Kalo ditanya apa arti kebanggan buat lo. Mungkin banyak yang akan menjawab, ketika sudah melakukan sesuatu yang membuat orang lain terkagum-kagum.
Ya saya juga berpikir seperti itu, dulu..
Tapi kemudian ada sesuatu yang menyadarkan saya bahwa ternyata melelahkan sekali jika kita hanya mengejar pengakuan dari orang lain. Karena, kepuasan itu dari hati bukan dari pujian orang-orang di luar sana.
Ya sama seperti yang dikatakan salah seorang tokoh dalam trailer CineUs Book, yang membuat saya teringat kejadian beberapa waktu silam.
Waktu itu saya lagi seneng-senengnya ngeblog. Ceritanya baru saja memenangkan lomba blog yang berhadiah uang tunai satu juta rupiah. Saya juga mendapat banyak teman baru, dari beberapa komunitas blogger dan penulis.
Sekali memenangkan lomba blog membuat saya ketagihan. Apalagi saya melihat ada beberapa orang yang sudah langganan juara. Ah betapa bangganya jika saya bisa seperti mereka.
Sayapun menenggelamkan diri dalam dunia tulis menulis. Mencoba mengejar impian. Menunjukkan kepada orang-orang bahwa saya mampu.
Seringkali saya marah, ketika ada yang menginterupsi kesibukan menulis saya. Meskipun itu adalah Thifa, anak saya yang belum genap berusia dua tahun. Thifa paling tidak suka melihat saya berada di depan komputer. Seperti merasa tersaingi atau mungkin terabaikan. Kalau sudah seperti itu ia akan merengek-rengek meminta perhatian saya.
Pada saat itu ntah kenapa saya jadi merasa terbebani sekali saat menulis. Tidak seperti biasanya dimana saya bisa menulis dengan begitu lancar, mengalir, seperti sedang mengobrol dengan sahabat baik saja. Saya mulai sadar, obsesi saya yang berlebihan akan sesuatu membuat saya lupa, bahwa seharusnya menulis itu untuk bersenang-senang.
Kakak saya yang melihat saya sehari-hari uring-uringan kemudian menasihati saya, "Bukannya kamu pernah bilang tidak ingin bekerja di luar, karena lebih memilih untuk selalu berada di dekat anak? Kalo seperti ini apa bedanya kamu sama pekerja kantoran. Kamu memang di rumah, tapi kamu tidak selalu ada untuk anakmu."
Saya langsung tertohok benar apa yang kakak bilang. Seharusnya dengan berada di rumah, membuat saya menjadi lebih dekat dengan anak dan memprioritaskan keluarga di atas apapun. Bukan berarti saya lantas tidak boleh berkarya. Tapi ada yang namanya skala prioritas. Mana yang lebih penting yang harus didahulukan.
Sekarang saya masih tetap mengejar mimpi saya. Melakukan hal-hal yang saya sukai. Tapi dengan syarat keluarga adalah yang nomor satu. Ya saya biasanya baru menulis ketika anak dan suami sudah terlelap. Untuk apa, tergopoh-gopoh mengejar pengakuan dari orang lain, sementara anak sendiri merasa terabaikan. Bukankah kebahagiaan anak juga impian setiap ibu?
Inilah arti kebanggaan bagi saya sekarang. Ketika masih bisa mengejar impian tanpa mengabaikan hal yang teramat penting dalam hidup saya. Keluarga.
Lalu, apa arti kebanggaan buat lo?
kebanggaan ya.. macem2 sih ya... ada yang dari pencapaian pribadi, tapi juga pencapaian dari orang2 terdekat juga bisa bikin kita jadi ikutan bangga... :)
ReplyDeleteBetul.. pasti bangga banget kalo liat Andrew dan Emma tumbuh jadi anak yang pintar dan berprestasi :D
Deletekalau ibu saya bangga sama saya ketika saya bisa jadi sarjana nanti, karena dia gak pernah merasakan kuliah :'(
ReplyDeleteboleh kunjungi juga blog saya juga yah mba, kebetulan lagi kontens juga.. blogwalking here..
moga segera menjadi sarjana.. saya udah main juga ke rumah mayanya :)
DeleteIbu.? Salah satu kebanggaanku adalah ibuku, beliau hebat walaupun orang kampung yg tidak berpendidikan namun mencurahkan semua kasih sayang dan tenaganya hingga aku menjadi seperti saat ini.
ReplyDeleteIbu yang hebat :)
Deletekebanggan bagi saya adalah bisa membuat Ibu gembira dengan keadaan saya, apalagi jika bisa membawanya pergi bersama menunaikan ibadah haji
ReplyDeleteaamiin smoga tercapai mas :)
Deletewalah, kok ceritanya mirip yak ama saya? hehe. saya juga suka keasikan ama laptop, uhuhu :(
ReplyDeleteqiqiqi, laptyop emang suka membuat kita lupa diri ya maak
DeleteSetuju Mbak
ReplyDeleteKeluarga emang nomer satu :D
toss deh :D
DeleteRahmiiii...
ReplyDeletesebagai sesama ibu, aku pun sering merasakan hal yang hampir sama lhooo...
ada masa2 ketika menulis seakan menjadi beban untuk ku, nah kalo udah kayak gitu biasanya aku menghilang dari dunia maya...
Karena menulis dan nge blog itu niat nya kan buat FUN untuk ku...
Anak anak tetap harus jadi prioritas...
Sukses ngontesnya yah Rahmiiii :)
asiiik punya temen senasib.. tapi kalo aku baca tulisan bibi selalu fun loh...
Deletekalo anak tidur langsung nulis,gitu kali ya mbk kalo dah punya anak nyambi jd penulis ^^
ReplyDeletehooh tapi seringnya, anak tidur emaknya ikut ketiduran juga pas ngeloni hihihi
DeleteSaya juga pingin nulis setelah suami dan anak tidur tp selalu ketiduran. Jadinya malah jarang nulis :)
ReplyDeleteSukses ngontesnya ya mbak
hahah sama mbaaak, apalagi kalo udah tidur malas bangun
DeleteKembali lagi pada, impian dan cinta yg sepertinya memang tdk selalu bisa beriringan. Mana yg lebih prioritas. Utk emak2 kayak kita, tentu prioritas adalah cinta, cinta pada anak, cinta pada keluarga.
ReplyDeleteIya mak Santi... dan harus selalu ada yang dikorbankan. Kalo ngga mau ngorbanin waktu bersama anak, ya harus mau ngorbanin waktu bobo n leyeh2 :D
Deleteperkataan kakaknya mbak rahmi, kok jadi menohok juga buat saya yah :(
ReplyDeletepernah ngerasain gitu juga ya mak? asiik ada temennnn :p
DeleteKebanggaan sebagai seorang Ibu. keluarga memang harus jadi prioritas utama ya Mbak, salam kenal. mampir di artikel saya juga ya http://mypleasureworld.blogspot.com/2013/09/terus-ngapain-harus-malu.html makasih :)
ReplyDeletekalau ibu saya bangga saat saya menggunakan toga beberapa waktu lalu,,dan sekarang sedang jd job seeker,,moga cpt dapet temtat biar makin buat ibu bangga :))
ReplyDeletenice share mbak :))
salam Epicentrum mampir ya :))
Impian dan cinta jalan beriringan, dia hanya sedang bermetamorfosa :)
ReplyDelete