[PLACEMENT ARTICLE]
Berbicara tentang hardware computer biasanya orang berfokus pada komponen-komponen seperti motherboard, prosesor, monitor, dan lain-lainnya. Meskipun memang alat-alat tersebut merupakan komponen penting di dalam sebuah desktop yang berkualitas, ada satu lagi hardware yang agak jarang dibahas, meski mempunyai peran tak kalah penting, yaitu power supply untuk komputer. Tanpanya, tentu saja komputer Anda tak akan menyala.
Power Suply. Pict by Bukalapak.com |
Power supply sendiri biasanya berbentuk kotak, di mana di dalamnya berisi kabel-kabel yang akan menyalurkan listrik ke hardware untuk komponen PC yang lainnya. Power supply biasa dipasang di bagian belakang casing dari komputer, dan mempunyai kemampuan untuk mengubah arus AC atau bolak-balik yang diinput ke PS menjadi arus searah atau DC yang sangat penting untuk membuat hardware lain bisa berfungsi.
Hardware komputer satu ini punya banyak konektor untuk menyalurkan output dari arus di atas tersebut, sesuai dengan komponen-komponen dalam komputer. Berikut beberapa jenis konektor dari
power supply:
- 20/24 pin ATX motherboard – memberi daya ke motherboard agar bisa bekerja. Model lama menggunakan 20 pin, sementara model baru memakai 24 pin.
- ATX 4-pin/8-pin – memberikan tegangan pada prosesor berkelas Intel Pentium IV ke atas, sementara 8-pin dipakai untuk komputer server.
- SATA power – mensuplai tegangan yang menggunakan interface SATA, semacam harddisk ataupun CD/DVD ROM.
- 6-pin AUX power cable – memberikan suplai tegangan listrik pada kartu grafis yang memakai slot PCI Express.
- 4-Pin Peripheral Power Connector atau Molex Connector – memberikan tegangan listrik pada harddisk IDE, kipas atau cooler di casing komputer, CD ROM Drive, dll.
- Floppy drive – konektor yang semakin jarang dipakai lantaran floppy disk atau disket sudah tak dipakai lagi.
Bagaimana agar PSU atau power supply yang dipilih bisa berfungsi dengan baik? Untuk hal ini, sebelum Anda membelinya dalam rangka hadiah, Anda bisa memilih menggunakan pertimbangan berikut:
- Jumlah daya – hitung dulu berapa banyak daya agar komputer bisa beroperasi. Jangan membeli yang terlalu kecil dayanya, namun juga jangan memilih yang terlalu besar. Sayang uang listrik habis untuk membayar listrik terbuang.
- Efisiensi – supaya uang dan listrik tak terbuang sia-sia, pastikan PSU Anda punya sertifikat 80% ke atas, bahkan 90-95%. Sertifikat Bronze 80+ dan Gold 80+ adalah model yang harus Anda cari.
- Merk – jangan sembarangan pilih. Pastikan bahwa merk yang Anda beli adalah merk terkemuka seperti Digital Alliance, Seasonic, dll.
Untuk lebih mantapnya lagi, rajin-rajinlah baca review tentang power supply yang beredar. Semakin PSU tersebut direkomendasikan banyak orang, maka semakin besar pula kemungkinan kualitasnya memang bagus.
Jika Anda memiliki PSU berkualitas, maka kerusakan dalam hardware komputer tidak akan terjadi dengan mudah. Tergoda harga murah boleh saja, tetapi tetap periksa barang Anda dengan teliti.
ini kalo kita pengen komputer rakitan yah.
ReplyDeleteIyes Bang :)
DeleteHihi, kalau beginian aku mah minta tolong hubby aja yang lebih ngerti.. :D :D
ReplyDeleteHaha iyaa, ada asisten ngapa repot2 yak :D
DeleteWah, bisa dicoba nih tipsnya
ReplyDeleteMonggo :)
DeleteDulu, aku beli komputer lgsg speaker. Eh, CPUnya cepet rusak. Ngga ngerti beginian sih dulu
ReplyDeleteAku minta tolong temen cowok yang lebih paham. Tinggal bilang aja keperluan komputernya untuk apa.
Deleteaku sering beli merk mentari
ReplyDeletemasih aman untuk beberapa komputer di kantor..
merk simbada yang lebih mahal malah sudah banyak yang rusak
Jadi slogan "ono rego ono rupo" ga selalu benar ya mas Slam :)
DeleteMasih ke pake ngak sech yg beginian ??? kayak nya semua dah pake laptop hehehe, jarang banget yg pake rakitan PC gitu
ReplyDeleteMasiiih mas, kalo bojoku kerjanya kan grafis gitu lebih suka pakai komputer daripada laptop.
DeleteNoted mba.. Aku pakai PC, tapi yang model sekarang udah pinter2 et canggih hehehe
ReplyDelete