![]() |
Mak Irits bersama koala kumal |
Postingan ini udah dari kemaren saya draft, edit, simpen lagi, ngerasa ngga jago bikin review atau resensi buku. Jadi saya juga ngga mau menyebut ini review atau resensi hanya sekedar cerita atau ulasan singkat aja lah ya...
Isi dari buku koala kumal rata-rata cerita Raditya Dika (singkat RD aja ya) tentang patah hati yang pernah dialaminya. Bukan hanya dengan sesorang yang sudah terikat hubungan, patah hati pernah dirasakan RD pada perempuan yang bahkan belum dia ketahui namanya. Pernah juga ia merasa patah hati pada sebuah persahabatan.
Ini juga yang menjadi alasan RD memberi judul bukunya "Koala Kumal". Seperti yang kita tahu selama ini Raditya Dika memang selalu menggunakan nama binatang dalam setiap bukunya. Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makan Kakus (dengan tagline bukan binatang biasa), Babi Ngesot, Manusia Setengah Salmon, Marmut Merah Jambu, dan buku terbarunya yang sekarang kita bahas, Koala Kumal.
Ada filosofi di balik pemberian nama judul. RD pernah melihat sebuah foto yang bercerita tentang koala yang bemigrasi dari hutan tempat tinggalnya. Beberapa bulan kemudian koala kembali ke hutan namun ternyata hutan itu sudah berubah, diratakan dengan tanah oleh penebang liar. Si koala duduk diam di hutan seolah memandangi sesuatu yang dulu sangat diakrabinya namun sekarang tidak lagi dikenalnya. Seperti rasa patah hati terhebat yang pernah RD alami. Mantan pacar yang dulu meninggalkannya karena selingkuh dengan laki-laki lain, mengatakan menyesal dan ingin kembali pada RD.
"Aku mau ninggalin pacarku buat kamu," kata si mantan pada RD.
"Aku mau ninggalin pacarku buat kamu," kata si mantan pada RD.
"Aku yang sekarang udah beda. Aku nggak kayak dulu lagi. Aku udah belajar banyak," kata si mantan itu lagi.
Tapi jawab RD,
"Aku juga udah beda. Dan aku yang sekarang, enggak mau dengan kamu yang sekarang."
******
Bagi saya membaca buku ini bukan sekedar haha hihi, galau-galauan trus udah, banyak pelajaran tentang hidup yang bisa diambil di sini. Cinta, persahabatan, keluarga, maupun mimpi.
Sebagai penulis saya banyak belajar dari buku-buku RD bagaimana mengembangkan sebuah ide sederhana menjadi sebuah cerita yang unik. Banyak ilmu baru yang saya dapat dari buku ini, seperti bagaimana proses pembuatan Malam Minggu Miko yang juga dia sisipkan ceritanya di buku ini.
Meski fans RD garis keras saya tetap ingin jujur menilai buku ini. Satu kekurangan buku ini menurut saya ada pada komiknya. Ya hampir keseluruhan dari bab di buku ini disertai dengan komik strip satu halaman. Tapi sayang cerita di komik sama persis dengan cerita yang sudah dia tulis, jadi kurang greget, karena hanya berupa pengulangan cerita.
Sebagai penulis saya banyak belajar dari buku-buku RD bagaimana mengembangkan sebuah ide sederhana menjadi sebuah cerita yang unik. Banyak ilmu baru yang saya dapat dari buku ini, seperti bagaimana proses pembuatan Malam Minggu Miko yang juga dia sisipkan ceritanya di buku ini.
Meski fans RD garis keras saya tetap ingin jujur menilai buku ini. Satu kekurangan buku ini menurut saya ada pada komiknya. Ya hampir keseluruhan dari bab di buku ini disertai dengan komik strip satu halaman. Tapi sayang cerita di komik sama persis dengan cerita yang sudah dia tulis, jadi kurang greget, karena hanya berupa pengulangan cerita.
Beda dengan buku sebelumnya "Manusia Setengah Salmon" yang juga disertai komik, tapi cerita di komiknya beda dengan versi tulisan. Bisa dibilang komik yang dibuat di buku itu versi lebaynya, yang menambah gurih isi buku Raditya Dika.
Kalo menurut saya sih komik yang berupa pengulangan cerita lebih baik dijadikan buku sendiri saja. Koala Kumal dikomikkin misalnya.
Kamu juga sudah baca buku Koala Kumal? Bagaimana menurutmu?
@rahmiaziza
saya juga penasaran sama bukunya, saya udah baca babi ngesot, marmut merah jambu , dan kambing jantan ...kalau cinta brontosaurus sama manusia setengah salmon saya hanya nonton filmnya , skrg saya mau baca koala kumalnya :)
ReplyDeletesudah baca, yg sedih pas ditinggal ceweknya pas di australia, sudah capek2 percaya LDR, eh, akhirnya bubar juga.
ReplyDeletebelum baca nih... gua baca 2 buku radit yang pertama dan kurang suka. lebih suka baca blog nya dulu. :D
ReplyDeleteWah aku belum pernah baca buku Radit satupun hiks
ReplyDeletebelum baca aku mak :)
ReplyDeleteaku c belum baca tapi cukup suka dengan cerita2 nyelenehnya hahaha :D
ReplyDeletemampir yaaa :)
Milzam tuh dulu ngefans RD sampe bela2in libur sekolah buat ketemu pas ada dia di udinus. Buku2nya juga punya, sampe marmut merah jambu aja sih krn sekarang udh punya idola baru, hihiii
ReplyDeletebelom pernah baca karya RD, kapan2 coba ah
ReplyDeletedi buku ini udah keliatan banget ya dika pengen nikah tapi belum ketemu jodohnya hehehe konten bukunya agak lebih serius dibanding buku2 dia yang sebelumnya ya. umurnya dia juga kali tambah tua kali jadi ngaruh ke cerita
ReplyDeleteBelum baca makkk....buku rd yang dulu terlalu remaja buat aku...xD
ReplyDeleteKyknya anakku punya buku2nya... Msknya blm baca buku2nta cuman dgr dari ank2 trs ngajakin nonton filmnya... mmg kocak ni RD...meski verdi flm nya kadang beda banget sama versi bukunya....keren dari nulis bs jd kaya hehe...
ReplyDeleteane jadi penasaran nih sama buku nya raditya dika, sepertinya bagus isi nya yak :)
ReplyDeleteKemarin batal beli. Soalnya pas liat sinopsis belakangnya agak garing dan gak lucu.
ReplyDeleteJd makin penasaraaannn...
ReplyDeleteAku pinjam ya...Penasaran dengan gaya penulisannya. Belum dapat lucunya..hahaha...
ReplyDeleteBuku ini mshbtrhitung baru kan, Mak?
ReplyDeleteSaya udah punya semua buku RD meski ga selalu beli tp yg ini belum.
mkuungkin bisa ditambahkan ke wishlist saat ke toko buku :)
belum baca yg ini, tp klo dibandingin, mending baca buku2nya drpd nonton filmya,
ReplyDeletebuku yang ini belom baca...
ReplyDeleteBaca bukunya RD buat saya ngerasa jadi ABG lagi he..he..
Iya juga, penulis setidaknya harus beli buku-buku yang Best Seller untuk belajar "kok bisa, mengapa buku itu laris?" Apa mungkin salah satunya mengapa buku RD laris manis karena tulisan-tulisan dia jujur ya, nyeritain diri dia "apa adanya," Namuri manusia (walau nggak semua) kan pengin tahu urusan orang, Nah cocok sama buku-bukunya RD itu
ReplyDeletePengin baca iiiih... Ntar deh, kalo mampir ke Toga Mas dan enggak lupa **anaknya pikunan mak, heuehehe*
ReplyDeleteternyata buku raditya dika tidak hanya komedi tetapi mengandung banyak pelajaran hidup, sangat menarik penjelasannya, saya jadi ingin membeli buku koala kumal :)
ReplyDeletesaya belum membaca buku karya penulis kambing jantan ini, hihi
ReplyDeleteSayang, belum pernah baca bukunya biar satu pun. Paling dowload filmnya aja yang baru saya lakukan.
ReplyDeletesaya suka, tapi belum pernah baca hehehe :)
ReplyDelete"Aku juga udah beda. Dan aku yang sekarang, enggak mau dengan kamu yang sekarang." NOnjok sampai sakitnya tuh disini *tunjukjidat*. Forgive is forget ya Mbak
ReplyDeleteBelum kelar bacanya, Mbaaaak.. Abis bukunya minjem punya si pacal di Jogja. Hahah :D
ReplyDeleteaku termsuk suka nonton malam minggunya miko..tapi kalo buku2 RD, cuma punya beberpa..koala kumal termasuk yg blm aku baca mba... Tapi katanya emg kurng greget dibanding kambing jantan malah..makanya blm jadi2 mau beli
ReplyDeleteLucu banget ini...
ReplyDeleteObat Tumor Herbal