itu tinggal di Antapani Bandung sampai kelas tiga SD.

Setelahnya kami dipindah ke Makassar. Tinggal di Makassar sekitar empat setengah tahun kami dua kali pindah rumah. Rumah pertama dan kedua ngontrak, rumah ketiga Papa beli.

Belum berhenti sampai disitu ya gaes. Saat saya duduk di kelas 3 SMP pertengahan, Papa dipindahkan ke Denpasar, kami mengontrak sebuah rumah di sana. Kemudian masuk SMA saya memutuskan untuk tinggal di Kudus bersama mbah, LDR-an sama Papa, Ibu, dan Adek.

Friday, December 11, 2015

Komikus Profesional Ikut Lomba Ngomik?

"Eh ada lomba ngomik tuh, hadiahnya gede loh." Kata saya pada salah satu kawan yang sudah cukup lama malang melintang di dunia komik. Dia sudah menjadikan komik sebagai mata pencaharian utamanya.

"Ogah ah. Ikut lomba kaya gitu, menang malu, kalah malu," katanya.

Saya mengernyitkan dahi, heran, "Kok bisa? Namanya juga usaha kan!"

"Yaiyalah, coba deh dipikir, kalo aku menang, orang-orang pasti akan mencibir, ya pantes aja dia menang wong udah komikus profesioanal. Malu kan. Kalo kalah? Ya lebih malu lagi. Orang-orang akan ngebatin, komikus profesional ikut lomba masak kalah sama yang masih pemula."

Dan saya hanya manggut-manggut, mencoba meresapi.

Komikus profesional ikut lomba ngomik? Hmm.. Mungkin kasus ini sama halnya seperti Raditya Dika kalau ikut lomba cerpen, Chef Juna ikut lomba masak, atau Ahmad Dhani ikut Indonesian Idol hihihi.

Wednesday, December 9, 2015

Hari-hari Spesial di Bulan Desember

Bagi saya bulan Desember itu istimewa. Banyak hari spesial di bulan Desember. Apa saja?

Hari Ulang Tahun saya
*semacam pengumuman ya cyiint* Tepatnya tanggal 31 Desember. Gampang banget kan ngingetnya. Jadi kalo udah baca postingan ini kamu ga ngucapin met ultah di hari H, ngga ngasih kado, kebangetan deh hihihi.

Sebenarnya sih kalo sekarang ini saya merasa ultah itu biasa aja. Justru saya ngga pengen ultah. Pengennya usia 25 terus :D

Beda jaman masih lajang dulu ya. Pas hari ultah bawaannya deg-degan. Temen-temen pada inget ngga ya, pada ngasih kado ngga ya? Ada yang siaga satu dari rumah bawa baju ganti. Ge-er amat. Takut di sekolahan dilempar telur sama temen-temen.

Dulu jaman SMP macam udah kebiasaan sih ada yang ultah gitu dilempar telur. Sampe dulu ada bapak-bapak yang komen pas lihat kami lempar-lemparan telur, dia bilang mubazir telurnya. Kita hanya memandang dengan sinis. Padahal kalo dipikir sekarang bener juga ya. Mbok ultah lempar-lemparan duit gitu kek, saya siap nampung dah hahaha.

Belum ultah udah dikasih hadiah ini sama mertua :')

Tuesday, December 8, 2015

Berburu Rumah Idaman

Beberapa hari belakangan, saya rajin banget berburu brosur rumah. Bukan.. bukan buat dikiloin ya.. plis deh jangan samakan saya dengan Mak Irits!!!

Ya saya sedang berburu rumah idaman.

Sebenarnya sih sekarang saya sudah menempati rumah sendiri, dan amat sangat betah tinggal di sini. Lah trus kenapa berburu rumah lagi?



Nah jadi ceritanya ada orang baik hati yang mau memberikan kami pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan, dan tanpa syarat yang ribet, untuk ngedak bagian atas rumah. Nah gara-gara itu saya jadi galau. Dih dikasih pinjaman malah galau? Seneng dong. Ya sih seneng yang bikin galau itu saya jadi mikir enaknya, rumah saya yang sekarang ini dibikin tingkat, cari rumah baru aja yang luas tanahnya gedean, atau beli tanah kapling aja, ntar kapan-kapan punya uang dibangun, gitu.

Sunday, December 6, 2015

Mendalami Sejarah Kereta Api di Lawang Sewu Semarang

Sebagai iriters garis keras yang punya prinsip #MenolakRugi, pada saat festival komik dan animasi kemarin di Lawang Sewu tentu saja saya juga tak menyia-nyiakan berkeliling ke tempat bersejarah itu. Mumpung gratis cyiint. Iya saya kan peserta jadi masuk situ gratis.

Saya sendiri terakhir mengitari Lawang Sewu sekitar tahun 2009 bareng temen SMA saya yang sekarang tinggal di Bali. Setelah itu pernah sih ke Lawang Sewu aja tapi dalam rangka event, jadi cuma di halaman tengah aja, ngga sampe masuk-masuk ke gedungnya.


Ponakan saya foto di bundaran Tugu Muda denga bekgron Lawang Sewu

Karena udah lama, saya jadi lupa kan ada apa aja di gedungnya. Kayaknya sih dulu cuma ruangan-ruangan gitu aja dengan banyak pintu. Yang paling saya inget malah penjara bawah tanahnya, yang sekarang lagi ditutup untuk umum. Katanya lagi perawatan apa gimanaa gitu. Untung dulu saya pernah masuk, tapi ngga punya poto-potonya nih hiks.

Friday, December 4, 2015

Mbak atau Kakak?

Siang itu saya ke Gramedia, ada acara loncing buku barunya teman. Begitu sampai di tangga sudah terdengar suara MC memandu acara. "Kak Bunga (bukan nama sebenarnya hihi), bukunya ini isinya tentang apa sih kak?" begitulah kira-kira yang saya dengar, agak lupa juga sih, soalnya kejadian ini sudah lebih dari setahun hihihi late post banget yak. Yang saya teringat jelas dia memanggil teman saya dengan sebutan kakak-kakak gitu. Terbayang di benak saya ketika itu, yang nonton loncing adalah adik-adik kecil, usia TK atau SD lah. Hahaha.

Beneran yang nonton anak TK tapi sama emaknya. Alias emaknya nonton ngajak anaknya. Jadi jelas lah ya audience utamanya adalah ibu-ibu, atau dewasa muda.

Menurut saya ngga pas deh si MC berkakak-kakak sama orang dewasa, sebayanya, dan audiencenya sebaya juga. Kecuali sih kalo bintang tamunya Kak Seto ya. Kak Seto mah meski udah jadi mbah juga masih tetep dipanggil kakak. Atau Kak Nunuk. Mainkan musiknya kak Nunuk... hihii pada inget ngga sih?

Tapi kayaknya panggilan kakak ini kekinian gitu ya. Di mall saya juga sering dipanggil kakak sama SPG-SPG mall. Jadi jangan ge-er aja udah bawa bocah masih dipanggil kakak. Pasti mukaku masih ke-kakak-an nih dan anak-anak ini dikira adik bukan anak. Ternyata oh ternyataaa..

Wednesday, December 2, 2015

Pameran Komik, Dulu dan Sekarang

Ini cerita lanjutan tentang Festival Komik dan Animasi 2015 tempo hari di Lawang Sewu Semarang.

Saya ngerasain banget ada perbedaan antara pameran komik, dulu dan sekarang.

Sebelum acara yang di Semarang pameran komik terakhir yang saya kunjungi adalah pameran komik di Malang sekitar tahun 2009. Setelah itu 6 tahun baru ikutan lagi hehehe.

Ya maklumlah, tahun 2010 sampai sekarang udah rempong ajah sama kehamilan dan bocah. Mau keluar kota ikut pameran komik jadi mikir-mikir.

Makanya pas kemarin dikabarkan diadakan di Semarang saya antusias banget. Kami dikasih jatah dua booth. Satu booth buat Papillon (kelompok kerjanya si ayah) dan satu lagi artist alley buat si ayah, yang kemudian kami putuskan untuk display Mak Irits.

"Enaknya bikin apa di stand Mak Irits?"

Biasanya hanya sekedar jualan komik sama majang x-banner, tapi kali itu saya kepikiran hal lain, gimana kalo bikin photo booth aja?

Akhirnya kami gotong royong bikin segala macam properti buat photo booth. Ada standing poster sama tulisan lucu-lucu. Kita kasih fasilitas buat orang yang mau poto-poto unyu, dengan modal kamera ajah, ngga perlu modal duit karena ini GRATIS.