Halooo, bulan Mei lalu saya baru saja mengikuti tour Semarang dua hari satu malam bersama Ezytravel. Tour ini bukan sembarang tour. Tour ini istimewa karena saya yang menyusun itinenarynya, yeayyy!!!
Udah tahu kan kalau selama ini saya jadi salah satu kontributor HelloSemarang.com. Nah Hello Semarang ini merupakan asuhan dari agen travel ternama Ezytravel.
Udah lamaaa banget koordinator dari Hello Semarang mempersilakan kontributor untuk membuat itinenary tour di kota masing-masing. Nanti kalo itin terpilih kita bakal jadi guide nya. Tapi saya melewatkan begitu saja kesempatan itu, karena mikirnya.. bagaimana mungkiin membaca saja aku sulit. Haha..
Iya saya mikirnya dulu, jadi guide itu berat banget, saya belum berpengalaman jadi saya ngga mau.
Terus beberapa abad setelah ituuu (lebayy) koordinator Hello yang baru mengatakan kalo Ezytravel mau ngadain tour ke Semarang bersama media dan blogger. Semua kontributor diminta membuat itinenary tour Semarang 2 hari 1 malam. Nanti yang terpilih ada reward nya dooong.
Yah mau ngga mauuu, saya bikin juga. Bismillah tantangan baru, apa salahnya kan yaa mencoba.
Dalam membuat itinenary, saya mempertimbangkan berbagai macam hal. Dari sekian banyak tempat menarik di Semarang dan sekitarnya, saya harus pilih mana yang benar-benar menarik untuk dikunjungi karena waktu 2 hari 1 malam ini cukup singkat menurut saya. Selain itu rute perjalanan pun harus benar-benar efisien, jangan sampai mutar-muter bolak-balik sehingga waktu terbuang habis di jalan. Saya juga menulis ringkasan dari setiap destinasi yang ada di itinenary, beserta waktu tempuh dari tempat sebelumya. Saya cari info sebanyak-banyaknya di internet, cek jarak tempuhnya lewat maps karena belum semua tempat yang saya tulis sudah pernah dikunjungi.
Jadiii kita kemana aja dan ngapain aja selama tour 2 hari 1 malam di Semarang?
Hari-1
Sarapan di Soto Ayam Pak Wito
Sebenarnya itinenary yang saya buat, tempat sarapan kami di Soto Ayam Pak Man, yang ada di Jalan Pamularsih, lumayan dekat dengan bandara. Namun karena satu dan lain hal, akhirnya kami sarapan di soto ayam Pak Wito di Jalan Mataram. Yang saya suka dari soto ayam Pak Wito, selain sotonya yang enak, tempatnya yang luas, lauknya banyak banget dan menggiurkan semua. Ada tempe goreng, telur puyuh, pangsit, dan masih banyak lagi.
Nyummi banget soto ayam Pak Wito |
Klenteng Gedung Batu Sam Poo Kong
Klenteng Gedung Batu Sam Po Kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho.
Jadi dulunya, tempat ini daerah pesisir. Sekarang jadi daratan, katanya sih karena pantai utara jawa selalu mengalami proses pendangkalan yang diakibatkan adanya proses sedimentasi.
Saya terakhir ke sini sekitar empat tahun lalu, dan udah ada perubahan. Salah satunya bagian tengah yang asalnya kosong sekarang ada bangunannya. Katanya ini semacam panggung yang biasa digunakan buat acara-acara.
Menurut cerita yang saya baca dari Wikipedia, dahulu, Laksamana Zheng He sedang berlayar melewati laut Jawa. Namun saat melintasi laut jawa, banyak awak kapalnya yang jatuh sakit. Kemudian ia memerintahkan untuk membuang sauh dan merapat ke pantai utara Semarang untuk berlindung di sebuah Goa. Beliau lalu mendirikan sebuah masjid di tepi pantai yang sekarang telah berubah fungsi menjadi kelenteng. Karena memang arsitekturnya merupakan bangunan Cina, sehingga orang Indonesia keturunan Cina menganggap bangunan ini sebuah Klenteng.
Harga tiket masuk Sam Poo Kong untuk weekdays dewasa Rp.7000,- anak-anak Rp.5000,-. Sementara weekend HTM nya dewasa Rp.10.000 dan anak-anak Rp.8000,- (HTM update April 2019).
Masuk ke tempat persembahyangan harus bayar lagi ya, kecuali yang bener-bener mau sembahyang. Selain bisa mempelajari sejarah, kita juga bisa foto-foto ala China, dengan menyewa baju yang tarif sewanya sekitar 50-60 ribuan.
Harga tiket masuk Sam Poo Kong untuk weekdays dewasa Rp.7000,- anak-anak Rp.5000,-. Sementara weekend HTM nya dewasa Rp.10.000 dan anak-anak Rp.8000,- (HTM update April 2019).
Masuk ke tempat persembahyangan harus bayar lagi ya, kecuali yang bener-bener mau sembahyang. Selain bisa mempelajari sejarah, kita juga bisa foto-foto ala China, dengan menyewa baju yang tarif sewanya sekitar 50-60 ribuan.
Goa Kreo
Goa Kreo letaknya tidak begitu jauh dari Sam Poo Kong, hanya sekitar 15 menit perjalanan. Saya jadikan Goa Kreo salah satu tempat yang wajib untuk dikunjungi juga karena tempat ini memiliki legenda yang cukup menarik.
Goa Kreo dipercaya sebagai tempat pertapaan Sunan Kalijaga dalam perjalanannya mencari kayu jati untuk masjid Agung Demak. Saat ini Goa Kreo dihuni oleh sekumpulan kera, yang menurut legenda diberi amanat oleh Sunan Kalijaga untuk menjaga kawasan tersebut.
Kalo kamu datang ke Goa Kreo jangan bawa tentengan yang menarik perhatian kera ya, misalnya botol minum. Lebih baik dimasukkan ke dalam tas biar ngga diambil sama keranya. Saya kemaren, bawa botol minum berwarna orens dimasukkin tas, tapi muncul dikit, keliatan dari luar tutup botolnya, langsung menarik perhatian kera. Seekor kera yang lumayan gede mendekati saya, mana Bapak pawangnya lagi di dalam goa lagi. Akhirnya tas saya lempar ke teman yang ada di deket goa, trus disembunyikan. Pfiuuuh...
Siapkan stamina kalo datang ke sini ya, karena naik turun tangga untuk menuju goa lumayan melelahkan hehe.
Harga Tiket Masuk (HTM) Goa Kreo Rp.5000,- per orang. Jam buka pukul 07.00-17.00
Harga Tiket Masuk (HTM) Goa Kreo Rp.5000,- per orang. Jam buka pukul 07.00-17.00
Baca juga: Menginap di Pondok Panorama Umbul Sidomukti
Makan siang di Ngrembel Asri
Ngrembel Asri ini bukan sekedar tempat makan. Di sini ada juga pemancingan dan tempat wisata. Ada banyak wahana permainan seperti kolam renang, flying fox, ATV, juga kebun binatang mini. Kemarin itu pertama kalinya saya ke Ngrembel Asri lo. Tapi karena sudah lelah jalan ke Sam Poo Kong dan Goa Kreo jadi malas berkeliling, akhirnya cuma duduk manis menikmati hidangan yang ada. Kapan-kapan pengen balik lagi sama anak-anak ke sini.
Salah dua menu di Ngrembel Asri |
Baca juga: Oleh-oleh Semarang Murah dan Enak
Kota Lama
Seperti namanya, kota lama, tentu saja sudah bisa ditebak daerah ini terdiri dari banyak bangunan lama bersejarah. Di sini kami mendatangi tempat wisata yang asik buat foto-foto namanya, museum 3D trick art. Banyak gambar yang menarik untuk dijadikan background foto. Seperti background taman, tempat hits di luar negeri, sampai background tiga dimensi. Ada omah kuwalik juga (kalau diindonesiakan: rumah terbalik) yang bisa bikin kita layakya spiderman bisa nemplok di langit-langit rumah hehe. Harga tiket masuknya Rp.50.000 perorang.
Bekgron 3D |
Istirahat di Hotel Pandanaran
Setelah lelah tapi seru ngider seharian, tiba saatnya istirahat. Hotel yang dipilih adalah hotel Pandanaran yang terletak di Jalan Pandanaran. Hotel ini tempatnya cukup strategis karena dekat dengan pusat oleh-oleh khas Semarang, tinggal nyebrang. Mau ke Simpang Lima atau ke Lawang Sewu juga lumayan dekat, dengan kendaraan bermotor paling lima menit sampai.
Baca Juga: Family Staycation di Hotel Pandanaran Semarang
Baca Juga: Family Staycation di Hotel Pandanaran Semarang
Lawang Sewu
Nah ini seharusnya destinasi selanjutnya setelah kami check ini di Hotel Pandanaran. Rencananya kami akan makan siang dulu di angkringan Blendoek yang ada di pekarangan Museum Mandala Bhakti habis itu baru nyebrang ke Lawang Sewu (Note: Angkringan ini sekarang sudah tidak ada karena Musem Mandala Bhakti lagi direnov). Akan tetapi karena hujan lumayan deras akhirnya kita skip destinasi ini. Sayang banget sih sebenarnya karena Lawang Sewu asik banget buat foto-foto.
Cerita sedikit tentang Lawang Sewu ya. Lawang Sewu ini dibangun pada tahun 1904, pada masa Belanda dijadikan kantor pusat perusahaan kereta api. Ruang bawah tanah, dulunya digunakan sebagai penampung air dan pendingin pada masa Belanda, namun di masa penjajahan Jepang dijadikan penjara bawah tanah. Sekarang Lawang Sewu dijadikan museum yang berisi sejarah perkereta-apian di Semarang.
Hari ke-2
Belajar Membatik di Kampung Batik
Setelah sarapan kami langsung menuju kampung Batik yang ada di daerah Bubaan. Di sana kami datang ke salah satu gerai batik dan belajar membatik. Kami diberi kain yang sudah ada gambarnya. Tugasnya gambar tersebut harus ditebalkan dengan lilin kemudian diwarnai.
Foto: pejalansantai.com |
Sambil menunggu batik hasil karya kami kering, kami jalan-jalan dulu keliling kampung Batik, foto-foto dengan bekground mural kece yang ada di beberapa tembok kampung.
Sholat Dzuhur di Masjid Agung Jawa Tengah
Selesai acara di Kampung Batik, hari sudah siang, menjelang waktu sholat Dzuhur. Kami langsung bertolak ke Masjid Agung Jawa Tengah.
Masjid Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Area serambi Masjid Agung Jawa Tengah dilengkapi 6 payung raksasa otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi.
Selepas sholat Dzuhur tak lupa masuk ke menara Asmaul Husna yang tingginya mencapai 99 meter. Di sini juga ada museum yang menceritakan perkembangan agama Islam di Pulau Jawa.
Melihat Semarang dari lantai 19 |
Makan Siang di Tahu Gimbal Pak Edi
Letaknya di Taman Menteri Supeno yang di Semarang lebih dikenal dengan sebutan Taman KB (note: sekarang taman ini sudah direnov dan namanya menjadi Taman Indonesia Kaya). Tahu gimbal merupakan salah satu makanan khas Semarang. Isinya tahu goreng, telur, rajangan kol, taoge, dan gimbal (udang yang digoreng dengan tepung)
Berkunjung ke Gerai Tahu Petis Yudishtira
Tahu petis Yudishtira merupakan salah satu sponsor dari media trip kami. Sore kemarin sudah mengirimkan snack sore berupa tahu petis. Tahu petis juga termasuk salah satu kuliner khas Semarang loh! Nah, di hari keduanya Tahu Petis Yudishtira sudah menyiapkan oleh-oleh buat dibawa pulang para peserta media trip. Isinya tahu petis, tahu baxo kakap, dan petis kemasan. Rasanya enak, recommended pokoknya lah.
Foto: HelloSemarang.com |
Di kedai Tahu petis Yudishtira, selain menjual tahu petis dan tahu baxo, sedia juga lunpia, dan beberapa makanan lainnya. Kemarin saya sekalian beli carica khas Dieng, karena Thifa suka banget.
Toko Oleh-oleh Bandeng Juwana
Kali ini kami mengunjungi toko oleh-oleh yang lebih besar, varian oleh-olehnya lebih banyak. Ada bandeng presto, wingko, mochi, gandjel rel. Ada juga oleh-oleh khas Jawa Tengah lainnya seperti jenang, bakpia, dll.
Baca juga: Keripik Lunpia, Oleh-oleh Kekinian dari Semarang
Baca juga: Keripik Lunpia, Oleh-oleh Kekinian dari Semarang
Menuju Bandara
Akhirnya usai sudah trip kami kali ini. Sebenarnya belum puas yaa keliling Semarang cuma dua hari satu malam hehe. Kalau masih ada waktu sehariii lagi aja, kita bisa lanjut ke Ungaran kabupaten Semarang, banyak juga tempat menarik di sana lho.
Untuk kamu yang pengen juga berwisata ke Semarang tapi ngga mau ribet mikirin transportasi, dll nya, kamu bisa loh pakai jasa Ezytravel. Ezytravel.co.id ini layanannya emang lengkap banget, selain menyediakan tiket pesawat dan jasa booking hotel, Ezy juga menyediakan paket tour, paket wisata, tour kapal pesiar, asuransi perjalanan, dan pengurusan dokumen perjalanan. Info lebih lanjut bisa hubungi:
Noor Aini Rachmawati di email media@ezytravel.co.id
Akhir kata makasih Ezytravel untuk jalan-jalan serunya. Moga ada kesempatan jalan bareng eksplor daerah lainnya. Mungkin Banjarnegara, di kampung halaman teman saya Idah Ceris si pemilik blog Langkah Baruku. Saya dengar banyak objek wisata menarik di sana, seperti air terjun, taman margasatwa, dan Surya Yudha Park. Dulu mau kopdar di Semarang ngga kesampaian ya Idah, moga bisa kopdar di Banjarnegara. Aamiin... :)
Wah asik sekali ya jalan - jalan di Semarang, ah itu sotonya mengundang selera
ReplyDeleteAyok mak jalan2 keliling Semarang
Deleteikutan ini gak harus berombongan kan daftarnya??
ReplyDeleteKayaknya ngga sih mba, tapi biasnaya harga beda kalo orangnya dikitan sama banyakan
DeleteWaa,seru banget...aku belum kesampaian jalan2 ke Semarang. Kl pulkam cuma lewat aja,
ReplyDeleteAyok Zwan,kopdar di Semarang :)
DeleteAku pernah ke Ngrembel Asri. Lumayan jadi tempat piknik anak-anak sebelum jadi ABG. Skrg kalo diajak kek gitu udah ga mau. Nyari tempat ber free wifi 😑
ReplyDeleteNtar bentar lagi anakmu yang cowok nyarinya ngga wifi lagi mba, tapi WIFE hahaha
DeleteWah kereenn.
ReplyDeleteWiii bisa one day trip nggak mba?
ReplyDeleteOh, ceritanya ada tantangan nyusun itinenary dulu ya, Mbak. Kirain to tinggal berangkat aja. Wkwkwkw.
ReplyDeleteItu soto kalo dicemplungi telur puyuh bacem mantaaab tenan.
Seru dan kompliiit jalan2nya ke semarang.
ReplyDeletePengen tahu gimbal hiks hiks hiks
Aku jd penasaran sama kampung batik ini gegara baca cerita kalian
ReplyDeleteWah kemarin malem aku nonton kukejar cinta sampai ke negeri cina, syutingnya di samphokong, majt, dan mesjid demak, bagus loh ☺
ReplyDeletetetangganya goa kreo tapi belum pernah ke sana hehehe
ReplyDeleteGimana kalo kita bikin kayak gini juga? asik kayaknya
ReplyDeleteIya yuk kemana lagi gituu
DeletePasang muka pengen ikut yang terbaik... Hiks.... kapan ya bisa piknik bareng blogger Semarang lagi
ReplyDeleteDoain kita bisa bikin semacam famtrip ke Jepara hehe
DeleteWah, ada mas Rivai wkwkwk..
ReplyDeleteSotonya menggugah selera banget, apalagi sate usus dan telur puyuhnya ituuu. Unch unch! Tahun 2015 pernah 2 hari juga eksplor di Semarang, sayang pas ke Masjid Jawa Tengah udah kesorean, menara udah tutup.
Ayook ulangi lagi eksplor Semarangnya :)
DeleteWaaaa...penyusun intinerary euy. Kereeen! Btw, pingin banget ke kota lama. Pokoknya tak tunggu di Banjarnegara, Mbak. Hihihi
ReplyDeleteWah baru aja pulang dari Semarang juga mbak, ini enak ada rombongan, kemarin saya cuman berdua :D
ReplyDelete