Ibu Rumah Tangga Melek Internet, Wajib!

“Bu ada FB atau twitter, biar kita bisa saling follow,” tanya saya pada seorang ibu-ibu tetangga.  Usianya lumayan jauh di atas saya, anaknya saja sudah SMA.

“Alah bu… ngga paham yang gituan. Internet kan mainannya anak-anak jaman sekarang, masa seumuran saya mau ikut-ikutan.”

Saya dulu juga pernah berpikiran seperti ibu itu. Jika ada suatu trend yang baru, sering berpikir, sudah bukan masanya saya mengikuti trend, udah enggak cocok.

Tapi lama-kelamaan saya sadar tidak ada salahnya mengikuti trend, bahkan ada yang hukumnya perlu bahkan wajib. Tidak semua trend baru itu alay kok hahaha.

Bagi saya, seorang ibu rumah tangga dengan dua anak yang masih kecil-kecil, keberadaan internet sangatlah membantu. Mobilitas terbatas, tapi kebutuhan akan informasi, eksistensi, dan sosialisasi tetap ada. Internetlah yang memenuhi semua itu.

Dengen internet, kita bisa keliling dunia dari dalam rumah. Dapat ilmu baru tanpa harus ke sekolah.

Banyak hal yang kita temukan di internet tidak bisa kita temukan di media lainnya.

Misalnya saja informasi tentang lomba menulis atau lomba blog, lebih banyak disebarkan melalui media internet. Saya merasakan perbedaannya antara dulu dengan sekarang ketika internet sudah sangat familiar. Dulu, mengirim artikel harus lewat pos, sekarang bisa lewat email. Lebih murah, mudah, dan praktis.

Masih teringat jelas ketika dulu, untuk membuat akun Facebook dan twitter membutuhkan pertimbangan yang cukup lama. Selain tidak ingin terkesan ikut-ikutan, saya juga punya kekhawatiran akan menjadi addict kemudian lupa dengan kewajiban yang lain. Dan pada akhirnya media sosial tersebutlah yang membuat saya menemukan dunia baru yang sangat menyenangkan. Dunia yang sebenarnya sudah saya impikan sejak kecil dulu, yaitu dunia tulis-menulis.

Facebook dan twitter selain mempertemukan saya dengan kawan lama, membuat saya bertemu dengan kawan baru yang punya passion sama. Berkomunitas ternyata bisa dilakukan di dunia maya, yang membuat terbentangnya jarak domisili bukan masalah lagi untuk berkumpul dan berdiskusi. Banyak grup bertebaran di Facebook, kita bisa memilih mana yang mau dikuti sesuai minat dan hobi. Sebagai seoarang emak yang suka menulis di blog saya memilih mengikuti Komunitas Kumpulan Emak Blogger (KEB). 

Sekarang, ketika Thifa mulai beranjak besar, bertambah lagi keyakinan saya bahwa ibu rumah tangga memang sudah seharusnya melek internet.

Thifa, di usianya yang sudah menginjak tahun ketiga sedikit-sedikit sudah mulai bisa mengoperasikan gadget dan komputer. Dia bisa mencari sendiri film kartun kesukaannya di You Tube, kemudian menonton dengan asyik. Pernah tanpa sengaja dia mengklik film kartun yang muatan ceritanya dewasa. Memang, dia suka asal klik saja gambar kartun yang terpampang di layar tanpa tahu itu film apa. Namanya juga anak-anak. Untung saat itu saya memperhatikan. Segera saya matikan filmnya dan mencari film kartun lain, yang sesuai untuk usianya. Coba kalo saya gaptek, enggak tahu cara matiin film itu, langsung saya banting kali ya gadgetnya hehe.

membajak komputer emaknya

mainan anak sekarang

Begitulah internet, dibalik segudang manfaatnya bisa membawa hal negatif pula. Nah disinilah peran penting seorang ibu rumah tangga, mendampingi sang anak dalam berinternet. Jadi, jangan gaptek ya mak. Jangan sampai ketinggalan jaman. Kita harus mampu mengikuti perubahan. Demi anak tercinta juga, generasi penerus bangsa.