Showing posts with label kuliner. Show all posts
Showing posts with label kuliner. Show all posts

Monday, March 29, 2021

Susu Moeria Cafe Tempat Nongkrong Kekinian di Kudus

Bismillah udah lama mau review Susu Moeria Cafe tempat nongkrong kekinian di Kudus tapi lupa muluk.

Jadi bulan Desember kemaren, pas adek yang di Depok ke Kudus, saya dan anak-anak juga ikut ke Kudus. Jarang-jarang kan ngumpul sekeluarga besar. Apalagi di era pandemi gini jadi sesuatu yang sangat mevvah.


Seperti biasalah kalo pas ngumpul ya kita upayakan jalan-jalan ke manaaa gitu biar seru, anak-anak terutama juga heppi.

Hari itu kami putuskan paginya makan lentog habis itu ke Susu Moeria. Tentu dengan protokol kesehatan ya gengs (disclaimer dulu sebelum dinyinyirin netijen haha). Kami pilih tempat yang sepi, pakai masker bahkan semprot-semprot desinfektasn di bangku xixixi.

Monday, November 2, 2020

Lunpia Koki Karbitan, Lunpia Semarang Enak dan Murah

Bismillahirrohmanirrohim. Assalamualaikum....

Udah lama banget jadi pelanggan lunpia Semarang enak dan murah koki karbitan bahkan sekarang ikut jadi resellernya, saya malah belum pernah nge review di blog inih! Terlaluuuh.

Lunpia semarang paling enak sedunia, lunpia begitu kalo kata Thifa, Iya menurut Thifa, lumpia semarang koki karbitan buatan om nya ini paling enak sedunia, hahaha. Pernah saya kasih coba lunpia semarang lainnya, mulai dari yang dijual di pasar sampai lunpia terkenal di Semarang bagi Thifa tetep lumpia paling enak di Semarang ya lunpianya om Hanif.


Tuesday, December 24, 2019

Wajah Baru Semarang Roru Cake, Oleh-oleh Kekinian Semarang

Assalamualaikum. Hai temans, hari Sabtu kemaren saya menghadiri acara Grand Launching Wajah Baru Semarang Roru Cake, oleh-oleh kekinian Semarang bersama teman-teman komunitas blogger Gandjel Rel.



Orang Semarang pastinya sudah tidak asing dengan Roru Cake, karena produk ini sudah ada sejak lebih dari 2 tahun yang lalu di Semarang. Lho udah 2 tahun lalu kok grand launching? Iya, karena Roru Cake punya wajah baru, seperti apakah itu?

Manajemen Baru
Dulunya orang mengenal Roru Cake sebagai kue artis. Karena memang manajemen maupun brand ambassadornya dipegang oleh artis ibukota. FYI mungkin ada yang belum tahu kalo pada awal kemunculannya cake ini bernama Thalcake, yang beberapa bulan kemudian berganti nama menjadi Roru Cake.

Nah ternyata sekarang kepemilikan Roru Cake sudah berpindah tangan. Pada grand launching kemaren Roru memperkenalkan manajemen barunya. Ada 4 nama yang kemarin disebut sebagai owner Roru Cake, yaitu Afiansyah Harahap, Very Hananto, Febriano Lazuardy, dan Hafiz Khairul Rijal.

Kemeriahan Grand Launching Wajah Baru Roru

Saturday, April 6, 2019

Keripik Lunpia Cik Meme, Oleh-oleh Kekinian dari Semarang

Keripik lunpia, BUKAN keripik kulit lunpia ya. Pertama kali saya lihat di instagram @lunpiacikmeme ada produk terbaru yang akan dilaunch oleh Cik Meme yaitu keripik lunpia, saya pikir ooh ini keripik dibuat dari kulit lunpianya kalik ya terus ditambahi bumbu.

Ternyata saya salah sodara-sodara. Keripik lunpia ini bahannya bener-bener dari lunpia original buatan Cik Meme yang diolah menjadi keripik!


Sabtu 23 Maret lalu, sejumlah blogger, awak media dan influencer diundang dalam acara launching keripik lunpia, oleh-oleh kekinian dari Semarang, termasuk saya. Ini kedatangan saya untuk yang ke.... sekian kalinya (udah berkali-kali banget jadi malas ngitungnya wahahaha) di gerai Lunpia Cik Meme, yang ada di Jalan Gajah Mada No.107 Semarang.

Selain di acara launching, beberapa kali kalo ada kerabat dari luar kota yang datang dan mencari makanan khas Semarang atau oleh-oleh Semarang, saya selalu merekomendasikan Lunpia Cik Meme. Karena isiannya variatif, enak, dan yang paling penting HALAL. Sudah bersertifikasi halal MUI yaa, bukan hanya sekedar nempelin logo halal. Tempatnya juga asyik buat nongkih-nongkih.

Saturday, December 9, 2017

Lunpia Cik Me Me, Oleh-oleh Khas Semarang, Enak dan Halal

Lunpia Cik Meme, Oleh-oleh Khas Semarang, Enak dan Halal. Yes kalo ngomongin Semarang pasti ingat lunpia. Karena lunpia merupakan salah satu makanan khas dari Semarang. Saya sendiri termasuk pencinta lunpia garis keras. Kulitnya yang crispy dengan isian rebung nan gurih itu nyammi banget bagi saya.

Di Semarang kamu bakalan menemukan banyak penjual lumpia, mulai dari yang gerobakan di pinggir jalan, (kebanyakan di jalan Pandanaran dan Mataram), toko oleh-oleh sampai yang dalam bentuk cafe. Tapi kalo ada yang minta rekomendasi saya lunpia enak di Semarang, selama ini saya selalu merekomendasikan lunpia Cik Me Me. Bukan karena saya kemarin baru diundang dari sana trus ini semacam imbal baliknya ya.

Jauh sebelum diundang, saya udah datang sendiri ke tempat ini, atas inisiatif sendiri, nyicipin lunpianya, yang isiannya macem-macam. Ada yang plain berisi hanya rebung saja (cocok buat vegetarian), ada yang original dengan isian rebung, telur ayam, dan udang. Selain itu ada lunpia dengan varian isi jamur, daging kambing, kakap, dan crab. Menurut saya lunpia ini rekomended. Rebungnya tidak meninggalkan aroma pesing dan kulitnya awet crispy. Ada juga lunpia yang kalo udah ngga fresh from the oven, jadi alot susah makannya. Tapi lunpia Cik Me Me ini ngga, karena udah saya buktikan sendiri, dimakan besok harinya (masuk kulkas) tetep enak.

Lunpia Cik Me Me rasa original

Saturday, May 13, 2017

Nongkrong Asyik Sambil Ngemil Sakana Sticks

Yuhuuuu, setengah harian tadi habis ada acara di luar rumah, liputan trus lanjut cari bahan buat tulisan untuk salah satu web traveling. Tapi heppi karena sehabis liputan tadi saya sempetin nongkrong asyik sambil ngemil sakana sticks bareng duo bocah dan teman-teman.

Yeayy ke HokBen

Dua bulan belakangan lagi banyak banget kegiaan offline. Kalo biasanya sebualan saya paling keluar rumah satu sampai dua kali untuk menghadiri acara blogger atau undangan event, dalam bulan ini yang belum nyampe dua minggu, udah enam hari saya ada kegiatan di luar rumah. Dan tiga hari lagi saya juga harus ke luar kota menuhi undangan event.

Alhamdulillah yah, semua yang kita dapat kan harus disyukuri, tapi yaa ada perasaan ngga enak juga, nitip anak melulu ke mertua, dan waktu bersama anak jadi tersita banyak. Makanya siang tadi waktu ada pas liputan di Mall Paragon, saya memutuskan untuk membawa sekalian anak-anak. Liputannya santai sih jadi bawa anak ga masalah, dan udah rencana dari kemaren-kemaren kalo saya pengen ngajak anak-anak nongkrong asyik sambil ngemil sakana stick di HokBen.

Quality time bertiga :)

Tuesday, May 9, 2017

DeMeat, Resto Steak Baru di Semarang


Halooo adakah pencinta steak di sini. Ada resto steak baru di Semarang lho, nanya DeMeat Steak House.

Alhamdulillah, beberapa waktu lalu saya berkesempatan hadir di pre launching DeMeat Steak House Semarang. Jadi sehari sebelum buka untuk umum, DeMeat ngadain acara untuk media, blogger, dan pegiat socmed.

DeMeat Steak House Semarang merupakan cabang yang kedua setelah bulan Oktober tahun lalu buka di Makassar. Meski namanya steak house, yang disediakan di sini bukan hanya steak. Ada juga menu lainnya seperti pasta, sup, salad dan aneka desert.

Thursday, February 18, 2016

Impian Menjadi Pengusaha Kuliner

Tahun 2006, ketika saya mendapat pekerjaan setelah beberapa saat diwisuda, saya punya impian ingin menjadi pengusaha kuliner.

Jadi ceritanya jaman dulu itu suka nongkrong sama temen-temen kantor setelah jam pulang atau pas hari libur. Tempat nongkrong favorit saya itu di tempat penjual ubi goreng yang seporsi harganya Rp.6000,-. Makannya pakai sambel, nikmaaat.

Makanan favorit, ubi goreng, tapi kurang sabal nih!

Tapi tempatnya ya ala kadarnya banget. Dia jualan pakai gerobak, bawa kompor, pasang tenda di samping sebuah distro, dan menyediakan beberapa kursi juga meja.

Saya kepikiran kalo orang butuh tempat nongkrong yang nyaman, tapi terjangkau. Jadi saya mbayangin suatu saat pengen buka cafe yang asyik. Menu makanannya yang simpel-simpel aja, macam ubi goreng, pisang goreng, atau sosis bakar. Harganya, medium lah, lebh murah dari resto tapi lebih tinggi dikit dari jajajan yang di gerobakan gitu.

Wednesday, February 17, 2016

Yang Istimewa dari Lunpia Delight Semarang

Hari Sabtu kemarin, ada undangan dari teman sesama kontributor Hello Semarang untuk icip-icip lumpia isi jamur di Lunpia Delight Semarang.

Karena anak-anak udah dititipin ke neneknya, jadilah saya sama si ayah pergi berdua aja, naik motor.



Ini kunjungan saya yang kedua ke Lunpia Delight. Kunjungan pertama udah lumayan lama juga dulu, dan reviewnya juga udah saya tulis di blog Hello Semarang. Tapi waktu itu belum ada lumpia isi jamur, kalo ngga salah yang saya coba dulu itu yang plain, original, sama crab.

Yang spesial kemarin, karena kami icip-icip lumpia ditemani owner dari Lunpia Delight sendiri yaitu Cik Me-Me.

Cik Me-Me banyak cerita bagaimana proses ia membangun lunpia delight yang bukan hanya dari nol, bahkan dari minus.

Sunday, November 29, 2015

Bakso Cak Kar, Tempat Makan Dekat Situs Bersejarah di Malang

Malang terkenal dengan kuliner bakso Malang. Ya meski bakso Malang juga ada di Semarang, tapi rasa-rasanya kok ngga afdhol gitu ya ke Malang tapa makan bakso. Disamping karena emang saya pencinta bakso kemana-mana siiih hehehe.

Makanya pas kami mau balik ke Kudus dari Malang, dan sudah mendekati jam makan siang, kami diskusi enaknya makan bakso mana.

Yang saya tahu sih ada bakso President yang cukup terkenal di Malang, tapi ngga tahu juga tempatnya itu di sebelah mana.

Akhirnya adek googling, katanya bakso President tempatnya berlawanan arah dari jalan pulang. Jadi daripada kita bolak-balik cari bakso lain yang searah.

Adik pun menemukan postingan "lima kuliner bakso terkenal di Malang". Ada Bakso President, Cak Man, Damas, bakso bakar Pahlawan Trip, dan Bakso Cak Kar.

Ada satu foto yang menggugah seleranya. Ini dia!

foto dari hob-by.com

Friday, November 27, 2015

Makan Siang di Warung Wareg Batu

Masih lanjut cerita trip Surabaya-Madura-Malang ya temanss. Hihi panjang yaaa...

11 November sekitar  pukul 12.30, perjalanan menuju Batu. "Dek enaknya kita makan dulu apa langsung JT2?" tanya saya pada adek. Pengennya sih langsung ya biar bisa lamaan di JT dan bisa kemana-mana lagi, tapi pikir-pikir lagi, akhirnya kami putuskan makan dulu aja. Soalnya kami kan bawa banyak anak kecil yang ngga mungkin lah disuruh tahan-tahan lapar atau makan seadanya hehe.

Nah sekarang, enaknya makan dimana? Kami buta sama sekali Batu. Yang ada di pikiran kami sih, makan sekaligus sholat jadi berhenti sekali aja. Akhirnya minta Pak Sopir berhenti di tempat makan yang agak gedean, yang kemungkinannya ada tempat sholat yang nyaman.

Beberapa runah makan sudah kami lewati, akhirnya nemu "Warung Wareg" ada di kanan jalan, kami berhenti di situ. Rumah makannya cukup besar.


Thursday, October 22, 2015

Nongkrong Cantik Sambil Ngemil Tahu Petis Khas Semarang


Hari Sabtu kemarin para blogger kontributor web HelloSemarang.com, nongkrong cantik sambil ngemil tahu petis di Tahu Petis Yudishtira.

Akhirnya... jadi juga kita kopdar ya manteman. Makasih Mbak Wieke yang sudah memfasilitasi, dan mas Yudhie yang sudah menjembatani :) Sayang ngga bisa komplit juga kopdarnya nih, karena ada yang berhalangan hadir :(

Tau tahu petis kan? Makanan khas Semarang yang berupa tahu pong digoreng trus di tengahnya diberi saus berarna hitam kental yang disebut petis. Kalo biasanya kita beli tahu petis bungkus bawa pulang, beda kalo belinya di tahu petis Yudishtira lo, kita bisa sambil nongkrong-nongkrong cantik di sana. Karena konsep dari Tahu Petis Yudishtira semacam cafe, menyediakan tempat duduk yang nyaman bagi pengunjung yang ingin santap di tempat.

Monday, October 5, 2015

Richeese Factory, Resto Cepat Saji Yang Beda di Semarang

"Tanggal dua besok Richeese Factory buka di Semarang loh," kata seorang teman pada sebuah obrolan grup WA.

Richeese factory? Maksudnya pabrik wafer keju gitu yak? Yang ada di benak saya seketika itu adalah wafer keju kesukaan Thifa dan Hana. Seinget saya sih namanya richeese, bungkusnya kuning, berlogo bapak koki.

"Richeese resto cepat saji, jualannya ayam tepung."

Oalahhh, kudet tenan, hari gene saya baru tahu kalo ada resto cepat saji namanya Richeese. Memang masih segrup sama wafer richeese yang saya maksud tadi, lihat tuh logonya aja sama.


Richeese Factory, photo by jateng.tribunnesw.com

Saturday, June 27, 2015

Lima Tempat Makan Siomay Favorit di Semarang

Halo temans, apa makanan favoritmu?

Kalo saya sih banyaaak, rasanya satu blog post tidak akan mungkin sanggup untuk menuliskan semua hehehe. Salah satu yang sangat saya suka adalah siomay.

Siomay lebih dikenal makanan khas Bandung. Tapi, makanan ini sudah banyak tersedia di resto, cafe ataupun abang-abang gerobakan yang ada di luar kota Bandung. Salah satunya di Semarang.

Yang saya suka dari siomay, selain rasanya enak, cocok juga buat anak-anak, yang masih bayi sekalipun. Soalnya temennya siomay kan ada tahu sama kentang juga. Kalo bawa bayi diatas enam bulan, ngga perlu rempong nyari makanan lain.

Wednesday, June 10, 2015

Nongkrong Sehat di Milk Me Cafe

Assalamualaikum, halo temaans,

Salah satu alasan orang datang ke tempat makan seperti café atau resto adalah butuh tempat nongkrong. Setuju?

Saya sendiri suka loh nongkrong di café. Seringnya sih bareng orang yang sehari-hari yaa juga ketemu, yaitu suami dan anak-anak hehe. Kenapa harus café? Karena suasananya beda sama rumah. Kalo di rumah bawaannya senewen aja nih ngeliat ada remah-remah makanan di lantai, mainan yang kececer, maunya rapi dan bersih. Padahal namanya punya anak kecil, baru diberesin, berantakan lagi yaa wajar banget . Saya butuh dong sesekali refreshing keluar dari rutinitas, sejenak melupakan pekerjaan rumah, mengabaikan rumah yang berantakan. Dan cafe adalah salah satu tempat yang cocok. Ngga sering-sering juga, bisa bangkrut, paling ngga sebulan sekalilah.

Apa yang menjadi pertimbangan saya saat memilih café untuk tempat nongkrong?

Wednesday, December 17, 2014

Siomay Buatan Sendiri

Minggu kemarin pas saya ke Kudus, pas kakak saya bikin siomay. Meskipun bentuknya agak tak beraturan tapi rasanya enak dan yang terpenting Thifa suka. Daripada tiap sore jajan siomay mending bikin sendiri kan, lebih terjamin.

Salut banget saya sama kakak pertama ini. Dulunya dia paling antipati sama dapur. Pas masih lajang, untuk pekerjaan rumah angga dia lebih milih nyuci pakaian. Biasanya yang masak kakak kedua, kalo saya lebih suka setrika.

Sekarang setelah berumah tangga, punya anak dua masih kecil-kecil, kerja kantoran pula. Masih sempet masak bikin cemilan buat anaknya. Pas anak pertama konsisten sampe umur setahun anaknya dikasih makanan homemade. Kalo anak keduanya sekarang masih dua bulan. Selain itu sekarang lumayan aktif ngeblog pula!

tarok adonan di kulit pangsit

Balik ke siomay, saya tanya bahan dan cara buatnya. Simpel. Udang 100gr (cincang), ayam 300gr (cincang), tepung sagu 4sdm, telur 1 butir, 4 siung bawang putih cincang, 2 batang daubn bawang, 1/2 sdt garam, 1/2 sdt gula, 1/2 sdt merica, 2sdm kecap ikan, 1sdm kecap wijen. Nah semua itu dicampur jadi satu buat isian siomay.