Saturday, January 25, 2014

Dokter Juga Manusia, Pernah Dodol Juga

Akhir-akhir ini saya lagi keranjingan baca buku non fiksi, seperti The Naked Traveller, Anak Kos Dodol, Cenat-cenut Repotrter, dan buku-buku karangan Raditya Dika.

Selain karena emang suka dengan genre ini, sebagai referensi aja untuk buku yang ingin saya terbitkan? Hahaha kapan itu? Aminkan saja deh.

Kalo kemaren baru bikin resensi buku Mother Keder, sekarang pengen ngeresensi buku Cado-cado 3. Catatan Dodol Calon Dokter.

Buku ini baru saya beli pas libur akhir Desember kemaren. Bayangin ibu-ibu, menggendoing bayi dan menggandeng anak batita, di tengah-tengah anak ABG baca buku sambil senyum-senyum sendiri. Ya, di rak buku Gramed yang saya kunjungi memang kebanyakan disambangi sama anak ABG. Ah saya juga kan masih ABG, cuma udah beranak-pinak aja hihihihi.

Ini ngomong terus kapan ngeresensinya? Hihihihi.



Berhubung saya ngeresensi di blog sendiri dan atas keinginan sendiri jadi maap kalo ngga sesuai dengan kaidah resensi yang seharusnya. Bahasanya suka-suka saya aja jadinya.

Cado-cado yang saya baca udah edisi tiga. Saya belum baca edisi satu dan duanya, ada yang mau minjemin? #DasarOtakGratisan #HagemaruSejati.

Buku ini menceritakan masa-masa ko-ass seorang Ferdiriva Hamzah, yang mana sekarang dia udah jadi dokter beneran, spesialis mata pula.

Selama ini kita kan ngeliat dokter atau mahasiswa kedokteran itu keren-keren ya dibalik jas putihnya, Nah Riva mencoba menceritakan sisi lain yang tidak pernah kita bayangkan dari mereka, yaitu sisi dodolnya.

Riva memaparkan dengan kocak keunikan setiap koas yang dijalaninya.

Misalnya saja waktu ko-ass bedah. Ada dokter yang setiap kali operasi sukanya sambil mendengarkan lagu. Biar ngga stres katanya. Tapi.. yang diputar hanya satu lagu dan itu diulang sampai berkali-kali. Alhasil bukan prosedur operasi yang dihafalkan Riva tapi lirik lagunya!

Waktu ko-ass anastesi, Riva dan seorang kawannya yang ngantuk berat pernah nekat tidur di kamar VVIP rumah sakit yang masih baru dan belum diresmikan, kemudian ketahuan dirut rumah sakit ketika melakukan kunjuangan.

Bukan hanya cerita lucu aja, ada juga cerita yang buat kita mengharu biru, ketika salah seorang teman Riva (mahasiswa ko-ass juga) yang harus mengidentifikasi mayat Papanya sendiri yang mendi korban kecelakaan pesawat.

Buku yang sangat menghibur sekaligus membuat wacana bertambah. Karena dengan ini saya jadi paham beberapa istilah kedokteran yang asing bagi orang awam macam saya. Meskipun saya ngga pernah sekolah di kedokteran saya jadi tahu sepintas seperti apa suasana pembelajaran di sana. Nggak melulu serius ternyata. Behind the scene nya ada cerita lucu jugak. Ya, karena dokter juga manusia, pernah dodol juga :D

8 comments: