Mau cerita lagi tentang proses pembuatan komik Mak Irits. Yang mana saya kerjakan saat Hana masih berusia tiga bulan, Thifa umurnya tiga tahun lebih dikit, dan di rumah tanpa asisten rumah tangga.
Kata editor, biasanya ia memberikan waktu satu bulan untuk pengerjaan karya. Tapi karena di awal saya sudah bilang, si tukang gambar masih punya kesibukan lain saya diberi waktu agak longgar. Bahkan dipersilakan menentukan sendiri berapa lama saya sanggup mengerjakannya.
Saya pun mendiskusikan ini ke adik ipar yang menjadi ilustrator komik Mak Irits juga suami yang pastinya akan banyak membantu proses pembuatan komik. Akhirnya deal, kami sepakat minta waktu dua bulan.
Itu artinya saya harus membuat kurang lebih 100 halaman cerita dalam waktu 60 hari. Duh, bisa ngga ya? 100 cerita, ide dari mana? Begitu tanya saya dalam hati. Saya kan ngga irit-irit amat *dilempar sutil*
Sayapun mulai menuliskan ide-ide yang bersliweran di kepala. Udah dapat lima ide. Masih 95 lagi. Besok dapet lima ide, masih 85 lagi. Duh masih bayak yang harus dibuat. Sanggup ngga ya? Begitu terus yang ada di pikiran saya.