Tips sukses menghadapi psikotes merupakan topik yang saya ambil untuk sesi #minitalkshow saya di youtube.
Sebelumnya saya pernah bikin mini talkshow tentang bagaimana jika tulisan ditolak penerbit, suka duka reporter, ngobrolin food combining, dan persiapan menjadi diplomat.
Bintang tamu saya kali ini tak lain dan tak bukan adalah kakak saya sendiri, Rizka Alyna, M.Psi yang saya sering kami panggil mba Ika.
Sebenarnya udah lamaa banget kepikiran bikin #minitalkshow ini tapi selalu adaaa aja kendalanya. Paling utama ya rempong ma bocah. Ini aja waktu syuting adaa aja anak yang jejeritan sampe suaranya masuk ke video, atau tiba-tiba ada yang nongol nanyain hal ngga penting. Haduuuh...
Baca juga: Yang Harus Dilakukan Ketika Naskah Ditolak Penerbit
Sebenarnya udah lamaa banget kepikiran bikin #minitalkshow ini tapi selalu adaaa aja kendalanya. Paling utama ya rempong ma bocah. Ini aja waktu syuting adaa aja anak yang jejeritan sampe suaranya masuk ke video, atau tiba-tiba ada yang nongol nanyain hal ngga penting. Haduuuh...
Baca juga: Yang Harus Dilakukan Ketika Naskah Ditolak Penerbit
Karena kakak saya lulusan magister psikologi, jadi kita bahasnya yang sesuai dengan keilmuannya. Ketemulah saya dengan tema: PSIKOTES. Fokus kita kali ini adalah psikotes untuk recruitmen karyawan.
Setelah kelar ngedit dan publish youtube kepikiran kenapa ngga sekalian dibikin blogpost ya. Karena ada juga lo orang yang lebih suka membaca daripada menonton. Apalagi suaranya di video kayaknya kurang gede dan banyak noise yang masuk (pliss rekomen me microphone yang bagus dan murcee doong).
Psikotes Itu Buat Apa Sih?
Psikotes merupakan salah satu cara pemeriksaan psikologis diantaranya untuk mengetahui kemampuan intelektual, kepribadian, ataupun sikap kerja. Perlu diketahui, pemeriksaan psikologis ini ngga cuma dengan piskotes, ada beberapa cara lain juga misalnya dengan wawancara atau diskusi kelompok.
Tips Menghadapi Psikotes
Lebih ke persiapan fisik dan mental. Jadi peserta psikotes harus mempersiapkan fisik yang kuat karena tak jarang ada psikotes yang memakan waktu sampai setengah hari. Jadi penting bagi kamu untuk sarapan terlebih dahulu, tidur yang cukup sebelumnya, kondisi kesehatan yang baik, ya yang kaya-kaya gitulah.
Selain itu kamu juga harus fokus dan berkonsentrasi dalam mengerjakan. Datanglah 30 menit sebelum pelaksanaan psikotes dimulai supaya tidak grusa-grusu dan pikiran tenang. Saat psikotes dimulai pikiranmu jangan nyabang mikirin hal lainnya. Mikirin kumbahan, atau bahkan mikirin mantan. Sudahlah, mantanmu udah ada yang mikirin, yakni pasangan barunya.
Perlukah Latihan Mengerjakan Soal Psikotes?
Saya tanyakan ini karena banyak beredar di internet contoh soal psikotes, bahkan ada yang beserta kunci jawabannya. Jangan jawab begini karena nanti kamu akan dinilai sebagai orang yang seperti ini, jawablah dengan begitu, blablabla.
Jadi, perlukah latihan mengerjakan soal psikotes di rumah? Jawaban Mba Ika. NGGA PERLU.
Kenapa? Karena psikotes ini mengetes kemampuan dasar.
Saya sampai bertanya, karena saya pernah di tes psikologi sama Mba Ika dan disuruh menggambar pohon untuk mengetahui kepribadian saya.
Saya tanya, apakah penilaian psikogi sesaklek, harus gambar pohon tertentu biar penilaiannya bagus? Jawaban dia TIDAK.
Dalam psikogi menurutnya, tidak ada menyatakan kepribadian inilah yang bagus, itulah yang jelek.
Menurutnya tiap posisi pekerjaan akan membutuhkan tipikal orang yang berbeda. Saya juga pernah baca di artikel bahwa tidak ada jawaban benar salah dalam psikotes. Yang ada, tes psikologi ini mencari orang yang pas pada posisi kerja yang ditawarkan berdasarkan beberapa elemen yang sudah disebutkan di atas (kemampuan intelektual, kepribadian, sikap kerja, dll)
Bagaimana Jika Kita Memanipulasi Tes Psikologi
Misalnya nih saya punya kepribadian introvert, lalu di perusahaan itu buka lowongan dengan posisi yang sepertinya membutuhkan orang yang ekstrovert. Bagaimana jika saya mengerjakan tes psikologi dengan berpura-pura menjadi orang yang ekstrovert.
Menurut Mba Ika, kepura-puraan itu tidak akan bertahan lama. Lagipula alat tes yang digunakan tidak hanya satu. Ketika mengkroscek dari satu alat ke alat lainnya pasti akan terlihat ada yang tidak match.
Nah itu tadi perbincangan saya dan Mba Ika tentang Psikotes. Oya psikotes ini ngga hanya buat rekruitmen ya. Bisa juga buat tes minat dan bakat anak, mengkonsultasikan jurusan kuliah yang cocok untuk anak, menentukan tes kesiapan masuk sekolah, atau tes untuk anak berkebutuhan khusus.
Bagi yang butuh melakukan tes psikologi, kantornya Mba Ika, di Universitas Muria Kudus ini mempunya Biro Psikologi bernama Kajian Psikologi Terapan. Silakan contact Mba Rizka Alyna, M.Psi dengan DM melalui instagram @rizkaalyna.
Kalau kondisi badan kurang fit bisa mempengaruhi hasil psikotest juga ya ternyata, jadi harus tidur cukup juga kaya mau donor darah hehehe. Menjalani spikotest harus tenang soalnya dari sekian banyak test banyak juga yang drop duluan mungkin dari situ ya penilai bisa melihat hasilnya
ReplyDeleteiyah. kudu banyak istirahat. malah kalau kitanya capek, hasilnya jd gak akurat dan itu bukan hasil yg diinginkan
DeleteNgerjain psikotes ini puyeng ya Mba apalagi yg tes kepribadian, sampai 90an rasanya pertanyaan nya dan terulang2. Kayanya dari sana ketauan juga apakah dia orangnya konsisten atau inkonsisten
ReplyDeleteJadi ingat waktu mau psikotes jaman masuk kerja, mamahku paling cerewet banget. Dia pasti selalu bilang istirahat cukup, jangan begadang, fokus dan banyak baca-baca juga.
ReplyDeleteAku paling nggak bisa gambar hehe klo pas sikotes malu saat lihat hasil gambar sendiri mbaa 😂
ReplyDeleteSikotes hasilnya tergantung mood saat tes yaa mbaa
Menarik! Coba aja aku baca artikel ini belasan tahun yang lalu, pas jaman masih aktif ikut psikotest, hehehe.
ReplyDeleteTapi beneran deh, dulu ngerasa geli aja pas kudu belajar dulu sebelum psikotest. Karena aku merasa test ini tuh kan lebih pada kepribadian, mungkin bisa aja hasilnya sesuai keinginan perusahaan untuk satu aspek. Tapi belum tentu di aspek lainnya karena karakter mash gak bisa boong.
Bagus banget nih artikelnya. Dan pas di bagian ini saya setuju "tidak ada jawaban benar salah dalam psikotes. Yang ada, tes psikologi ini mencari orang yang pas pada posisi kerja yang ditawarkan".
ReplyDeleteJadi ingat dulu paling grogi kalau mau psikotes haha soalnya worry aku nih cocok ngga ya kerja di situ...
ReplyDeleteIyaaa sama gak bole grogi kalau psikotest ini aku dlu lelah banget kalau cari kerja sampe ikut psikotest kesana kemari... Terus keterima dan aku resign donk
ReplyDeleteJadi inget mbakmu ini yg pertama nyapa aku tanya gmn keadaanku pas ppd
ReplyDeleteSalam yaaaa
Psikotes itu seru ya emang. Dulu kerjaanku di recruiter gt tiap hari ginian
Rasanya aku udah lupa kapan kali terakhir tes psikotes buat masuk kerja. Hahaha.. Iya lemes lho kalo abis ngerjain tes psikotes itu
ReplyDeleteWahh jadi inget Tes TPA atau dulu Tes Potensial Akademik gitu saat mau masuk SMA dulu. Jadi ada gambar pepohonan, titik-titik, lingkaran, persegi, dan semacamnya
ReplyDeleteMeski begitu, aku sangat tertarik buat mempelajari hal2 yg kaitanya dg psikologi itu mbak, hehehe. Btw TFS yahh mbak
Aku sering gagal masuk ke sebuah perusahaan di tahap psikotes. Dulu sih karena hasilnya aku temprametal wkek. Terakhir psikotes waktu punya anak satu
ReplyDeleteSatu hal yang harus diingat kalau mau psikotest, jaga kesehatan dan istirahat yang cukup. karena mengerjakan psikotest harus fokus dan tenang. tidak boleh terburu-buru.
ReplyDeletePernah ditolak kerja karena hasil psikotest tdak sesuai dengan posisi yang ditawarkan. :D
Wah setuju juga sih kalo "tidak ada jawaban benar salah dalam psikotes" karena tujuannya untuk mengetahui kemampuan intelektual, kepribadian, ataupun sikap seseorang.
ReplyDelete