Saturday, December 22, 2018

Suka Duka Freelancer dan Impian Memiliki ASUS ZenBook Pro UX580

Freelancer. Atau pekerja lepas. Dalam beberapa tahun belakangan, jenis profesi ini cukup ngetren. Padahal freelancer bukan hal yang baru. Sudah dari dulu kala, banyak orang yang sudah menjalankan profesi sebagai freelancer. Bekerja sama dengan satu pihak atau lebih tapi sebagai pekerja mandiri.



Di era internet, freelancer menjadi begitu ngetrennya, dan jumlahnya semakin bertambah. Apalagi sekarang ada situs penyedia tenaga lepas yang menghubungkan antara pencari jasa atau proyek dengan para penyedia jasa atau tenaga lepas.

Ada yang bilang freelancer sih enak, ngga terikat sama kantor, kerjanya bebas. Hmmm apa iyaa? Sebagai freelancer saya mengamini hal tersebut menjadi kelebihan bekerja sebagai freelancer. Tapi bukan berarti, enak-enak doang. Ada suka, ada duka, namanya hidup kan yaa.

Di postingan kali ini saya mau curhat tentang suka duka freelancer yang udah saya jalani hampir 10 tahun. Apa bedanya sih dengan dulu jaman masih kerja kantoran. FYI saya juga pernah ngerasain kerja kantoran selama 1,5 tahunan di salah satu radio yang ada di Makassar. Enak mana ngantor apa bekerja sebagai freelancer?

Cerita Suka Sebagai Freelancer

Sudah menjadi kesepakatan saya dan suami, setelah mempunyai anak, saya tidak akan ngantor. Boleh bekerja tapi yang bisa dikerjakan di rumah. Makanya saya memilih bekerja sebagai freelancer. Tahun 2009, job pertama saya sebagai freelancer adalah menulis naskah komik. Selanjutnya saya aktif menulis blog dan mendapat penghasilan juga dari sana. Dari blog ini mendatangkan rejeki lain seperti menjadi micro influencer di lini socmed lainnya yaitu twitter, instagram, dan facebook.

Udah 10 tahun jadi freelancer, apa enak banget? Kok betah. O.. ya jelas. Ini enaknya jadi freelancer

1. Fleksibilitas waktu dan tempat. Ini yang paling favorit dari pekerjaan sebagai freelancer. Karena saya ibu rumah tangga yang tidak bisa meninggalkan anak-anak untuk ngantor, pekerjaan freelancer ini menjadi sangat pas. Karena terserah saya aja mau dikerjakan dimana dan kapan. Kaya saya nulis artikel ini nih, dini hari pas semua orang pada tidur. Waktu yang paling nyaman bagi saya, karena lebih konsen kerjanya. Kalo jadi pegawai yaa ngga mungkin kan mau ngantor jam segini.

Bisa kerja dimana saja
2. Bekerja sesuai kebutuhan. Maksudnya yaa kita bisa keja keras bagai qudha atau kerja selow, sesuai kebutuhan kita aja. Lagi butuh duit banyak, bisa cari-cari pekerjaan lebih banyak. Kalo lagi pengen nyantai, terima satu atau dua job dalam sebulan cukuplah. Beda dengan di kantor yang bekerja sesuai tuntutan kantor atau permintaan bos kan.

3. Lebih leluasa dalam bernetworking. Dengen bekerja sebagai freelancer memungkinkan kita bertemu banyak orang dengan berbagai latar belakang. Baik offline maupun online. Apalagi sebagai blogger cukup sering menghadiri undangan event, seperti launching poduk/jasa, meet n greet, dll. Beda kalo ngantor nine to five, dapet bagian yang ngga bisa ketemu banyak orang juga. Di luar jam kantor mau bernetworking lagi sudah lelahhh. 

Waaah  enak yaa jadi freelancer itu, yasudahlah saya mau resign saja dari kantor. Eits tunggu dulu pertimbangkan juga dukanya. Emang ada? Ada lah, kalo ngga mau disebut duka-kok kesannya nelongso men- kita sebut saja tantangaan. Ya tantangan lebih seorang freelancer dibandingkan pekerja kantoran.

Tantangan Freelancer

Bekerja mandiri sebagai freelancer itu memang enak, tapi bukan berarti ngga ada tantangannya. Ya kalo enak-enak doang mah semua orang ntar pada jadi freelancer aja, ngga ada yang mau kerja kantoran. Emang seberat apa tantangannya? Apa seberat rindunya dilan? Uhuks

1. Sering dianggap pengangguran. Yaa, karena ngga keliatan ngantor, sering di rumah, jadi orang nganggepnya pengangguran. "Bu Alfa aja ya, yang ngurusin acara RT ini, kalo saya kan ngantor bu, sibuk. Ibu kan di rumah saja." Asem ik dikiro di rumah cuma tura-turu po piye?

Atau sekalinya keluar untuk event dianggap kelayapan, mejeng ngga jelas. Hayoo siapa freelancer yang suka mendapat stigma kaya gini? Bagi freelancer yang kerjanya harus selalu terhubung dengan internet dinyinyirin, "Udahlah nganggur, di rumah mainan HP muluk."

Saya sih udah ngga baper lagi lah kalo diginiin. Masa-masa baper tlah berlalu. Biar orang lihat saya nganggur yang penting fee lancar. Enak kan nganggur dapet bayaran. Ahseek.

2. Dianggap pekerjaan mudah. Karena pekerjaan sebagai freelancer fleksibel waktu dan tempatnya dianggap mudah, bisa dikerjain nanti-nanti. "Nanti aja to dikerjakan kalo anak-anak udah tidur." Ngana pikir kita ngga butuh tidur? 😒😒

3. Jadi terlalu santai, tidak punya target. Karena ngga punya bos, ngga ada pressure dalam bekerja. Ada job dikerjakan, selesai yaudah, tunggu ada yang nawarin lagi. Beda dengan kantor yang punya target, dalam sebulan harus sekian, pasti giat nyari. Mau lo, dipecat? #Galak. Kalo freelancer, ngga ada yang nyuruh, ngga ada yang marahin juga kalo pendapatan begitu-begitu saja, apalagi kalo bukan tanggung jawab utama kita mencari nafkah. Kaya saya sih niat pengen bikin buku anak islami, draf aja ngga kelar-kelar hanya ada dalam angan hahaha... Tapi ngga semua freelancer begini, yang tekun dan inisiatif banget.

4. Penghasilan ngga tetap, kudu pintar mengaturnya. Ya penghasilan freelancer ngga selalu sama tiap bulan. Bisa bulan ini dapat banyak banget, bulan depan dikit atau bahkan ngga sama sekali. Manajemen keuangan jadi kudu ekstra kan. Karena tiap bulan kita tetep kudu makan dan bayar aneka macam tagihan. Beda sama pekerja kantoran yang udah ada pendapatan pasti sebulan sekian. bisa langsung diplot-plotkan uangnya untuk kebutuhan apa saja.




5. Menyiapkan sarana dan prasarana sendiri. Di kantor, kita bisa meminta fasilitas untuk menunjang job yang diberikan pada kita. Bapak suruh saya ngedit video? Kalo gitu, komputernya, softwarenya, sediakan doong. Sementara freelancer, ya kudu mengupayakan sendiri. Butuh laptop canggih, pen tablet, kamera kece buat kerja ya beli sendiri.

Jaman awal-awal kerja sebagai freelancer, saya ingat, pernah ada satu job yang saya dapat waktu sedang mudik ke rumah ortu di Kudus. Saat itu laptop ngga punya. Saya biasanya mengetik di rumah saja menggunakan PC yang ngga mungkin dong dibawa mudik. HP yang bisa internetan juga belum punya. Akhirnya harus ke area kota dulu numpang kerja di warnet. Biar ngga berlama-lama di warnet, di rumah saya sudah mengonsep tulisan dulu di buku catatan. Jadi sampai warnet tinggal menulis ulang. Minim sarana jangan membuat berkecil hati, justru harus makin semangat mengejar rejeki. Alhamdulillah masa-masa sulit itu telah berlalu, ketika ibu saya menghadiahi sebuah laptop. ASUS dengan tipe X200MA di tahun 2014. Thanks mom 😘😘

Tahun 2017 saya dapat rejeki notebook ASUS E202S yang jadi rekan kerja hingga saat ini. Laptop lama dipakai di rumah karena baterainya udah ngga bisa dicharge, jadi harus nancep terus ke colokan kalo mau pakai.

Notebook ASUS E202 S Partner Kerjaku

Yang membuat saya jatuh cinta sama notebook E202S yang saya miliki sekarang, karena ukurannya yang ringkas, ringan, sehingga mudah dibawa kemana-mana dan baterainya itu aweeet banget.

Laptop ASUS E202S yang setia menemani

Saya bisa mudah membawa pekerjaan saya kemana saja dengan adanya laptop ini. Seringkali saya berlibur bersama anak-anak (kadang ngga sama ayahnya lho) dengan membawa notebook ini biar bisa nyambi kerja.


Pekerjaan sebagai freelancer itu tak bisa ditebak kapan datangnya. Pas lagi asik-asiknya liburan eh tiba-tiba tawaran datang, deadline-nya singkat. Mau ditolak kok ya nominal lumayan, yaudah sikat... xixixi. Tapi kan repot kalo pas lagi liburan gitu, harus nyari-nyari warnet. Mana di tempat yang kita sendiri ngga familiar. Solusinya, karena pekerjaan saya sebagai penulis, ya harus memiliki notebook mumpuni dan mudah dibawa kemana-mana.

Resolusi 2019 Ingin Bisa Gambar dan Edit Video

Sebagai penulis naskah komik yang sama sekali ngga bisa gambar (bikin lingkaran aja ngga proporsional, wkwkwk) suka gregetan juga. Pengennya, paling ngga, bisalah gambar-gambar sederhana.  Jadi saya terpikir harus menginstal program yang bisa dipakai menggambar komik, seperti photoshop atau SAI.

Masalahnya adalah program tersebut cukup berat jika harus dijalankan di notebook ASUS E202S saya yang hanya memiliki memory RAM sebesar 2GB.

Selain itu, belakangan ini saya banyak merekam aktivitas anak, atau kunjungan ke tempat-tempat tertentu. Selain sebagai dokumentasi atau kenang-kenangan, untuk memudahkan orang yang mencari informasi dalam bentuk video, dan ya syukur-syukur bisa dimonetize. Udah banyak video tersimpan di smartphone, tapi banyak yang belum selesai diedit huhu.  Akibatnya smartphone jadi penuh. Ngga dipindahin ke laptop, pan ngeditnya pakai smartphone. Belum instal aplikasi edit video di laptop karena takut keberatan. Tapi ngedit di smartphone juga suka ngehang karena smartphonenya kepenuhan. Hidup.. oh hiduuup 😆

Makanya puya tekad, 2019 harus selesaikan edit video yang udah ada di smartphone dan bikin konten-konten baru.

Jadi, kalau dulu saya hanya butuh laptop yang penting bisa ngetik sama internetan, sekarang kebutuhannya nambah, buat gambar komik dan editing video. Pengen deh punya laptop ASUS, speknya di atas yang saya miliki sekarang, minimal RAM 4GB lah. 

Terpesona ASUS ZenBook Pro UX580

Lagi galau-galaunya butuh laptop baru, eh kemarin diselenggarakan event ASUS Year End Gathering yang memperkenalkan ASUS ZenBook Pro UX580. Harganya 35 jutaan 😱😱

Iiih mahal amat. Tenang sodara.. tenang... Laptop ASUS memang bervariasi harganya, yang di bawah 3 juta ada, di atas 30 juta juga ada. Kalo saya sih malah jadi penasaran sekece apa sih laptop 35 jutaan ini.

Ini lho ZenBook Pro UX580

Event ASUS pada 17 Desember kemarin diisi oleh Oom Yahya yang menjelaskan tentang spek dari ASUS ZenBook Pro UX580. Oom Yahya adalah blogger tekno yang banyak menulis review gadget di blognya, termasuk ASUS. Oom Yahya juga seorang penulis buku. Sebanyak 41 buah buku  tentang IT diterbitkan oleh penerbit kenamaan Elex Media Komputindo. Coba, kalo kamu punya buku bertema IT, mungkin tentang microsoft office, google+ atau apalah, cek nama penulisnya, mungkin saja itu Om Yahya Kurniawan. Saya sendiri sudah beberapa kali bertemu beliau di acara launching produk-produk ASUS #BanggaMengenalOomBoy.

Jadi seperti apa ASUS ZenBook Pro UX580?

Dari namanya saja "PRO" jadi jelas produk ini menyasar kalangan profesional. Terutama katanya, untuk mereka yang bergerak di industri kreatif seperti 3D designer, video editor dan fotografer. Dan memang ternyata, ZenBook Pro 15 UX580, merupakan seri tertinggi dari lini ZenBook saat ini.


Nyobain laptop 35 jutaan, kok ndredeg yooo

Lalu, apa yang istimewa dan paling spesial dari laptop ini?

ZenBook Pro UX580 merupakan LAPTOP PERTAMA DI DUNIA yang hadir dengan ScreenPad, yaitu touchpad yang bisa difungsikan sebagai layar kedua.

Jimmy Lin, Country Manager ASUS Indonesia mengatakan bahwa selama 26 tahun terakhir, teknologi touchpad pada laptop tidak banyak berubah. Produsen hanya membuatnya lebih lega, lebih responsif dan mendukung multi touch dan gesture.

Nah, ScreenPad ini merupakan fitur paling unik dan INOVATIF yang ada di laptop layar sentuh ini. ScreenPad punya beragam fungsi yang bisa digunakan untuk menunjang produktivitas. Diantaranya, memungkinkan pengguna untuk mengubah tampilan touchpad dengan menambahkan wallpaper.

ScreenPad pada ZenBook Pro UX580 bisa untuk music player dan lainnya

Demi mendukung fungsionalitas ScreenPad, ASUS sudah menyiapkan beragam aplikasi khusus yang sudah terintegrasi dengan berbagai aplikasi produktivitas, yaitu Microsoft Office, music player, calculator,  calender, numkey. 

Selain itu, ScreenPad juga bisa digunakan sebagai layar kedua. Lewat mode Screen Extender, pengguna bisa membuat ScreenPad layaknya layar tambahan untuk ZenBook Pro 15 UX580 ini. Dengan demikian, semua aplikasi yang ada di desktop bisa ditampilkan di ScreenPad layaknya ditampilkan di monitor terpisah. Jadi, sambil bekerja dengan layar utama, kita bisa streaming youtube melalui ScreenPad, mengecek email, ngepoin instagram mantan #ops. Asyik kan bisa kepo, eh bisa multitasking kaya gini.

Performa

ZenBook Pro 15 UX580 didukung oleh prosesor dan chip grafis yang mumpuni. Laptop ini sudah menggunakan prosesor Intel Core i7-8750H dan chip grafis Nvidia GeForce GTX 1050. Keduanya hadir untuk memenuhi semua kebutuhan para profesional mulai dari video editing, photo editing, hingga 3D rendering.

Untuk mengoptimalkan performanya, laptop ini dilengkapi dengan RAM DDR4 sebesar 16GB dan penyimpanan internal menggunakan M.2 NVMe PCIe SSD sebesar 1TB.

Baterai Tahan Lama dan Pengisian Yang Cepat

ZenBook Pro 15 UX580 benar-benar dirancang untuk mobilitas yang tinggi. Baterai Lithium Ion 8-cell yang dibenamkan di dalamnya bisa memasok daya hingga 9,5 jam. Teknologi fast charging juga sudah ditanamkan sehingga pengguna bisa mengisi 60% daya hanya dalam 49 menit. Waw!

Lebih Aman dan Praktis

Mengakses ZenBook UX580 menjadi lebih aman lagi berkat sensor sidik jari yang ada di touchpad dan Windows Hello. Ga perlu lagi mengetikkan kata sandi setiap kali masuk: Cukup satu sentuhan saja. Cepat dan praktis!


Konektivitas

Tersedia dual-band 802.11ac gigabit-class Wi-Fi memungkinkan kita menikmati kelancaran streaming video online 4K UHD, dengan jangkauan yang lebih besar dan koneksi jaringan yang lebih stabil. Serta Bluetooth 5.0 untuk menghubungkan berbagai peripheral seperti mouse dan headset. ASUS juga menyediakan USB to LAN port dongle agar bisa terhubung ke jaringan melalui kabel.

klik untuk memperbesar gambar

Melengkapi konektivitasnya, ZenBook Pro 15 UX580 sudah memiliki 2 port USB 3.1 Type-A dan 2 port USB Type-C berteknologi Thunderbolt 3. Kehadiran teknologi Thunderbolt 3 memungkinkan laptop dihubungkan ke berbagai perangkat kelas profesional seperti docking kartu grafis eksternal atau monitor beresolusi tinggi. Selain itu terdapat pula port HDMI, combo audio jack, serta MicroSD card slot.

Grafis Kelas Game

ZenBook Pro 15 UX580 menggunakan grafis NVIDIA® GeForce® GTX 1050 yang merupakan chip grafis kelas game terbaru untuk kinerja grafis yang hampir dua kali lebih cepat daripada GeForce GTX 950M. Monster grafis DirectX® 12-kompatibel ini memberikan semua kekuatan yang kita butuhkan bahkan untuk tugas-tugas paling intensif yang memerlukan performa grafis tinggi, seperti rendering 3D atau pemutaran video 4K UHD, dan visual game tanpa cela. Cocok buat desainer, pengembang, atau gamer. 

Display Terbaik dan Warna Yang Lebih akurat

ZenBook Pro UX580 dilengkapi dengan layar beresolusi 4K UHD (3840x2160 pixel) dengan tingkat kecerahan hingga 400nits. Yang paling menarik adalah layar pada laptop ini mampu menyajikan warna yang sangat akurat, dengan tingkat reproduksi warna Adobe RGB hingga 100% dan Delta E < 2. Artinya, warna yang dihasilkan di layar ZenBook Pro UX580 sangat realistis dan mendekati aslinya. Layar ZenBook Pro UX580 juga merupakan factory-calibrated dan telah divalidasi oleh PANTONE.

Layar sentuh dengan dukungan ASUS Pen

ZenBook Pro 15 UX580 dapat menggunakan ASUS Pen - atau stylus aktif lainnya - sehingga kita bisa mencurahkan ide-ide kreativitas dengan lebih mudah nyaman layaknya menulis di kertas. ASUS Pen bisa mendeteksi variasi tekanan paling kecil sekalipun - dalam 1.024 langkah dari 10g hingga 300g. Ini juga melebihi standar akurasi industri, sehingga kita bisa menahannya pada sudut hingga 45° tanpa mempengaruhi kualitas dan penempatan garis yang digambar.

Touch screen, bisa pakai pen stylus juga

Biasanya suami saya menggambar atau mewarnai digital dengan pen tablet yang dihubungkan ke CPU atau laptop. Layar sentuh pada laptop ini membuat semuanya jadi lebih simpel karena bisa langsung menggambar di layarnya.

Elegan dan Tangguh

ASUS ZenBook Pro UX580 tampil dengan bodi berbahan metal yang solid dibalut warna Deep Dive Blue yang elegan. Laptop ini juga sudah mengantongi sertifikasi standar militer MIL STD-810G yang membuktikannya telah lolos berbagai pengujian ekstrem seperti tes ketinggian (altitude test) dan tes suhu (temperature test)

Kenyamanan Mengetik dengan Keyboard Backlit

Backlit keyboard dirancang dengan jarak antar kunci yang lebih panjang untuk pengalaman pengetikan yang nyaman dan akurat. ScreenPad™ juga berfungsi sebagai touchpad hebat yang dirancang secara cerdas untuk kenyamanan dan akurasi maksimum, dengan penutup kaca untuk kontrol yang mulus. Laptop ini dilengkapi fitur teknologi palm-rejection untuk kemudahan penggunaan, dan mendukung gerakan multi-touch dan input tulisan tangan.

Audio Memukau
Dari sisi multimedia, ASUS juga sudah melengkapi ZenBook Pro 15 UX580 dengan speaker khusus yang sudah mengantongi sertifikasi dari Harman Kardon. Speaker di laptop ini pun dikonfigurasi oleh ASUS Golden Ear Team yang melengkapinya dengan teknologi ASUS SonicMaster. Dengan frekuensi suara 1,6x lebih lebar dan output 1,4 kali lebih keras, speaker ZenBook yang satu ini mampu menghadirkan suara kelas premium yang lebih baik dari laptop di kelasnya.

Tetap Tipis dan Ringan

Laptop dengan spek yang tinggi, tahan banting, biasanya besar dan berat. Tapi tidak dengan ZenBook Pro UX580 yang tetap tipis dan ringan. Dengan ketebalan yang hanya 18,9mm dan bobot hanya 1,88kg, laptop ini begitu mudah dimasukkan ke dalam tas dan tidak terlalu merepotkan untuk dibawa bepergian.

Tapi, meski memiliki bentuk yang ringkas, ZenBook Pro 15 UX580 masih tampil dengan layar yang lebar. Layar resolusi ultra tinggi yakni 4K memiliki ukuran bentang 15,6 inci namun hadir dengan bodi seukuran laptop yang umumnya hanya mengusung layar 14 inci. Hal tersebut dimungkinkan berkat teknologi NanoEdge yang membuat bezel layar di laptop ini bisa tampil dengan bezel hanya 7,3mm dan screen-to-body ratio sebesar 83%. 

Lihat spek di atas gimana ngga mupeng coba sama ASUS ZenBook Pro UX580? Saya bayangin deh kalo punya laptop ini, bsa lebih produktif dimanapun dan kapanpun.

Tapi harganya 35 jutaan meeen? Beneran pengen laptop ini? Lho kenapa ngga? Jangan tanggung-tanggung dalam berdoa, tak perlu pula membatasi mimpi. Kalo kata Bung Karno kan, bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, kau akan jatuh diantara bintang-bintang. Tetap indah.

Foto dari salah satu peserta gathering

Gambar kartun: dibuat dengan aplikasi bitmoji
Foto: koleksi pribadi dan dari teman yang mengikuti gathering

16 comments:

  1. mbak rahmi...aku suka dengan gambar karakter yang di artikelmu. Mau dong diajari...hihiihii

    Freelancer itu kata halus dari pengangguran berduit. tulisan tentang freelancer memang betul adanya. aku sering bawa laptop pas liburan. Lebih seru sih, tapi yaa kalau bisa laptop yang ringan agar mudah dibawa kemana-mana :D

    ReplyDelete
  2. Wlpun freelancer,yg penting tetap berprestasi ya mak. Sll suka hasil2 ilustrasinya. Semoga dikabulkan dpt laptop ini mak...aminnn

    ReplyDelete
  3. ((tura-turu)) kok aku ngekek ya mbaa. Mba Rahmi udh malang melintang di dunia freelance. Alhamdulillah kalo bisa punya laptop ini makin bisa mengembangkan diri. Beli mbaa haha

    ReplyDelete
  4. Ini cucok banget Miii kalau buat dirimu yang selain nulis naskah komik, juga langsung nggambar. Kalau nulis sendiri dan nggambar sendiri lak fee nya jadi makin meroket. Gilak banget speknya UX580 ini, bisa untuk rendering 3D atau pemutaran video 4K UHD yaaa.. Jelas ini spec dewa untuk para pekerja digital kreatif.

    ReplyDelete
  5. Mohon informasi nya min Azuz yang Pro kapasitas nya besar gak untuk bermain game? Mohon informmasi nya ya min

    ReplyDelete
  6. Semangat mbak rahmi...semoga belajar gambarnya bisa kesampaian sekaligus dapet bonus ASUS UX580 amin...

    ReplyDelete
  7. Lha ini...jangan pernah menyepelekan emak emak freelancer macam makirits, kalau emak emak frelancer pakai laptop Asus, grogi hidup loe hihi...ku dukung semoga punya Asus ya makirits

    ReplyDelete
  8. Ngerasain banget yang namanya jadi fleelancer. Kadang nggak dianggap banget Mbak Rahmi, sering ngerasain juga. Pokoknya aku dah kebal yang dianggap ada tapi nggak ada haha. Dan aku mupeng banget lihat penampakan lepinya. Mau banget Mbak Rahmi, pasti kerjaan bisa cepet kelar juga ya :)

    ReplyDelete
  9. Salut sama Rahmi yang liburan sambil momong anak-anak, masih sempat nyambi kerja. Semoga ada rejeki dapat memiliki laptop kece ini ya Miii

    ReplyDelete
  10. Asyik banget kalau punya laptop ringan tangguh dan performanya kencang ya Mio lucu banget kartunnya..

    ReplyDelete
  11. Ajarin buat gambar karikatur seperti ini dong mb rahmi :)

    ReplyDelete
  12. kalau punya laptop ini bisa bikin aku mau belajar design kali ya hehehe

    ReplyDelete
  13. Ya Allah screenpadnya mantab Jaya keren sangat, harganya juga Sesuai lah ya dengan kualitas, notebook nya Asus memang keren2 deh

    ReplyDelete
  14. I feel related bangeeeettt dengan artikel iniiii :D
    Yoi banget mbaaa jadi freelancer ya gitu itu qiqiqiqiq
    Tapi as long as kita hepi dan enjoy the process, emang insyaAllah berkah yaaa
    Moga berjodoh dengan ASUS yg keren biangeeettt ini yak
    Kindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete
  15. Laptop terkeren dengan dual layar

    Keren banget kaaa

    ReplyDelete
  16. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete