"Waah bentar lagi tahun 2016 ya Bu, berarti masa jabatan saya sebagai PKK RT sudah hampir selesai. Habis ini saya ga mau dipilih lagi ah, gantian yang lain!" kata saya pada sebuah rumpi sore bersama seorang ibu tetangga. Ibu Wan Ayunda namanya, tapi di sini beliau lebih dikenal dengan panggilan Ibu Agus, sesuai nama suaminya.
Jabatan di RT alias Rukun Tetangga, beda dengan jabatan Presiden, Gubernur, Walikota, atau DPR yang diperebutkan. Jabatan RT cenderung dilempar sana-lempar sini, tak ada yang mau mengembannya. Ya maklum menjabat di RT ini kerja sosial, tidak bergaji besar kaya pegawai negeri. Sesekali memang ada uang transport, tapi paling-paling hanya cukup buat makan bakso sama temen-temen se-genk. Itupun lebih sering dimasukkan lagi dalam kas RT buat kepentingan keseluruhan warga. Jujur, ketika menerima jabatan ini, saya dan suami pun setengah terpaksa. Karena katanya pilihan warga dengan suara terbanyak tidak boleh menolak. Makanya lega banget ketika masa jabatan akan segera berakhir.
"Silakan Ibu kalau tidak mau jadi pengurus lagi. Tapi kalau saya tetap akan lanjut bertugas di pokja 4 PKK," Bu Ayunda menanggapi pernyataan saya.
SALUT. Sungguh saya tertegun mendengarnya.
Periode ini adalah periode ketiga Ibu Ayunda bertugas dalam Pokja (program kerja) 4 PKK di RT 02 RW 21 kelurahan Sendang Mulyo, kecamatan Tembalang Semarang.
Tugas Pokja 4 yaitu mengelola program kesehatan, kelestarian lingkungan hidup dan perencanaan sehat. Secara spesifik Pokja 4 punya tugas mendata warga, mengurusi posyandu, sosialisasi KB, dan masih banyak lagi. Bisa saya bilang menjadi pengurus Pokja 4 lebih melelahkan daripada tugas saya menjadi ketua PKK. Saya sering melihat, Bu Ayunda, sepulang mengajar, bahkan belum sempat mengganti pakaiannya seragamnya, sudah keliling mendata warga. Setiap bulan di tanggal 7 sore, tak bosan-bosan mengingatkan kami yang punya balita untuk ke Posyandu. Pada bulan Februari dan Agustus, beliau pun akan mendatangi balita yang tak datang ke Posyandu untuk mengantarkan vitamin A gratis.
Periode ini adalah periode ketiga Ibu Ayunda bertugas dalam Pokja (program kerja) 4 PKK di RT 02 RW 21 kelurahan Sendang Mulyo, kecamatan Tembalang Semarang.
Tugas Pokja 4 yaitu mengelola program kesehatan, kelestarian lingkungan hidup dan perencanaan sehat. Secara spesifik Pokja 4 punya tugas mendata warga, mengurusi posyandu, sosialisasi KB, dan masih banyak lagi. Bisa saya bilang menjadi pengurus Pokja 4 lebih melelahkan daripada tugas saya menjadi ketua PKK. Saya sering melihat, Bu Ayunda, sepulang mengajar, bahkan belum sempat mengganti pakaiannya seragamnya, sudah keliling mendata warga. Setiap bulan di tanggal 7 sore, tak bosan-bosan mengingatkan kami yang punya balita untuk ke Posyandu. Pada bulan Februari dan Agustus, beliau pun akan mendatangi balita yang tak datang ke Posyandu untuk mengantarkan vitamin A gratis.
Keputusan ibu Ayunda untuk tetap menjadi pengurus Pokja 4 tentu saja bukan karena dia haus jabatan, tapi karena memang tidak ada yang mau menggantikan beliau. Beliau sudah menyatakan diri iklas, mengurusi Pokja 4 selama beliau mampu.
Bu Ayunda di acara malam Tirakatan RT 02. Selalu aktif di tiap kegiatan RT/RW. |
Ketua Pokja 4, ketua pengajian, mungin bagi banyak orang merupakan sesuatu yang remeh temeh. Bukan sesuatu yang wah dan membanggakan. Tapi bagi saya, justru disitulah letak kemuliaan beliau. Beliau mau mengemban amanah, yang jarang atau bahkan tak ada seorangpun yang mau menerima. Keberadaan beliau di Pokja 4 juga tentu saja memegang peran penting. Bayangkan saja kalau benar-benar tak ada seorangpun yang mau menjabat di RT bagaimana data-data warga bisa sampai ke pusat. Ngga mungkin juga kan menteri atau presiden langsung yang mengetuk rumah warga satu-persatu, mencatat data-data mereka. Berapa ratus juta rumah yang mau didatangi coba?
Di samping kiprahnya di lingkungan RT, Bu Ayunda merupakan seorang pendidik. Beliau mengabdi sebagai guru di salah satu SD di Semarang. Bukan hanya mengajar, Bu Ayunda juga membuat beberapa jajanan yang kemudian dititipkan di warung sekolah. Apakah demi mencari keuntungan semata? Tidak. Tujuannya berjualan, agar anak didiknya bisa menikmati jajanan yang murah namun tetap sehat dan berkualitas. Menurut saya Bu Ayunda adalah sosok ibu yang menginspirasi, yang layak dijuluki sebagai pejuang kesehatan dan pendidikan.
mengajar di SD |
Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain, begitulah prinsip hidup bu Ayunda. Mulailah dari lingkup yang terkecil, dari diri sendiri, keluarga, dan tetangga.
Pahalanya besar tuh Mi. Yo wis to, ikhlaskan saja dirimu menjadi ketua PKK. Nabung buat di akhirat :)
ReplyDeletesubhanallah, sungguh beruntung bisa berkenalan dengan ibu ibu teladan yang darinya kita bisa memetik manfaat yang positif
ReplyDeleteAku sendiri bukan tipe orang yang mau ikut kegiatan seperti itu huhuhu. Sering merasa tidak bisa bagi waktu :(
ReplyDeleteSemangat berkarya untuk bu Ayunda. Semoga langkah untuk membagi kebaikan dengan yang lain :)
ReplyDeleteSuka quotes akhirnya, sebaik2 manusia adalah yg bisa bermanfaat utk diri dan lingkungannya..ayuk nyanyi lagu mars pkk,hehehhehehe
ReplyDeleteAku juga ga mau ngurus2 kegiatan kayak gitu. Salut deh buat ibu2 yg mau ngurusin.
ReplyDeleteKeren deh Mak, PKK Rt bisa seakti itu. Di kampungku aktifnya di tingkat desa aja. Jadi kalo posyandu ya terpusat di balai desa
ReplyDeleteWah sudah bercucu tp masih aktif. Jempol 2:)
ReplyDeleteWiiih...amanah, tanggungjawabnya banyak banget Ibu Ayunda. . .
ReplyDeletekeren yaa ibu ayunda, menabung pahala...Insya Allah berkah...sehat selalu ya bu..
ReplyDeleteSaya jg pernah membantu bu RW mengurus posyandu dan nemenin beliau pengajian di kelurahan. Kami tinggal di perumahan dimana ibu2nya ada yg berkantor lalu yg IRT sulit diajak kegiatan seperti ini. Sy jg mengajar tp sy sempatkan krn ga tega sm bu RW. Padahal kegiatan seperti ini bagus jika dikembangkan. Banyak ibu2 pkk yg menciptakan bisnis kreatif.
ReplyDeleteaku salut sama orang2 yang mau meluangkan waktunya untuk berkegiatan mengurus orang banyak
ReplyDeleteDuh aku merembes mili baca ini. Semoa Ibu Ayunda selalu diberkahi dan sehat selama menggemban amanah :)
ReplyDeleteWaaah Ibu Ayunda, hebat banget. Saluut. Moga beliau sehat selalu.
ReplyDeleteAstaghfirullah, saya ketinggalan kabar lagi, baru tahu ada GA BRId
Sukses ya Mbak Rahmi
Salut banget sama Bu Ayunda, semoga dapat keberkahan selalu.
ReplyDeleteWah, ada lomba blog yang ini, hihiii ketinggalan dakuw.
ReplyDeleteSalut deh dengan ibu Ayunda, banyak berjasa ya meski jarang banget diakui oleh orang banyak. Moga jadi amalan beliau.
Selalu ada sosok pahlawan di sekitar kita ya mba Rahmi, salah satu contohnya bu Ayunda ini. saluut
ReplyDeleteManajemen waktu Ibu Ayunda sangat luar biasa. Patut diteladani :)
ReplyDeleteyang muda mestinya malu hati dengan semangat 45 yang dimiliki ibu Ayunda. salam hormat untuk beliau..
ReplyDeletesosok yang penuh inspirasi..komitmennya itu luar biasa ya mbaa...
ReplyDeleteSelamat ya mak tulisannya menang, bu ayunda sosok yg inspiratif... Ayo ayo pkk. Hehehe
ReplyDeleteSaya sungguh cinta pada para ibu kader kesehatan <3
ReplyDeleteSaya seorang ibu rumah tangga yang mulai menikmati kerja sosial, mski msih curi" waktu, ada kepuasan trsendiri jika bisa berguna bg lingkungan sekitar .. tmbah smngat nich liat profil ibu ayunda.. slam kenal ea bu.. sy jga wrga sendangmulyo
ReplyDeleteHalo Bu, salam kenal, Sendang Mulyonya di Jalan apa, jangan2 tetanggaan kita hehe. Udah temenan belum ya kita di FB?
Delete