Wednesday, December 12, 2012

Film Linimassa2: Memanfaatkan Agar Jadi Bermanfaat


Posting kilat biar ngga kehilangan momen 121212….. *hihi latah.

Sebenarnya udah rada basi juga sih mau cerita inih.  Tapi lebih baik terlambat lah daripada tidak sama sekali. Kejadiannya tanggal 3 November 2012 kemaren, saya ikutan nonton linimassa2 bareng dotsemarang. Sebenarnya udah pernah nonton pas Ngabubur-IT di bulan puasa kemaren. Tapi tertarik ikutan nobar lagi biar skalian kopdar gitu.

Review filmnya juga udah sedikit diulas waktu ngereview acara Ngabubur-IT di blog yang mana akhirnya saya mendapatkan hadiah sebuah backpack.

Nah kali ini review khusus film linimassa2-nya yah versi saya, karena pasti udah banyak juga yang nge review di blognya masing-masing dan mungkin udah banyak pula yang nonton film inih di youtube.

Film linimassa 2 ini seolah menjawab pertanyaan saya tentang “Apa yang bisa saya lakukan untuk bermanfaat bagi sesama, bukankah sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain?”

Saya bukan guru, bukan dokter, buka presiden, bukan super, bukan star, kalo digabungin saya bukan superstar. Yah saya hanya seorang emak-emak yang kebanyakan berkutat dengan urusan anak dan rumah tangga. Sambil sesekali mainan komputer, update status atau ngeblog.

Di film linimassa2 ini ada cerita tentang seorang Almas, melalui media twitter melaporkan kondisi Ambon pada waktu itu, yang sebenarnya sudah mulai aman terkendali tapi terus diberitakan rusuh oleh media mainstream. Berawal dari satu tweet, kemudian di retweet, retweet lagi, begitu seterusnya, hingga masyarakat luas tahu keadaan yang sebenarnya bahwa suasana di Ambon tidak seheboh apa yang diberitakan oleh media mainstream.

Ada juga kisah tentang seorang ketua RT di suatu daerah di Jogja yang membangun wilayahnya menjadi kampong cyber. Warga diajak melek internet. Karena sesuangguhnya internet –di samping efek negative yang banyak diberitakan - tetap punya manfaat yang sangat besar. Internet jendela dunia. Informasi apapun bisa kita dapat di sana.

Masih seputar internet. Sosial media juga ternyata bisa dimanfaatkan untuk melawan stigma dan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas juga penderita HIV/AIDS.

Internet memang punya jangkauan yang sangat luas. Di desa Karang Bajo, Pak Kitaneb memotret pipa air yang putus. Setelah foto itu diunggah di internet, bantuan berdatangan. 

Eh iya ada bunda Yati Rachmat juga lo di film ini. Meskipun udah punya cucu, bunda teep aktif berkarya salah satunya dengan menjadi blogger. Keren deh, jadi pengen mengenalkan bunda sama Papah dan ibu biar mereka terinspirasi ngeblog juga hihihi.

Lalu bagian mana yang menjawab keresahan saya tentang “Hal bermanfaat apa yang sudah kamu lakukan bagi orang lain?”

Kamu bisa internet kan? Punya facebook dan twitter? Gunakanlah media itu dengan lebih bijak. Jangan hanya sekedar update status ngga penting.

Kita bisa meniru apa yang dilakukan Almas. Ngga usah menunggu adanya huru-hara juga *amit-amit naudzubillah deh ya. Hal simple aja, seperti nge-twit tentang kondisi lalu lintas yang macet di jalan yang kita lalui. Jadi orang lain yang juga mau melintas bisa mencari jalur alternatif setelah membaca twit inih.

Ya kita harus bisa memanfaatkan apa yang ada untuk kemudian menjadikannya bermanfaat bagi orang banyak. Seperti kisah inspiratif dalam film ini.

Sebagai emak-emak rumahan yang (Alhamdulillah) punya blog, saya sangat senang ketika ada yang datang ke rumah maya sederhana ini, kemudian mengatakan bahwa mereka menemukan sesuatu yang berguna di sini. Ah akhirnya saya (merasa) bermanfaat juga untuk orang lain :D

Foto setelah nobar dari dotsemarang

14 comments:

  1. weh ntar cari di yutub aah linimasanya, bunda walaupun rumahtangga ajah tapi kan tetep banyak manfaat di tulisa, suka deh :D

    fotonya ndak jelas gitu yaa bund :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada bunda yati rachmat juga loh niar nongol di film inih, fotonya kekecilan ya... wajah cantikku jadi tak nampak hihihi

      Delete
  2. jadi penasaran nih
    salam keren buat dotsemarang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo nonton filmnya mas, download aja di you tube

      Delete
  3. Film yang sangat menginspirasi sekali,

    Salam kenal Bunda Rahmi :D

    ReplyDelete
  4. jadi ingin nonton film ini nih...
    salam kenal juga untuk mbak Rahmi.. :)

    ReplyDelete
  5. Wah..., brarti aku ketinggalan banget ini, coba habis ini tak oprek ke mbakyu tub, harus lihat neh, ada bunda yati lagi...

    ReplyDelete
  6. wah kayaknya keren tuh mbak.. jadi pingin nonton aku mbak rahmi aziza

    ReplyDelete
  7. emang bener, film LInimasa 2 inspiratif sekali.
    saya juga pernah nobar Linimasa 2.
    seru...

    ReplyDelete
  8. Dengan adanya jangkauan ke internet seolah memang dunia benar-benar mengecil ya Mba, dan tinggal kita bagaimana memanfaatkannya..

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah, ada juga yang ikutan dari member KEB nih, semoga menang ya Rahmi. Kalau aja bunda dibolehin ikutan lomba ini, pasti bunda gak akan lupa dan akan menuliskan namanya paling banyak kali dalam postingan. Seseorang yang mengajak kita berkeliling dari desa ke desa dan untuk meninjau keaktifan warga setempat tentang berinternet-ria dan bagaimana usaha mereka untuk menggalakkan internet bagi warga. Keren tuh mbak Manda yang udah ikut menjelajah desa-desa terpencil. Mudah2an tulisan Rahmi keluar sebagai pemenang nih, karena hadiah kan banyak tuh kategorinya, hehehehehe..... Bunda do'a-in deh ya. Kalo menang Rahmi datang kopdar ma bunda di Jakarta, oke?

    ReplyDelete