Sunday, December 31, 2017

Cintai Rupiah Nak, Karena Tiap Receh Begitu Berarti

"Kakak, adek, mainan apa sih. Uang receh kok berceceran begini?" Ini bukan kali pertama saya menemukan uang receh berada tidak pada tempatnya. Sebelumnya saya pernah dapat uang receh di sudut jendela ruang tamu, di dalam galon air, bahkan pernah di ujung teras diantara tumpukan debu-debu. Kayaknya kesapu waktu si ayah lagi bersih-bersih rumah.

Asik main dengan uang receh berceceran di sana-sini. Huh.

Biasanya saya pungut aja, kemudian taruh di tempat yang aman. Tapi kayaknya kali ini saya harus memberi pengertian mereka untuk lebih mencintai rupiah. Cinta rupiah bukan maksudnya jadi mata duitan gitu ya, tapi lebih menghargai nilai uang, sekecil apapun.

"Kenapa uangnya dibuang-buang gini kak?' saya mengulangi pertanyaan.

Sambil asik bermain, si kakak menjawab "Ah cuma uang seratusan aja, ngga bisa buat jajan ini."

Hmm tuh kan.. seringkali orang meremehkan yang namanya uang receh. Bukan cuma anak-anak ini, saya menemukan "penistaan" uang receh di mana-mana.

Dalam kehidupan sehari-hari aja deh, kalo kita belanja atau bayar sesuatu trus kembaliannya cuma ada uang recehan, biasanya kan yang mau ngasih kaya minta persetujuan dulu, "Kembaliannya receh ngga apa-apa ya.." seolah-olah uang receh ini sedemikian nistanya, hanya menjadi beban jika orang memilikinya.

Tuesday, December 19, 2017

Ibu, Inspirasiku Membuat Komik Mak Irits

Bulan Desember, udah mau hari ibu yes. Saya jadi ikut-ikutan pengen nulis juga tentang ibu deh. Apalagi tema arisan blog Gandjel Rel kali ini juga tentang ibu. Nyang ngasih tema si Noorma blogger Kesesi yang juga berprofesi dosen dan Cheila bu guru kecil cantik dari Purwodadi. Tapi saya ngga nulis yang bikin haru biru mendayu-dayu. Saya pengen cerita tentang ibu, inspirasiku membuat komik Mak Irits.



Saturday, December 9, 2017

Lunpia Cik Me Me, Oleh-oleh Khas Semarang, Enak dan Halal

Lunpia Cik Meme, Oleh-oleh Khas Semarang, Enak dan Halal. Yes kalo ngomongin Semarang pasti ingat lunpia. Karena lunpia merupakan salah satu makanan khas dari Semarang. Saya sendiri termasuk pencinta lunpia garis keras. Kulitnya yang crispy dengan isian rebung nan gurih itu nyammi banget bagi saya.

Di Semarang kamu bakalan menemukan banyak penjual lumpia, mulai dari yang gerobakan di pinggir jalan, (kebanyakan di jalan Pandanaran dan Mataram), toko oleh-oleh sampai yang dalam bentuk cafe. Tapi kalo ada yang minta rekomendasi saya lunpia enak di Semarang, selama ini saya selalu merekomendasikan lunpia Cik Me Me. Bukan karena saya kemarin baru diundang dari sana trus ini semacam imbal baliknya ya.

Jauh sebelum diundang, saya udah datang sendiri ke tempat ini, atas inisiatif sendiri, nyicipin lunpianya, yang isiannya macem-macam. Ada yang plain berisi hanya rebung saja (cocok buat vegetarian), ada yang original dengan isian rebung, telur ayam, dan udang. Selain itu ada lunpia dengan varian isi jamur, daging kambing, kakap, dan crab. Menurut saya lunpia ini rekomended. Rebungnya tidak meninggalkan aroma pesing dan kulitnya awet crispy. Ada juga lunpia yang kalo udah ngga fresh from the oven, jadi alot susah makannya. Tapi lunpia Cik Me Me ini ngga, karena udah saya buktikan sendiri, dimakan besok harinya (masuk kulkas) tetep enak.

Lunpia Cik Me Me rasa original

Sunday, December 3, 2017

Temu Blogger Kesehatan: Yuk Dukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Assalamualaikum... halooo... nyimak cuitanku di akun twitter @rahmiaziza tanggal 27-28November kemarin ngga? (Modus promo akun twitter haha)

Yang nyimak pasti tau kalo saya di dua hari itu giat ngetwit dengan hashtag #germasdinkessmg #temubloggerdinkessmg dan #beAhealthyHero. Emang lagi ada acara apa?

Jadi ceritanya, dua hari kemarin itu, saya dan 35 blogger lainnya mengikuti kegiatan Temu Blogger Kesehatan bersama Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memberikan informasi tentang kesehatan dan program DKK terutama GERMAS yang lagi giat-giatnya dikampanyekan. Udah pada tahu dong apa itu GERMAS. Iklan layanan masyarakatnya udah bersliweran kok di TV dan internet. GERMAS merupakan singkatan dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.



Ngapain aja sih kegiatan kami selama dua hari itu? Simak yuks!
Kunjungan ke Puskesmas Gayamsari dan Halmahera

Acara dimulai dengan kunjungan ke Puskesmas. Dari 36 blogger yang diundang oleh DKK, dibagi dalam dua kelompok. Satu kelompok (termasuk saya) berkunjung ke Puskesmas Gayamsari. Sementara kelompok satunya berkunjung ke Puskesmas Halmahera. Kami berangkat bersama dari kantor DKK Semarang menggunakan bus.

Sesampai di Puskesmas Gayamsari, suasana sudah cukup ramai. Maklumlah udah jam buka Puskesmas kala itu. Kami langsung dipersilakan menuju ke lantai dua. Di sini kami diperkenalkan dengan puskesmas Gayamsari, program-programnya beserta beberapa staf turut hadir kala itu.


Puskesmas Gayamsari ini merupakan satu-satunya Puskesmas di Semarang yang terakreditasi Paripurna dan termasuk 10 besar Puskesmas dengan kinerja terbaik. Di Puskesmas Gayamsari tersedia poli umum (lansia, dewasa, anak), poli gigi, poli KIA&KB, laboratorium, dan konsultasi. Beberapa inovasi dari Puskesmas Gayamsari ini diantaranya kegiatan bank sampah untuk pembiayaan PMT Posyandu dan Gojek Ibu Hamil (GoMil).

Fasilitas yang ada di Puskesmas Gayamsari juga cukup lengkap lho. Bahkan di sini ada fasilitas khusus untuk charge HP. Ada loker dilengkapi dengan kuncinya juga, jadi aman misal ditinggal ke kamar mandi atau masuk ke ruang periksa. Jadi siapa bilang kalo puskesmas itu minim fasilitas? Puskesmas sekarang semakin berbenah dan meningkatkan pelayanan demi kenyamanan masyarakat loh. Bukan hanya fasilitas berupa sarana prasarana saja, tapi termasuk SDM yang melayani, Puskesmas Gayamsari punya standar sendiri. Diantaranya harus giat dalam bekerja, ramah, sopan, semangat, dan melayani sepenuh hati.

Tapi ada hal yang dirasa kurang dari Puskesmas Gayamsari ini.  Bapak Heri Wibowo selaku kepala Puskesmas Gayamsari memaparkan kalo Puskesmas Gayamsarai dirasa masih kurang luas. Harapannya di th 2020 Puskesmas Gayamsari bisa berdiri di atas lahan seluas 2000M2. Aamin kita doakan moga terpenuhi ya, supaya bisa menambah fasilitas dan kenyamanan msyarakat yang datang ke Puskesmas.

Ohiya, bagaimana dengan Puskesmas Halmahera? Dari pantauan saya di twitter, teman-teman yang berkunjung ke Puskesmas Halmahera juga dibuat takjub dengan fasilitas Puskesmas yang amat sangat mumpuni. Ruangannya bersih dan nyaman. Bahkan di sana ada ruang buat rawat inap dan layanan bersalin lo!

Sosialisasi GERMAS dan Jaminan Kesehatan Semesta (JKS)/Universal Health Coverage


Setelah melakukan kunjungan ke Puskesmas kami bertolak menuju The Wujil Resort&Convention Ungaran. Di sana kami berkenalan dengan Bapak dr.Widoyono, MPH, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang yang mengingatkan kembali untuk menggalakkan gerakan hidup sehat.



dr.Widiyono menjelaskan tren penyebab kematian semakin ke sini kebanyakan melalui penyakit tidak menular. Pada tahun 2015, penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar yatu stroke, keceakaan lalu lintas, jantung, kanker, diabetes militus.

Nah, tahun 2017 ini merupakan tahun ke-3 program Indonesia Sehat yang berfokus pada GERMAS, Pendekatan Keluarga, dan standar pelayanan minimal.

Pelaksanaan GERMAS alias Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sesuai dengan instruksi presiden nomor 1 tahun 2017 dengan fokus kegiatan di tahun 2017 yaitu melakukan aktivitas fisik, rajin mengkonsumsi sayur dan buah juga memeriksakan kesehatan secara berkala.

Tujuan dari GERMAS sendiri yaitu agar kesehatan terjaga, lingkungan bersih, produktif, dan biaya berobat berkurang.

Selain tentang GERMAS, dr.Widiyono juga memaparkan tentang Jaminan Kesehatan Semesta atau Universal Health Care dari Pemerintah Kota Semarang.

UHC merupakan program jaminan kesehatan yang baru diluncurkan pada tanggal 1 November 2017 oleh walikota Semarang Bp.Hendar Prihadi. Dengan adanya program ini seluruh warga kota Semarang berhak mendapatkan jaminan kesehatan baik itu Penerima Bantuan Iuran (PBI) maupun bukan PBI. Peserta PBI ini termasuk juga peserta JKN yang menunggak dan bayi baru lahir. Syarat kepesertaannya mudah, asalkan memiliki dokumen kependudukan kota Semarang minimal 6 bulan dan bersedia mendapatkan pelayanan kesehatan tingkat pertama di Puskesmas sekota Semarang dan Rumah Sakit kelas 3.

Jadi misalkan nih kamu sakit dan belum terdaftar sebagai peserta JKN/BPJS kamu tetep bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Tapi tetep program ini bersinergi juga dengan BPJS. Setelah kita mengurus kepesertaan UHC, dari dinas kesehatan lantas akan mendaftarkan kita ke BPJS kesehatan.

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)

Selepas istirahat makan siang dan sholat dhuhur, materi selanjutnya adalah Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga. PIS-PK merupakan salah satu cara Puskesas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan mengunjungi keluarga-keluarga di wilayah kerjanya.

Blogger ikut tarian cuci tangan 😁

Sasarannya semua keluarga yang menempati wilayah lebih dari 6 bulan di kota Semarang. Cara kerjanya, puskesmas melakukan pendataan/kunjungan keluarga dengan menggunakan questioner, menilai dri 12 indkator keluarga sehat, kemudian melakukan intervensi awal dan lanjutan terhadap masalah kesehatan yang dijumpai.

Selain kunjungan rumah, puskesmas juga bisa menggunakan forum komunikasi lainnya speerti melalui diskusi  mealui dasa wisma dari PKK, konseling di Posyandu, majelis taklim, dll.

Tentang AKI

AKI merupakan singkatan dari Angka Kematian Ibu. Yang dimaksud di sini adalah kematian ibu hamil, melahirkan, dan nifas ya. Ada beberapa penyebab kasus kematian ibu melahirkan. Yang paling banyak kasusnya yaitu pendarahan, eklamsi/pra eklamsi, dan sepsis.

Pihak DKK Semarang tentu saja berupaya optimal untuk mengurangi AKI. Diantaranya dengan pendampingan ibu hamil dan ibu nifas beresiko tinggi, fasilitas Ambulance HEBAT yang melayani masyarakat 24 jam dan gratis, kelas ibu hamil, dan adanya jaminan persalinan untuk pembiayaan kesehatan.

Untuk ibu-ibu yang merencanakan kehamilan nih, sebaiknya pastikan dulu kondisi kesehatannya baik. Kalau ada penyakit yang berbahaya, sebaiknya tunda kehamilan, sembuhkan dulu penyakitnya baru merencanakan kehamilan. Nah ini pentingnya juga rajin memeriksakan kesehatan secara berkala seperti yang digaungkan GERMAS, supaya pada saat merencanakan kehamilan, ibu dalam kondisi yang benar-benar fit. Selain itu hamil di usia terlalu muda sebelum 20 tahun dan di atas 35 tahun dianggap kehamilan beresiko tinggi. Jadi sebelum merencanakan kehamilan di usia ini sebaiknya konsultasika dulu pada tenaga kesehatan.

PEMERIKSAAN KESEHATAN


Ohiya sebelum makan malam dan pemberian materi tentang Angka Kematian Ibu tadi, kami para blogger diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan meliputi tensi, gula darah dan kolesterol. Untuk gula darah dan kolesterol merupakan pemeriksaan pertama bagi saya. Awalnya takut karena ditusuk jarum, udah meringis-ringis, eh ternyata ngga sakit kok. Kayak ketusuk jarum pentul gitu aja.



Hasilnya, tensi normal, tapi untuk kolesterol dan gula darah agak tinggi. Hiks. PR nih buat nuruninnya. Apalagi udah dapat materi segambreng tentang GERMAS. Harus diaplikasikan bener-bener dalam keseharian.

Pemeriksaan kesehatan seperti ini sebaikya dilakukan rutin minimal 6 bulan seklai bila yang kesehatannya tidak ada masalah. Jadi jangan nunggu sakit baru mau cek kesehatan ya.

TES KEBUGARAN DENGAN METODE ROCKPORT

Keesokan paginya kami melakukan tes kebugaran dengan metode rockport. Caranya kami diminta jalan, joging, atau lari keliling pekarangan belakang The Wujil sebanyak 5x atau sekitar 1,6km. Sebelum lari ada pemeriksaan denyut nadi dan pemanasan. Begitupun setelah lari dilakukan kembali pemeriksaan denyut nadi.



Hasil tes kebugaran ternyata cukup banyak yang berada di tingkat cukup bahkan kurang, termasuk aku huhuhuhu. Hasil tes kebugaran ini menjadi panduan bagaimana olahraga yang sebiaknya kita lakukan untuk semakin bugar. Misalnya untuk saya yang tingkat kebugarannya kurang, cukup lakukan olahraga ringan aerobik tipe 1. Frekunsi latihan fisik cukup 2x seminggu saja. Kalau pada tes kebuga

Materi terakhir dari temu blogger kesehatan ini adalah "Blogger sebagai Buzzer Kesehatan" yang disampaikan oleh mas Danang Dhave. Mas Dhave banyak menulis artikel kesehatan di blognya. Menurutya, blogger mempunyai tanggung jawab moral untuk mengedukasi masyarakat. Misalnya, menulis efek limbah bagi kesehatan, kampanye pola makan sehat, dll dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami banyak orang.

Bener-bener acara yang padat ilmu dua hari kemarin. Saya jadi semakin tergerak untuk melakukan gerakan masyarakat hidup sehat dan turut mengkampanyekannya pada masyarakat. Baik secara langsung maupun lewat socmed. Mudah-mudahan kita semakin sehat dan bugar ya temans.