foto dari mba Ika Puspita |
Alhamdulillah tanggal 30 Januari kemarin saya dipercaya mengisi kelas akademi berbagi yang ke 102 dengan tema "Kiat Menerbitkan Buku".
Akber adalah singkatan dari Akademi Berbagi. Dimulai sejak Juni 2010, Akber merupakan kelas belajar gratis tentang berbagai hal, seperti menulis, fotografi, jurnalistik, advertising, komunikasi dan masih banyak lagi. Semua kelas free. Peserta tidak dipungut biaya, guru tidak dibayar, tempat juga meminjam. Jadi konsepnya benar-benar berbagi ya, karena berbagi bikin happy. Begitulah tagline yang diusungnya. Sementara di Semarang sendiri, Akber dimulai pada Maret 2011.
Pada akber 102 kemarin bertempat di balaikota. Di sana ada tempat semacam bioskop mini yang bisa dipinjam. Alhamdulillah tempatnya nyaman, dan saya jadi bisa bilang ke Thifa, "bentuk-bentukannya bioskop itu kaya gini loh Thifa, cuma kalo bioskop tempatnya lebih besar"
Beberapa teman blogger dan penulis ada yang datang meramaikan acara. Lestari-yang kemudian bantu saya ngurusin duo bocah pas ayahnya belum nyusul saya ke ruangan-, Mba Ika, Mba Marita, dan Mba Inung. Saya bilang ke mereka, "Pada ngetwit yaa, jadikan hashtag #akber102 trending topic di twitter hahaha."
Di awal acara saya tanya dulu kepada audience, apakah diantara mereka (kecuali temen-temen saya yang dari komunitas penulis) ada yang sudah menerbitkan buku? Belum, jawab mereka.
Ada yang pernah menerbitkan tulisan ke media, seperti majalah, koran, dsb? Belum juga jawab mereka.
Oke berarti bisa dibilang mereka adalah penulis pemula. Saya tanya lagi ke mereka, "Tapi di sini pada kepengen menerbitkan buku kan?".
"Iyaaa," jawab mereka. Ada yang kepengen menerbitkan novel, buku komputer, dll.
Bagi saya penting mengenali audience supaya kita tidak salah memberkan materi. Siapa tahu ternyata yang datang udah pada nerbitin buku, bukunya udah lima bahkan sepuluh, kan ngga cocok saya kasih tips menerbitkan buku, hehehe.
Di acara akber kemarin saya sharing tentang pengalaman saya menerbitkan buku mulai dari antologi sampai buku solo. Saya cerita bagaimana awal mula komik Mak Irits sehingga bisa terbit menjadi buku. Modus biar skalian promosi hahaha. Loh kenapa ngga kan ya. Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui :D
Dan di layar presentasi muncul ini. Ayoo difollow doong akun socmednya kaka.. :D |
Saya juga memberikan tips bagaimana jika hendak mengirimkan naskah ke penerbit, apa yang harus dilakukan saat menunggu proses review naskah dari redaksi, sampai bagaimana jika naskah ditolak.
Ketika sesi tanya jawab, cukup banyak pertanyaan yang datang dari peserta. Salah satunya ada yang bertanya, "Saya kalau mau nulis di socmed, ada perasaan gimana kalau tulisannya jelek, akhirnya ngga jadi publish. Gimana mba mengatasinya."
Saya jawab, "Setiap penulis pemula, pasti pernah mengalami itu. Bagi penulis pemula, prinsip menulisnya adalah, tulislah sesuatu yang tidak merugikan orang lain, itu saja. Kita ngga perlu mikir bagus apa ngga, bermanfaat apa ngga, yang penting ngga merugikan, udah titik. Nanti sering berjalannya waktu kita tingkatkan kualitas tulisan kita."
Alhamdulillah saya senang sekali bisa berbagi di Akademi Berbagi. Semoga ilmunya bermanfaat ya temans.
Foto milik @AkberSMG |
Pengen banget ikutan mbak, lagian saya juga pengen banget dari dulu nerbitin buku :D
ReplyDeletesemoga saya juga bisa menjadi penulis n menerbitkan buku sendiri. tapi yang sesuai dengan pemikiran sendiri bukan sesuai keinginan penerbit biar bisa berexpresi lebih luas.
ReplyDelete