Bisa keliling dunia. Itu adalah impian terpendam saya. Asli
mupeng melihat teman-teman yang posting foto lagi di Singapur, Bangkok, bahkan
jauh di daratan Eropa sonoh. Saya kapan ya?
“Keliling Indonesia dulu, baru nanti ke luar negeri,” kata
si Ayah.
Ah iya bener, di Indonesia masih banyak tempat-tempat
menarik yang belum kami kunjungi. Ya kecuali kalo dapet hadiah jalan-jalan ke
luar negeri gratis, ngga nolak dong hehe.
Kalo selama ini baru bisa keliling Semarang, target saya selanjutnya adalah jalan-jalan ke luar kota, ngga perlu jauh-jauh deh, di Pulau Jawa dulu. Surabaya misalnya.
Kalo selama ini baru bisa keliling Semarang, target saya selanjutnya adalah jalan-jalan ke luar kota, ngga perlu jauh-jauh deh, di Pulau Jawa dulu. Surabaya misalnya.
Baru-baru ini baca artikel di internet tentang destinasi wisata di Surabaya, membuat saya tertarik untuk menengok dua patung Budha di Surabaya.
Meskipun seorang muslim, saya sangat tertarik untuk mengetahui
sejarah maupun nilai filosofis dari tempat peribadatan agama lain, termasuk agama
Budha, yang merupakan salah satu agama yang diakui di Indonesia.
Di Surabaya ada dua patung Budha yang cukup terkenal, yaitu Patung
Budha Empat Muka di sekitar Pantai Ria Kenjeran dan Patung Budha Mahasobyaatau
yang juga dikenal dengan sebutan Patung Joko Dolog.
Patung Budha Empat Muka |
Patung Budha Empat Muka
Disebut-sebut merupakan simbol atau representasi dari sifat baik
Sang Budha yang diyakini penganutnya, yaitu pengasih, murah hati, adil, dan juga
meditasi. Patung yang hampir sama bisa kita dijumpai di Bangkok, Thailand, yang
juga terdiri atas empat wajah sebagai perwakilan dari wajah perdamaian dan kesehatan, wajah perlindungan
dari kejahatan, wajah hubungan baik, dan wajah yang keempat adalah wujud dari wajah
keberuntungan.
Patung Budha Empat Muka dilapisi dengan emas murni yang konon katanya diimpor langsung dari Negeri Gajah Putih tersebut. Waw!
Patung Budha Empat Muka dilapisi dengan emas murni yang konon katanya diimpor langsung dari Negeri Gajah Putih tersebut. Waw!
Bangunan utama patung ini memiliki ukuran 9x9 meter,
termasuk kubah yang menjulang hingga 36 meter. Dikelilingi juga dengan empat patung
gajah putih di sekitar tiap sudut kaki patung ini, tiga buah bunga teratai,
serta ruang meditasi.
Patung Buddha Empat Muka yang dibangun bulan Juli 2003 dan diresmikan
tanggal 9 November 2004 ini juga memiliki delapan tangan.Terdapat beberapa item
dan posisi di setiap tangannya. Mulai dari kitab suci, cawan, air suci, tasbih,
senjata yang menggambarkan pertahanan, senjata sebagai perlawanan terhadap kejahatan,
tangan yang menempel pada dada, dan tangan yang memegang cupu.
Mengingat bangunan patung ini cukup tinggi, pada bagian atasnya
dipasang sebuah penangkal petir. Bahkan, Museum Rekor Indonesia (MURI)
menyatakan kalau patung ini adalah patung Budha tertinggi yang ada di
Indonesia.
Patung Budha Mahasobya
Patung Budha yang kedua adalah Patung Budha Mahasobya atau Patung Joko Dolog. Dengan nilai
sejarah yang begitu tinggi, patung ini tidak kalah menarik dibandingkan Patung Budha
Empat Muka, meskipun tak memiliki ukuran tinggi yang sama.
Bagi warga luar Surabaya macam saya, kalau ingin melihat Patung
Joko Dolog ini, bisa mencari penginapan yang ada di sekitar objek wisata ini. Iyalah capek juga kali, kalo mau Semarang-Surabaya PP. Mending nginep semalam biar bisa agak santai, atau bisa sekalian kopdar sama blogger Surabaya hehe.
Untungnya objek wisata ini sudah cukup terkenal, sehingga fasilitas akomodasi pun sudah lengkap dengan berbagai variasinya. Salah satu hotel murah yang ada di Surabaya dan berada di sekitar lokasi Patung Joko Dolog adalah fave hotel Surabaya yang berjarak sekitar 370 meter dari lokasi.
Untungnya objek wisata ini sudah cukup terkenal, sehingga fasilitas akomodasi pun sudah lengkap dengan berbagai variasinya. Salah satu hotel murah yang ada di Surabaya dan berada di sekitar lokasi Patung Joko Dolog adalah fave hotel Surabaya yang berjarak sekitar 370 meter dari lokasi.
Ngomongin sekilas tentang sejarah patung Budha ini ya. Ada dua pendapat yang berbeda.
Yang pertama menyatakan kalau patung ini diciptakan guna penghormatan
terhadap Wisnu Wardhana, yang tak lain adalah Putra Kertanegarapada kala itu. Tersohor
akan kebijaksanaannya, wawasan yang tinggi di bidang hukum serta patuh pada Budha,
dan juga keinginannya yang mulia yaitu menyatukan Nusatara.
Sementara pendapat kedua menyebutkan bahwa keberadaan
Patung Joko Dolog ini diciptakan oleh Kertanegara guna menghapus kutukan dari Mpu
Bharadah yang dinilai mampu menghalangi usahanya dalam menyatukan beberapa kerajaan
yang masih terpecah belah pada masa lalu.
Mau percaya yang mana terserah keyakinan masing-masing saja hehe.
Mau percaya yang mana terserah keyakinan masing-masing saja hehe.
Patung yang sekarang berlokasi di Taman Apsari ini, sejatinya adalah
bekas tempat tinggal Mpu Bharadah. Berada di Desa Kedungwulang, tak jauh dari
Kota Nganjuk, JawaTimur. Setelah sebelumnya ditemukan di Kandang Gajah pada masa
pendudukan Residen De Sals dari Belanda sekitartahun 1827. Ketika itu, Residen
De Sals memindahkan Patung Budha Mahasobyake Taman Apsari di Surabaya. Terdapat
prasasti bertuliskan huruf Jawa kuno dan juga Sansekerta yang tak lain merupakan
sebuah sajak. Karena dalam sajak itu menyebutkan sebuah tempat bernama Wurare, maka
prasasti ini disebut Prasasti Wurare.
Waw jadi tambah penasaran deh. Yuk siapa yang mau bareng saya menengok dua patung Budha di Surabaya?
@rahmiaziza
jadi penasaran ama patung buddha 4 muka. sayang di fotonya gak keliatan...
ReplyDeleteiya gelap potonya
DeleteWalah, saya yang orang (asli) Surabaya aja belom pernah tahu malahan. Hihihi. Jadi penasaran saya Mba. :D
ReplyDeleteNtar pulkam harus ke sana mas Dani hehe
DeleteHayuk kapan-kapan ke Surabaya sekalian ke Malang, cari penginapan yang bagus dan murce :D
ReplyDeletePapa katanya kan pengen banget ke Malang
Deletewah mau jalan2 juga dunk...
ReplyDeletehayuk mak barengan :D
DeleteWiw, tertinggi di Indonesia??
ReplyDeleteKalo udah ke sana jangan lupa foto fotonya yaaa.. pingin liat :D
Poto2 pastilaah ntar kupamerin ya di socmed :D
Deleteaku pernah ke patung budha ini :) daerah kenjeran :)
ReplyDeleteDeket dari rumahmu kah mak Dwi?
DeleteWaaa... Aku baru tau niih, kmren ke surabaya taunya cuma heritahe tour. Doakan smoga bs balik ke Sub utk liat patung budha ya...
ReplyDeleteIya aku bberapa kali ke sby dulu juga belum pernah ke sini
Deletehah? ada ya ternyata! tertinggi di Indonesia pula. Wiiiw! ayo kita ke sana lah barengan :D
ReplyDeleteHayuuk lah
DeleteAku juga gak kesini pas ke surabaya dulu. Yuk barengan aku aja naik kereta kesana. Ntar nginep di rumah kakakku :)
ReplyDeleteHayuk mbaa, aik lah kalo dapet tempat inepan hehe
Deletefotonya cakep mak....sangat menarik kisahnya
ReplyDeleteblogwalking...:)
Iyaa jadi pengen ke sana yaa
Deletesay apernah melihat langsung patung yang di kenjeran, emang bagus banget aslinya, hiasan dan ornamen di sekitarnya juga gak kalah menarik. cuma sayang aja area kenjerannya lumayan kotor dan tidak terjaga.
ReplyDeleteDuh sayang banget ya :(
DeleteSama, mbak. Saya juga senang melihat-lihat kemegahan tempat ibadah agama lain hehe. Syahdu rasanya. Bagaimana manusia membuat karya-karya tersebut untuk mencapai Tuhan. :)
ReplyDeleteIyaa yang penting kalo ke tempat ibadah sendiri jangan lupa ibadah juga jangan cuma poto2 doang hihi
Deletesuka banget main ke Kenjeran kalau ada festival, kalau hari biasa eh ternyata ya biasa aja :D
ReplyDeletepaling cantik Dewi kwan in itu, apalagi kalau udah ada lampion , lampu , kembang api :D
berarti harus malem ya ke sananya kalo mo liat lampion
DeletePenasaran pingin kesana kalo liburan ke surabaya. Sayang fotonya gelap ya.
ReplyDeleteIya setujuu... di indonesia saja banyakkk sekali tempat wisata yang indah dan seru! hehehe...
ReplyDeletebtw, pemandangan malam yang indah yah di fotonya ^_^
Oohh, ngacunggg, saya sudah itu ke Kenjeran dan foto di patung itu
ReplyDeletesoal keliling dunia, semua pasti punya mimpi itu mak ;)
Tapi yuk Indonesia dulu di telateni ☺
waktu ke surabaya belum sempat melihat patung tersebut
ReplyDelete