Saturday, December 24, 2016

Kereta Api Ekonomi Brantas vs Kerta Jaya

Awal Desember kemarin saya sekeluarga beserta papa Ibu ke Jakarta, menghadiri pernikahan sodara.

Pada waktu ke Jakarta kemarin saya sudah bertekad untuk menggunakan transportasi yang semurah-murahnya demi pengiritan.

Demi itu saya instal semua aplikasi ojek motor dan mobil online masa, mulai dari gojek, uber, dan go-car. Kalau mau pergi cek dulu di semua aplikasi yang paling murah mana, itu yang dipake hahaha.

Begitupun dengan kereta api. Niatnya naik kereta api Brantas saja, yang murah meriah per-seat hanya Rp.84.000. Untuk berangkat kami fix pakai kereta api brantas. Berangkat pukul 19.30 dari Semarang, sampai Jakarta sekitar jam setengah tigaan. Tapi untuk pulang kami urung menggunakan Brantas, karena ternyata Papa dan Ibu mau pulang naik kereta aja. Rencana awal kan mereka naik pesawat.

di Stasiun Semarang Tawang

Pikir-pikir, kalo naik Brantas, sampai Semarang udah jam 10an, terlalu malam. Kasian Papa sama ibu. Berangkatnya juga jam empat sore, terlalu sore. Lah habis check out dari hotel masa kami mau terkatung-katung di jalanan #ekstrem.

Awalnya berniat naik eksekutif yang harga tiketnya Rp.220.000, tapi.. tapiii, kok mahal yaa, hahaha...

Akhirnya kami putuskan untuk naik kereta jam dua siang saja. Kereta api ekonomi Kerta Jaya tiketnya Rp 120.000. Pas kan, jam 12 siang check out, menuju stasiun, bisa maksi dulu sambil nunggu kereta datang.

Saya penasaran juga sih, kereta api sama-sama ekonomi kok harganya beda yang membedakan apa? Selama ini kereta ekonomi yang saya tumpangi baru Brantas makanya pengen ngerasain naik kereta ekonomi lain.

Lagipula kalau naik kereta api ekonomi kan bisa pilih yang enam kursi saling berhadapan, jadi enak bisa ngobrol seru berenam, beda dengan eksekutif yang kursinya dua-dua menghadap depan semua.

Bisa rumpi berenam :)

Jadi inget sama yang dikatakan teman saya Pungky Prayitno pada anaknya Sujiwo di salah satu blogpostnya, katanya:

Selain jauh lebih murah, kereta ekonomi akan kasih kamu cerita yang lebih banyak. Di kereta rakyat ini, kita duduk berhadapan dengan orang tak dikenal. Selama perjalanan, tukeran cerita pasti ada. Sangat mungkin kita dan mereka bertukar makanan juga, bertukar pengalaman, tawa, bahkan inspirasi.

Dan benar pas naik kereta ekonomi penumpang yang duduk di seberang kursi saya memberi kami makanan, karena wakt itu Thifa merengek lapar, sementara yang biasa jualan makanan di kereta ngga nongol-nongol. Alhamdulillah.

Lalu apa bedanya kereta api Brantas dengan kereta api Kertajaya?


Menurut saya sih kereta api Kertajaya lebih kinclong dibanding Brantas. Dari segi AC jumlah lebih banyak. Kalo kereta api Brantas, satu gerbong satu AC, pas kemaren dapet tempat duduk paling belakang gerbong, rasanya agak sumuk. Sementara kertajaya setiap tiga pasang kursi ada ACnya. ACnya ngga cuma satu, tapi dua, dari depan dan belaknag. Tapi menurut saya sih terlampau dingin. Saya rasa AC ada di tiap enam pasang kursi saja sudah cukup, lebih hemat biaya juga kan. Atau kalo ngga suhunya ya jangan terlalu dingin.

Kereta Api Kerta Jaya lebi kinclong
Ohya pada saat pesen tiket kereta saya sempet bingung, yang berhadapan itu ganjil-genap atau genap-ganjil. Takutnya saya ada kursi yang ngga berhadapan gitu. Di situs booking online kan ga kelihatan mana yang berhadapan, mana yang saling membelakangi.


Akhirnya saya pesen ganjil-genap kaya 1-2, 3-4, 5-6, dst. Alhamdulillah ternyata bener itu berhadapan. Jadi semua kursi emang berhadapan ngga ada yang ngga.

Jadi over all lebih memilih mana Brantas apa Kertajaya? Saya sih lebih suka Kertajaya secara kenyamanan, tapi balik lagi ke dompet dan waktu keberangkatan mana yang lebih pas, hehe.

12 comments:

  1. aduh enaknya, anak ku mbak maniak sekali naik kereta, tapi dijambi gak ada, dulu pernah naik kereta dari jakarta ke yogya, kapan bisa naik kereta lagi

    ReplyDelete
  2. Saya belum pernah naik brantas atau kerta jaya. Seringnya kaligung kalau mau ke Semarang. Hehe. Tapi terlepas dari itu, saya lebih pilih kereta ekonomi sih. Karena kursinya banyak dan saling berhadapan ini yang menarik. Di situ saya bisa ketemu orang abru, obrolan baru, dangat menyenangkan sekali. Tapi saya belum pernah naik kereta bareng keluarga seperti kakak ini. Saat di kereta obrolan kalian seputar apa, kak? Atau lebih tertarik sama suasana pemandangan melalui jendela? :)

    ReplyDelete
  3. Oh kelas ekonomi juga pake ac ya? Asik juga ya...

    ReplyDelete
  4. Wah harus ditiru nih ya. Bakalan ketemu teman baru dan inspirasi baru. Memang asyik ketemu orang2 baru dalam kereta. Bisa jadi cerita baru jugak :)

    ReplyDelete
  5. Memang asik dapat teman baru, pengalaman baru :)

    ReplyDelete
  6. Saya sudah lama tidak merasakan naik kereta, pasti seru banget ya mba

    ReplyDelete
  7. Aku pulang ke Jakarta dari Pekalongan naiknya Tawang jaya dan untuk balik ke Pekalongannya biasanya naik kerta jaya karena sampai diPekalongan masih sore sih jadinya sampai rumah tidak kemalaman, dan sejauh ini naik kerta jaya lumayan nyaman mba....

    ReplyDelete
  8. Aku juga sama lebih suka naek kereta kertajaya

    ReplyDelete
  9. Wah iya loh,,, sangat benar. Aku juga paling suka pakai kereta Ekonomi. Pasti ada aja ibu-ibu yang nawarin makanan. Kan lumayan tuh :P

    ReplyDelete
  10. aku langganan Tawangjaya. insyaAllah mau nyoba brantas ah. 80ribu sampe pekalongan kayak apaaa sih. masa lebih murah dari bis

    ReplyDelete