Showing posts with label MENANG LOMBA. Show all posts
Showing posts with label MENANG LOMBA. Show all posts

Friday, December 15, 2023

Kemenangan Tak Terduga

Bismillah. Cerita lama ya gaes tapi baru diposting sekarang. Biasalah, Rahmiii gitu loooh.

Rejeki dari arah tak disangka, siapa yang pernah mengalaminya. Ngiranya bakal dapat rejeki dari ini eh malah dapatnya dari itu.

Ini cerita pas ikut gathering sinarmas beberapa waktu lalu. Tahun sebelumnya kan saya menang lomba reels tuh. Nah, karena ingin mengulang kemenangan ituu, ceilaaah, saya konseplah dari jauh-jauh hari mau buat reels kaya apa. Caption udah saya rancang dan tarok di WA, ntar tinggal copas, biar cepet. Ada sih lomba lainnya lagi yaitu foto feed. Tapi karena saya merasa kekuatan saya lebih di konsep video, jadi yang feed ga terlalu dipikir.

Thursday, March 16, 2023

Menang Lomba Reels Event

 Bismillah.

Event ini udah lama sebenarnya tapi baru (sok) sempat posting sekarang, tentang saya yang menang lomba reels event Sinarmas.

Jadi ceritanya, beberapa bulan lalu Sinarmas bikin gathering yang temanya SEO blog gitu. Saya ikutan, mayan nambah ilmu, sekalgus bisa kopdar sama teman-teman. Disamping dapat voucher belanja juga sih kalo datang hahaa.


Thursday, June 30, 2022

Berapa Penghasilan Penulis dan Modal Yang Dibutuhkannya?

Adakah yang kepo, berapa sih penghasilan menulis novel di platform online itu? Kok si Rahmi rajin banget ngiklan, monmaap, itu karena penghasilannya masih dikit, apa justru karena peluang mendapat penghasilannya besar? Dua-duanya hahahaa.

Baiklah, sebelum saya menulis panjang lebar, saya mau kasih tahu dulu kalo blogpost ini salah satu poinnya nanti akan membahas tentang laptop. Laptop Vivobook 13 Slate OLED (T3300) sudah menggunakan sistem operasi terbaru yaitu Windows 11.

Ini lho penampakan laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED

Wednesday, June 21, 2017

Makin Produktif dan Kreatif Membuat Komik dengan Notebook ASUS E202

“Kak komik Mak Irits harga berapa?”
“30 ribu”
“Wah kok mahal ya?”
“Murah lah coba kamu disuruh gambar sendiri 100 halaman, terus dijual 30 ribu.” 😊

Segaja dikasih emot senyum diakhir percakapan, biar keliatannya tetep woles padahal dalam hati guonduk setengah mati. Iyalah bayangin cuma 30ribu untuk 100 halaman, dia bilang mahal? Kalo diitung perhalamanannya, komik saya cuma dihargai 300rupiah lo!!! TIGA RATUS!!! Dan uang segitu ngga masuk ke saya semua. Masih ada bagian untuk penerbit, marketing atau toko buku, hanya 10% saja bagian royalti buat penulisnya.
Penulisnya mutung >.<

Kadang kita hanya melihat sesuatu dari hasil jadi, tanpa melihat bagaimana proses seseorang meraihnya. Lihat orang udah nerbitin buku atau komik lantas bilang, “Selamat ya, komikmu udah terbit, satu buat aku ya, kan kita teman!"

Friday, August 26, 2016

Aplikasi MyJNE, Aplikasi Wajib Bagi Pelaku Jual-Beli Online

Halo temans, kali ini saya mau cerita tentang pengalaman tak terlupakan saat jualan online.

Halo! Ada yang mau beli komik Mak Irits?

Yang namanya penulis yang sudah menerbitkan buku, biasanya ya otomatis akan jadi bakul alias penjual. Minimal njualin buku yang ditulisnya kan. Begitupun yang terjadi dengan dirikuh.

Begitu komik Mak Irits dikabarkan sudah terbit, tentu saja dengan hebohnya saya ngeshare penampakan komiknya di socmed. Fomo doong, biar kekinian.

Tak lupa juga saya menawarkan kepada teman-teman yang mau ikut order dengan iming-iming bonus tanda tangan. Tanda tangannya boleh milih ngga mbak? Tanda tangannya Raditya Dika gitu? *tabok*

Awal-awalnya sih semangat ya, namanya juga euforia penulis baru. Lama-lama letih juga. Balesin inbox satu-satu orang yang pesen komik, nanyain alamatnya dulu, cek ongkir, PM lagi, terus orangnya ngga jadi beli. Apppaah...?

Akhirnya saya terapkan strategi flat ongkir, biar lebih praktis, ngga capek bolak-balik cek ongkir. Jadi dari awal calon pembeli udah tahu berapa nominal yang harus dibayarkannya, dimanapun rumahnya berada ongkirnya tetep sama. Saya pikir yaudah gapapalah untung dari buku diambil sedikit buat subsidi ongkir.

Saturday, December 26, 2015

Ibu Ayunda, Pejuang Kesehatan dan Pendidikan

"Waah bentar lagi tahun 2016 ya Bu, berarti masa jabatan saya sebagai PKK RT sudah hampir selesai. Habis ini saya ga mau dipilih lagi ah, gantian yang lain!" kata saya pada sebuah rumpi sore bersama seorang ibu tetangga. Ibu Wan Ayunda namanya, tapi di sini beliau lebih dikenal dengan panggilan Ibu Agus, sesuai nama suaminya.

Jabatan di RT alias Rukun Tetangga, beda dengan jabatan Presiden, Gubernur, Walikota, atau DPR yang diperebutkan. Jabatan RT cenderung dilempar sana-lempar sini, tak ada yang mau mengembannya. Ya maklum menjabat di RT ini kerja sosial, tidak bergaji besar kaya pegawai negeri. Sesekali memang ada uang transport, tapi paling-paling hanya cukup buat makan bakso sama temen-temen se-genk. Itupun lebih sering dimasukkan lagi dalam kas RT buat kepentingan keseluruhan warga. Jujur, ketika menerima jabatan ini, saya dan suami pun setengah terpaksa. Karena katanya pilihan warga dengan suara terbanyak tidak boleh menolak. Makanya lega banget ketika masa jabatan akan segera berakhir.

"Silakan Ibu kalau tidak mau jadi pengurus lagi. Tapi kalau saya tetap akan lanjut bertugas di pokja 4 PKK," Bu Ayunda menanggapi pernyataan saya.

SALUT. Sungguh saya tertegun mendengarnya.

Periode ini adalah periode ketiga Ibu Ayunda bertugas dalam Pokja (program kerja) 4 PKK di RT 02 RW 21 kelurahan Sendang Mulyo, kecamatan Tembalang Semarang.

Tuesday, January 20, 2015

Keberhasilan Anak, Kado Terindah Orang Tua

Sebagai seorang anak, tentu saja saya ingin memberikan kado terindah buat orang tua. Semakin dewasa, dorongan untuk bisa membahagiakan kedua orang tua pasti semakin kuat. Dari semenjak masih berupa embrio jadi segede gini diurusin ortu, dicukupi kebutuhannya, pengen juga memberi mereka sesuatu meski tak kan mungkin bisa membalas semua kebaikan mereka.

Tapi memberi apa? Saya emang suka bingung kalo mau memberi mereka sesuatu. Mau ngasih uang, tapi berapa sih yang bisa saya kasih? Dalam hal ekonomi mereka masih jaaauh lebih mapan. Bahkan seringkali kalo butuh sesuatu misal untuk bangun rumah, mereka menawarkan pinjaman yang kemudian mereka bilang ngga usah dibayar. Hiks terharuu.

Ya paling-paling ngasih sekedarnya dan bilang buat nambah-nambah bayar listrik. Atau ngasih kado barang yang harganya juga ngga seberapa. Yang paling sering sih beliin makanan buat dimakan orang serumah. Intinya saya masih merasa belum bisa memberikan sesuatu yang terindah dan spesial untuk mereka.

Sampai suatu hari, seorang kurir jasa pengiriman, mengetuk rumah saya, menyerahkan paket berbungkus kertas cokelat. Setelah tanda tangan dan sang kurir pergi, buru-buru saya buka bungkusan itu. Ternyata isinya...


Tuesday, November 4, 2014

Persiapan Pensiun

Meskipun saya termasuk masih muda belia, remaja, dan baru memasuki masa pertumbuhan uban tapi saya sudah memikirkan persiapan pensiun loh!


liat nih, kayak kakak-adek kaaan
Apalagi saya dan suami adalah wiraswasta yang memang harus memanage keuangan sendiri. Beda dengan pegawai yang biasanya tiap bulan gaji udah dipotong sama perusahaan untuk tabungan pensiun. Ya kayak Papa saya sekarang yang udah pensiun. Masa uang pensiun Papa sebulan lebih gede daripada pendapatan anaknya yang masih produktif inih sebulan *shocked*

Wednesday, October 30, 2013

StarkLED Solusi Terang, Hemat, dan Ramah Lingkungan

Beberapa waktu lalu saya lagi kumat isengnya, memperhatikan tulisan yang ada di kemasan lampu hemat energi (LHE) yang biasa saya gunakan. Lagi kehabisan bahan bacaan ceritanya, hihihi. Yaa sebenarnya ngga bisa dibilang iseng juga sih... Belakangan saya emang jadi orang yang taat pada aturan pakai. Jadi setiap mau beli atau pake produk apa gitu pasti tak lupa saya baca-baca brosur atau dus kemasannya.

Nah di dus lampu itu ada gambar tempat sampah yang disilang. Konon katanya, gambar itu memberi pesan pada kita bahwa produk yang ada di dalamnya tidak boleh dibuang ke tempat sampah.

jangan buang di tempat sampah!