Friday, October 21, 2016

Sharing Tentang Profesi Penyiar di Kelas Inspirasi 3 Semarang

Sebelumnya maapkeun yaa kejadian ini udah lama banget, tap baru nyempetin nulis sekarang. Bukannya sibuk, tapi manajemen waktunya aja yang amburadul. Kebnayakan stalking socmed dan jadi silent reader di grup Wassap yang rame hehehe. Kapan tobatmu maaak?

Iyaa jadi bulan September kemarin akhirnya saya gabung di Kelas Inspirasi Semarang.

Udah lamaaa banget saya pengen join KIS tapi waktu yang pertama dulu, kalo ngga salah Hana masih bayi banget, yang kedua ya maish bayijuga, belum bisa ditinggal-tinggal lah intinya jadi saya skip.

Tahun ini karena duo bocah udah mulai mau dititipkan ke neneknya, sementara emaknya kelayapan akhirnya saya memutuskan ikut.

Oiya sekilas mengenai Kelas Inspirasi, kegiatan Kelas Inspirasi yang pertama diadakan di Jakarta pada tanggal 25 April 2012. Para profesional diajak untuk menceritakan mengenai profesinya. Harapannya, para siswa akan memiliki lebih banyak pilihan cita-cita, serta menjadi lebih termotivasi untuk memiliki mimpi yang besar. Bagi para profesional pengajar, Kelas Inspirasi dapat memberi pengalaman mengajar di depan kelas sebagai bentuk kontribusi nyata dan aktif terhadap perbaikan masa depan bangsa. Interaksi antara para profesional dengan siswa dan guru SD diharapkan dapat berkembang nantinya menjadi lebih banyak gagasan dan kegiatan yang melibatkan kontribusi kaum profesional.

Saya dan teman-teman kelompok lima dapet tempat di MI Gisikdrono Pamularsih. Selain saya yang memilih sharing tentang pekerjaan lama sebagai penyiar, ada yang sharing tetang profesi arsitek, sales representativ, pengisi uang di ATM, sama satu lagi bagian pekerjaan bangunan (teknik sipil).




Sehari sebelum hari inspiras, jujur saya deg-degan. Meski udah beberapa kali bicara di depanmum, ngajar, bahkan pernah juga ngajar anak-anak, tapi ngajar ngaji, rasanya ini beda. Menjelaskan profesi ke anak SD apalagi yang masih keas 1-3, bisa masuk ngga nih? Kira-kira mereka mudeng ngga dengan omongan saya, jangan-janagn malah krik-krik saya dicuekin, atau rame sendiri.

Sorenya saya keidean bikin puzzle orang lagi siaran, maksud saya biar ada semacam gamesnya lah, lumayan kan makan durasi juga hahaha. Malamnya saya belajar segala tepuk-tepuk, mulai dari tepuk semanngat, tepuk diam, dan tepuk lainnya. Saya tanya-tanya ke Thifa, kalo di masjid epuknya gimana, nanya ke adek yang juga relawan fasilitator samai nonton yutub, asli grogiiii.

Pada saat hari H. Yasudahlah bismillah aja lahhh.

Saya dapet kelas dua sampai enam. Di kelas dua, suara saya yang buantere puol kata orang-orang,ngga ada apa-apa di kelas yang sebenarnya ga begitu besar ituh. Dan saya baru baca teknik ngajar di SD setelah selesai ngajar kelas inspirasi di blognya Dedew, kalo kata seorang bu guru, ngajar anak SD jangan teriak-teriak, semakin teriak suara semakin habis, anak-anak makin rusuh. Tepukan lebih ampuh daripada suara melengking tujuh oktaf hehe. Dipikir-ikir bener juga, pas saya kehabisan suara, dan anak-anak rame, saya cua bilang tepuk diam, mereka udah otomatis tepuk dengan sendirinya dan diam.

Pertama masuk, setelah basa-basi bentar sama anak-anak, saya minta mereka menebak profesi yang ingin saya ceritakan dengan menyusun puzzle. Setelah itu saya ajak mereka praktek pura-puranya jadi penyiar.

Meskipun lelah, berinteraksi dengan anak-anak benar-benar seru dan menyenangkan. Di tengah kami ngajar ada anak yang nangis karena diganggu temennya, bahkan ada yang muntah kata temen saya yang lain hehehe.


Saluut deh sama Bapak dan Ibu guru yang ngajar seminggu enam hari, sehari bisa berjam-jam, ternyata begini rasanya yaaa hahaha.

Jadi inget sama salah satu temen blogger dari Bekasi yang juga berprofesi sebagai guru namanya Susi Sukaesih atau yang biasa dipanggil Icus. Bukan hanya sekedar guru, Icus bahkan mendirikan sebuah sekolah yang diberi nama SMK Itaco singkatan dari  Imperial Technology, Automotive and Accounting College, yang merupakan sekolah gratis untuk anak-anak yang tidak mampu.

Anak-anak didik Icus dilatih untuk membuat berbagai macam produk seperti gantungan kunci, t-shirt, dan tas. Disamping mendapat suntikan dana dari donatur perseorangan dan Alhamdulillah sekarang sudah ada perusahaan besar yang support, Icus tidak ragu mengeluarkan dana pribadi untuk biaya operasional sekolahnya jika memnag diperlukan,

Salut sama Icus, salut sama semua guru yang dengan ikhlas mengajar demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Jasamu tiada tara... ;')

Ini video singkat waktu kami sharing di Kelas Inspirasi Semarang 3 MI Gisikdrono ya gaes. Yuk ikutan KI berikutnya ;)

19 comments:

  1. Keren mba..menginspirasi, smg tahun depan saya bisa ikut..Aamiin
    Tulisan mb mengingatkan saya sm ibu yg ngajar kls 1 SD..he..he

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbaa ikut tahun depan, kan bocil udah agak gedean h

      Delete
  2. Kelas Inspirasi ini keren banget! Pengen deh saya sesekali ikutan. Tapi bingung juga nanti saya mengenalkan sebagai apa, ya? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ikut mak Chii, profesi blogger bisa koook, kemarin mba Ika Puspita jugak gitu

      Delete
  3. akkk kereeen banget mbaaa, aku kemaren ikut yg cianjur tapi cuma berani jadi dokumenter aja, belom berani jadi inspirator, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku malah ga berani adi dokumentator, sadar diri belum bisa motret dan videoin dgn bagus >.<

      Delete
  4. wih keren inspiratif bgt euy, jadi pengen ikutan euy :D

    ReplyDelete
  5. widihh kelas inspirasi bersama mbak rahmi yang menginspirasi hehe

    ReplyDelete
  6. Menginspirasi mbak hehe, mmang jarang ya anak anak punya cita cita jadi penyiar tpi smga saja dengan kelas inspirasi ini bisa menumbuhkanmina anak anak jadi penyiar, kan enak kalo penyiar banyak gak bosen dengerin nya juga hehe :D Btw thanks sharing nya ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa akupun waktu kecil ga kebayang dengan profesi penyiar radio >.<

      Delete
  7. Keren dan seru ya acaranya. Pingin ikutan, sayang jauh dari tempatku :)

    ReplyDelete
  8. Hehehe ada yang piis i dalam kelas, berantem, lari-lari di kelas. Ya begitulah anak-anak.

    ReplyDelete
  9. sangat menginspirasi mbak.. makasih banget buat sharingnya

    ReplyDelete
  10. waaa,, baca cerita mbak Rahmi jadi inget aku belum nulis pengalamanku ikutan kis 3 kemaren,,, seru ya mbak,, ntar kis taun depan ikut lagi dong

    ReplyDelete
  11. waaah kalau aku sekarang jadi ibu rumah tangga, yang diceritain apa ya? bisa sich pengalaman sewaktu bekerja..hihi, tapi udah gak cocok kali y

    ReplyDelete
  12. Kelas Inspirasi ini keren banget! Pengen deh saya sesekali ikutan. Tapi bingung juga nanti saya mengenalkan sebagai apa, ya?hhh

    ReplyDelete