Tuesday, February 26, 2013

Thifa dan Yang Papah

Dulu, waktu belom laku, waktu mata masih suka jelalatan kemana-mana berburu cowok yang bisa dikecengin saya selalu terkesima dengan cowok yang sama anak kecil keliatan ngemong.

Jaman SD dulu bahkan pernah ngefans sama temen satu TPA. Dia anak pertama, adiknya ada tiga kalo ngga salah. Berempat mereka ngaji di tempat yang sama. Si cowk itu sama adek bungsunya keliatan sayaaang banget. Kalo pulang ngaji adeknya suka minta gendong, dan si kakak memenuhi permintaan adiknya dengan senang hati. Ternyata eh ternyata kakak saya juga ngefans lo sama dia hihihi.

Loh kok ujug-ujug cerita inih? Iya soalnya sebuah Kontes Potret Laki-laki dan Dunia Anak, ntah kenapa mengingatkan saya kembali dengan memori itu.



Sempet bingung mau posting foto yang mana. Foto Thifa banyak banget, ada yang bersama ayahnya, omnya, maupun eyang kakungnya. Kalo foto emak sama bapaknya waktu kecil mah kudu mbongkar2 album lama dulu ya.



Ya udah jadilah saya ambil poto yang ini, Thifa bersama Yang Papah. Thifa itu suka ikut-ikutan manggil Papah ke Yangkungnya. Mungkin karena denger kami manggil gitu ya. Suka kita benerin juga, "Itu eyangkung bukan papah." Malah sekarang sering manggil Yang Papah, mungkin biar ga pasaran gitu ya panggilannya hihihi.

Ini foto waktu di kebun binatang Jogja. Umur Thifa kira-kira baru setahun 4 bulan. Difoto menggunakan kamera digital 7,2 Mega Pixels. Editannya cuma dijadiin hitam putih biar kliatan klasik, sama resolusinya aja dikecilin.

Spesial untuk Ibu FauzanMama OlivePapanya Cintya-Agas.

Tuesday, February 19, 2013

Namaku Thifa

Sebelumnya, Thifa kalo ditanyain, "nama kakak siapa?". Jawabnya pasti "Ita."  Alhamdulillah dua hari yang lalu dia udah bisa menyebut namanya dengan dengan benar THIFA.

Kalo lagi santai-santai gitu sama Thifa, saya emang suka ngajak ngobrol dia macem-macem. Biasanya saya minta dia menyebutkan namanya, nama ayah, mama, om, tante, bude, pakde, eyang, sampai temen-temennya. Yah untuk melatih daya ingatnya. Saya juga sering membukakan album foto trus nanya ke Thifa, "Ini siapa?"

Selain mengenalkan anggota keluarga dan orang-orang sekitar, Thifa juga saya kenalkan dengan anggota tubuhnya. Caranya sama aja, dengan menyentuh anggota tubuh kemudian saya minta dia menyebutkan namanya. Atau sebaliknya, saya yang menyebutkan, dia yang saya minta menunjukkan. Seperti hari itu.

Mama  : Thifa, mata mana?
Thifa    : Ini (menunjuk ke matanya)
Mama  : Kalo mulut mana?
Thifa    : (memonyongkan mulut)
Mama  : Kuping?
Thifa    : Ini (memasukkan jari telunjuk ke lubang hidungnya!)
Mama  : Thifa..... itu UPIL bukan KUPING....

Sejenak saya berpikir Thifa ini jangan-jangan punya bakat ngelawak!

Thifa tau mau difoto, sengaja berpose aneh, liat tuh mulutnya

Saturday, February 16, 2013

Aceh, Berawal dari Sebuah Cerita...

Tau Jono kan? Itu loh warga Negara Inggris yang juga bassis dari band Indonesia beraliran blues, Gugun Blues Shelter.

Beberapa waktu lalu dia jadi bintang tamu acara Hitam Putih Trans7. Di acara itu dia cerita kalo pertamakali menginjakkan kaki di Indonesia pada awal tahun 2000 di Aceh. Awal mulanya ada seorang kawan yang bercerita bahwa ada tempat yang sangat indah namanya Sabang, letaknya di Aceh Indonesia. Ia juga ditunjukkan beberapa foto yang kemudian membulatkan tekadnya untuk pergi mengunjungi ke Aceh.

Cerita Jono membuat saya kemudian penasaran dengan Aceh. Kenapa Aceh? Saya pikir   setiap orang asing datang ke Indonesia untuk berwisata, yang pertamakali dikunjunginya, kalo ngga Bali ya pasti Jakarta. Hmmm ternyata saya salah ya?

Saya memang belum pernah ke Aceh. Tapi saya sudah banyak mendengar dan membaca cerita tentang Aceh.

Friday, February 15, 2013

Narsisis-Artistik di Pantai

Setelah 16 tahun, akhirnya datang lagi ke Pantai Bandengan Jepara. Padahal jarak Semarang - Jepara deket aja lo, kok sampek segitu lamanya ngga ke sono ya.

Kemaren itu momennya pas, pas club BMW mau touring ke Jepara, pas saya juga pengen banget ngajakin Thifa ke pantai, pas Una ngadain GA narsisis-artistik. Cuman yang ngga pas adalah AC mobil lagi rusak. Kipasan deh di sepanjang perjalanan. Untung thifa ngga rewel loh.

Sesampai di pantai mak bress ujan deres, haduuh alamat ngga bisa main pasir n poto-poto deh. Ya udah  maenan pasir di rumah tetangga yang lagi bangun rumah aja lah hihihi.

Tapi untungnya ngga lama kemudian hujan reda dan sesi poto-poto pun dimulai. Ini salah satu hasilnya:




























Sebenarnya ada banyak yang ingin diceritakan tentang perjalanan kemaren, ada banyak poto juga yang mau dipamerin, tapi berhubung hari ini saya banyak kesibukan (ntar mau ada meeting, sama panci, wajan, sapu, kain pel, dan pakaian kotor hihihi) jadi ditunda dulu ya....

Dan... Postingan ini diikutsertakan di Narsisis-Artistik Giveaway.

Monday, February 11, 2013

Bank Mandiri, Jawaban Setiap Keinginan

Sejak pertama Bank Mandiri didirikan, saya langsung jadi nasabahnya lo. Waktu itu saya masih SMA, nabung di salah satu bank yang kemudian merger dengan beberapa bank lain dan akhirnya berubah nama jadi Bank Mandiri.

Sebagai pemula yang baru memiliki mandiri tabungan, pada saat itu fungsi bank hanya sebatas nyimpen uang dan terima transferan dari ortu tiap bulan, habis itu narik duit deh pake ATM. Waktu itu kan masih LDR-an sama ortu. Mereka di Denpasar dan saya ikut mbah di Kudus.


Lama kelamaan setelah teknologi makin canggih, produk bank semakin beragam, dan sayanya juga tambah gaul mulailah memanfaatkannya untuk hal-hal lainnya. Seperti:

  • Belanja pake kartu debit alias ATM. Tinggal gesek, ngga perlu nunggu kembalian yang ujung-ujungnya dikasih permen bukan duit hihi
  • Beli pulsa lewat internet banking, yang ternyata lebih murah daripada beli di luar sonoh
  • Transfer uang, ngecek saldo, bayar segala macam tagihan cukup dengan duduk di depan komputer, pencet-pencet tombol token mandiri, beres urusan.
Praktis, efektif, dan efisien. Tapi masih ada yang kurang. Saya masih belum punya mandiri kartu kredit!

Saturday, February 9, 2013

Menyapih Thifa

Menulis yang disertai ambisi untuk mendapatkan sesuatu seringkali membuat saya kesulitan sendiri. Ide sudah ada di kepala, tapi untuk merangkaikannya menjadi sebuah tulisan susaaah benneer.

Sebenarnya saya ngidupin komputer mau posting tulisan untuk lomba, tapi berhubung saya jadi puyeng sendiri mendingan cerita-cerita tentang thifa aja.

Sekarang usia thifa udah dua tahun lebih dikit. Menjelang usia dua tahun kemaren nenek maupun eyang nya udah menyarankan saya untuk mulai menyapih dia. Biar gampang juga kalo mau ditinggal di tempat neneknya dia ngga nyari nenen.

Ada yang menyarankan, kasih bawang merah bisar dia merasa pedes trus ngga mau lagi. Atau coba diplester dan bilang, kalo mimiknya mamah lagi sakit biar dia iba kemudian ngga mau mimik lagi. Ada juga lo yang mengusulkan kasih panadol aja disitunya biar pahit. Kenapa panadol coba? apa ngga malah bahaya tuh? Kenapa ngga paramex atau mextril aja?

Monday, February 4, 2013

Surprise Anniversary

Mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa beberapa hari ini saya jarang terlihat wara-wiri di dunia maya kayak biasanya *sok tenar, siapa eluuu???*.

Seperti biasa kalo di Kudus saya emang jarang online. Online ya ala kadarnya ajah karena saya belom terlalu gape mainan tablet (punya papah). Online dengan komputer ternyata emang jauh lebih enak, aman, damai, dan sentosa yah.

Ke Kudus kemaren ituh dalam rangka memberikan surprise ke Papa n ibu di hari jadi pernikahan mereka. Paginya ibu udah telpon, nanyain kapan ke Kudus *yah, saya emang ngangenin*, tapi rencana untuk ke sana siangnya bareng adek tetep dirahasiakan doong.

Sebelumnya saya dan adek udah rembukan mau beliin apa buat papa ibu. Adek saya mengusulkan kita beli tart dan sebuket bunga untuk mereka, haiss so sweet ya. Tapi apa papa ibu bakal suka, ngga yakin deh. Lagian tiap kali beli tart juga ga pernah dapet yang enak, yang ada eneg karena banyakan krim. Masih lebih enak bolu ala saya si koki amatiran ini malah.