Tuesday, February 14, 2023

Saatnya Penulis Belajar Bicara

Awal tahun 2020 salah satu resolusi saya adalah belajar Public Speaking. Seserius itu lho, sampai saya sudah minta ijin dulu sama si Ayah, nanti kalau ada kelas public speaking mau ikutan. Seserius itu samapai saya tulis di buku agenda 2020. Lha kenapa kok ujug-ujug mau belajar public speaking? Bukannya biasanya ngeblog aja?

Jadi gini, minat saya sama public speaking itu sebenarnya udah ada dari jaman saya SD. Cuma dulu nggak begitu aware. Maksudnya gini, saya tahu bahwa saya suka tapi nggak kepikiran bahwa ini minat dan bakat yang harus saya kembangkan. Baru setelah setua ini ((TUA)) saya sadar, bahwa harusnya skill itu lebih diasah lagi karena banyak manfaatnya.

Sharing di acara Akademi Berbagi Kudus

Dari dulu saya suka membaca keras di sekolah. Kalau guru bertanya siapa yang mau membacakan, halaman sekian. Nggak ada yang ngacung selain saya, haha. Saya juga paling suka pelajaran Basindo tentang drama, pokoknya yang tampil-tampil gitu saya suka. Di mushola kantor Papa, kan ada CCTV ya, saya sama Mbak suka gaya-gaya presenter gitu sambil menghadap ke kamera, haha norak, kalo ada yang cek CCTV nya muntah kalik mereka. Selain itu saat lulus kuliah, kerja apa yang saya cari? Rata-rata ya presenter dan penyiar radio.

Menurut saya, apapun profesinya, belajar public speaking itu penting. Kenapa? Ya karena kita ini manusia, mahluk sosial yang seharusnya memiliki keterampilan bersosialisasi. Salah satu elemen peting dalam sosialisasi ini adalah public speaking.

Baca juga: Tujuh Hal yang Harus Diperhatikan Saat Tampil di Depan Umum

Bagi seorang penulis, mungkin awalnya menulis justru karena merasa tidak punya keterampilan berbicara, jadi mengeluarkan ide lewat tulisan saja lah. Tapi, kalau kita mau jadi penulis yang next level, saatnya belajar bicara. Banyak hal yang bisa menunjang profesi kita sebagai penulis jika punya keterampilan berbicara di depan publik. Misalnya, jadi lebih maksimal mempromokan buku. Memang sih banyak sosial media yang bisa kita gunakan untuk promo dengan keterampilan merangkai kata, tapi jika dilengkapi dengan keterampilan berbicara, kita bisa merambah promo di radio mungkin, di channel yutub, atau dengan live IG bersama partner.

Selain itu next step nya kita bisa sharing mengenai dunia kepenulisan, bahkan mungkin bisa menjadi mentor. Tentu saja hal ini dibutuhkan keterampilan berbicara di depan publik.

Saya sendiri ingin ilmu yang saya miliki bisa bermanfaat untuk orang lain, makanya kalau ada kesempatan sharing tentang dunia kepenulisan, tidak saya lewatkan, bahkan kadanga saya nyari-nyari, menyodorkan diri, wkwkwk.

Baca juga: Krisis Pede, Bagaimana Mengatasinya

Terus gimana caranya belajar public speaking? Apakah harus ikut kelas public speaking? Ya itu salah satunya, tapi bukan satu-satunya. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk belajar public speaking:

1. Public speaking mulai dari lingkup terkecil, keluarga misalnya. Membiasakan kultum bergantian antar anggota keluarga, paling tidak melatih agar ucapan kita tertata dengan baik. Kita juga bisa meminta masukan dari luarga apa yan kurang. Kalau lingkupnya cuma keluarga sendiri kan nggak terlalu grogi yah. Nanti pelan-pelan lingkupnya bisa diperluas, misal jadi MC pengajian di keluarga besar, MC pengajian di masjid komplek, dst.

2. Follow akun public speaker seperti penyiar radio, MC, presenter dll yang sering berbagi tips public speaking atau berbagi info event terkait public speaking. Kalau saya suka follow public speakir yang suka bikin event tandem di tiktok atau IG. Jadi kita bisa seolah-olah lagi duet ngemsi, bacain berita, atau reporting.

Seolah-olah lagi duet xixi


3. Gabung komunitas. Supaya meambah teman yag seminat dengan kita. Dengan begitu akses informasi akan lebih mudah, kita juga bisa saling belajar sesama anggota. Kalau saya gabung dengan komunitas KVDAI (Komunitas Voice Over, Dubbing, Announcer Indonesia) dan komunitas The Podcaster Indonesia. Cuma emnag nggak terlalu aktif sih, karena maish fokus ke nulis fiksi, hehe.

4. Latihan public speaking di kanal sosmed yang kita punya. Misalnya, kalo saya yah, bikin mini talkshow di IG live atau youtube. Sebelum kita tampil di public yang real dan terpampang nyata, bisa dicoba dulu nih live via soced yang kita ngga bisa lihat penonontonnya.

Live IG lalu diunggah di youtube

5. Aktif saat event. Aktif bertanya, menjawab kuis, ikutan games, ini termasuk latihan percaya diri untuk tampil di depan publik. Di samping biasanya yang aktif d event tuh suka dikasih hadiah, kan hahaha.

6. Apa lagi ya, kamu tambahin dong ah, di kolom komen hehehe.

Ohiya, karena kesadaran akan pentingnya ilmu public speaking untuk penulis, di ultah komunitas blogger perempuan Semarang "Gandjel Rel", kami mengadakan kopdar ulang tahun ke -8 dengan sharing session "Public Speaking for Blogger". Materi Public Speaking akan dibawakan oleh Bang Odi dari Imelda FM. Moga setelah ini kita jadi makin gape bicara di depan umum ya. Udah nggak sekedar bisa nulis aja, tapi juga bisa sharing ilmu nulis di depan publik. InsyaAllah ilmu yang bermanfaat menjadi pahala yang tak terputus. Aamiin.

No comments:

Post a Comment