Bukan Sekedar Soal Selera

Haloo.. udah tanggal 7 Januari nih, apa kabar resolusi 2014?? *langsung pura-pura ngga baca

Eh tanggal 7? hari ini kan Papa ultah *mencoba mengalihkan pembicaraan. Harusnya sih bikin postingan tentang Papa ya, tap ntar lah keburu pengen nulis yang ini. Jadi, waiting list dulu aja deh.

Ngomongin apa to?

Belakangan facebook rame ya tentang petisi untuk memberhentikan tayangan YKS. Saya termasuk yang menandatangainya, dan tentunya masih ada ribuan orang lagi. Tapi diantara kami yang muak dengan tayangan itu, sepertinya masih ada yang suka. Yaiyalah, kalo ngga ada yang suka udah berhenti tu acara dari dulu-dulu, ngga usah pake tahu petis segala.

Dari beberapa orang yang nge-share tentang penandatanganan petisi atau bikin status khusus tentang tayangan ngga mutu ini, ada juga yang komen nyinyir. "Kalo ngga suka tinggal matiin tivi, beres."

Ngga sesimple itu juga kaliii. Sebenarnya yang kita takutkan adalah dampak tayangan ini secara global. Yah ibarat kata gini deh. Para koruptor itu ya, meskipun bukan siapa-siapa kita, ngga ada hubungan kekerabatan dengan kita, ngga bisa juga kan kita biarin gitu aja. Terserah deh lo mo korupsi, bukan bapak gue ini. Tapi.. perbuatan mereka kan ngerugiin kita-kita juga... iya too, dan mudah-mudahan nyambung dengan tema di atas yaa, hihihi.

"Lo, ini kan soal selera. Selera orang beda-beda. Jangan mentang-mentang situ ngga suka sama acaranya trus minta diberhentikan, buktinya masih ada kan yang suka," mungkin ada juga yang bilang kayak gini ya.

Ngga ada yang salah dengan selera, asal itu bener. Misal, saya ngga suka jengkol (cuma misal ya, kenyataannya saya suka lo), saya ngga bakal meminta pemerintah melenyapkan jengkol dari muka bumi ini kok, selagi makanan itu aman dikonsumsi.

Lain cerita dengan minuman keras, saya pasti akan mendukung pemberantasannya. Saya memang ngga suka miras, tapi ini bukan sekedar soal selera. Ada dampak buruk yang dsebabkan miras tersebut makanya harus diberantas.

Nah sama halnya dengan tayangan  televisi itu. Kenapa kita minta tayangannya dihentikan? Ya bukan sekedar soal selera karena kita ngga suka. Karena kita tahu tayangan itu membawa dampak buruk terutama untuk anak-anak kita.

Wahai pengusaha jangan egois. Jangan hanya memikirkan keuntunganmu semata dan keuntungan segelintir orang yang kau gaji. Pikirkanlah juga masyarakat banyak. Kalau tidak bisa menguntungkan kami, ya setidaknya jangan merugikanlah!

@rahmiaziza