Jika ditanya apa mimpimu saat ini. Jawabannya, “Mimpi saya adalah mewujudkan mimpi orang-orang terkasih, terutama ibu.”
Sebenarnya saya juga tidak tahu apa mimpi ibu yang belum terwujud. Karena ibu saya bukan orang yang neko-neko, bukan orang yang punya banyak keinginan duniawi, beliau juga bukan orang yang suka mengeluh jika apa yang diinginkannya belum terpenuhi. Ibu saya banyak bicara, tapi jarang membicarakan isi hatinya.
Saya sih hanya meraba-raba apa ya yang sekiranya bisa membuat ibu bahagia. Lantas kepikiran, “Aha saya ingin ajak ibu jalan-jalan keluar kota, atau luar negeri. Naik pesawat, makan enak, nginap di hotel, bersama dengan Papa dan saudara-saudara yang lain.”
Untuk mewujudkan itu semua tentu saja saya membutuhkan uang, yang banyak...
Selama ini tak tehitung segala pemberian yang ibu berikan. Perhatian, kasih sayang, dukungan, juga uang. Bahkan sampai saya sudah berumah tangga dan seharusnya bukan tanggungan orang tua lagi ibu masih selalu saja memberi.
“Kamu belum punya meja makan ya? Besok beli, ini ibu kasih uangnya!”
Ah ingin nangis rasanya, harusnya aku yang memberi, bukan ibu.... Benar kata sebuah lagu
“Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa...”