Thursday, October 29, 2015

Rumah Kayak Hotel




"Mah, rumahnya kayak hotel ya.."  kata Thifa begitu kami sampai di rumah sodara yang ada di Jalan Cilandak Tengah, Jakarta Selatan.

Rumah ini merupakan bagian dari cluster kecil Melrose. Jadi dalam satu cluster hanya ada enam rumah. Rumah terdiri dari tiga lantai. Lantai satu ada dua ruangan kaya kamar, perkiraan saya sih di situ mungkin bisa buat gudang sama kamar ART atau supir. Selain itu ada kamar mandi dan dapur juga.

Naik ke lantai dua, ada ruang keluarga, ruang tamu mini, satu kamar tidur, satu kamar mandi,  meja makan, dapur bersih, lengkap dengan perabot dapur, ada kulkas, microwave, dispenser air panas-air dingin, panci, piring, gelas, dll. Daaan ini nih yang paling Thifa suka,  di sini juga ada KOLAM RENANG. Yeayyyyy...

Wednesday, October 28, 2015

Ke Jakarta, Sekali Merenguh Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui

Kemaren-kemaren, kalau ada yang ajak saya ke Jakarta, saya biasanya jawab, "Nantilah kalau Jakarta sudah ngga macet lagi." 

Ya, saya itu orangnya ngga sabaran kan ya. Takut aja, ke Jakarta bukannya heppy malah esmosi sepanjang jalan. Makanya beberapa waktu dulu ketika ada acara di Jakarta saya memilih untuk ngga ikutan. Belum siap mental hehehe. Tapi akhirnya kemarin saya ke Jakarta juga, pas ada undangan nikah sepupunya si Ayah, Ovie yang dulunya kuliah di Semarang. Yah.. bismillah lah....

Ke Jakarta kemarin udah saya niatkan, sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Ibu mertua kayaknya pengen banget ngajak cucu-cucunya jalan-jalan jadi ya udah niat pertama menyenangkan hati orang tua. Lagian kangen juga kumpul keluarga besar lagi. Terakhir kami kumpul-kumpul pas adik ipar nikah di Semarang, udah hampir dua tahun lalu. Selain itu pengen reunian juga sama temen jaman kerja dulu di Makassar. Sekarang dia tinggal di Jakarta, kami udah lebih tujuh tahun ngga ketemu. Satu lagi ketemu adek, yang katanya kosnya deket banget dengan lokasi gedung pernikahan. Cuma tujuh menit aja dengan motor.

Thursday, October 22, 2015

Nongkrong Cantik Sambil Ngemil Tahu Petis Khas Semarang


Hari Sabtu kemarin para blogger kontributor web HelloSemarang.com, nongkrong cantik sambil ngemil tahu petis di Tahu Petis Yudishtira.

Akhirnya... jadi juga kita kopdar ya manteman. Makasih Mbak Wieke yang sudah memfasilitasi, dan mas Yudhie yang sudah menjembatani :) Sayang ngga bisa komplit juga kopdarnya nih, karena ada yang berhalangan hadir :(

Tau tahu petis kan? Makanan khas Semarang yang berupa tahu pong digoreng trus di tengahnya diberi saus berarna hitam kental yang disebut petis. Kalo biasanya kita beli tahu petis bungkus bawa pulang, beda kalo belinya di tahu petis Yudishtira lo, kita bisa sambil nongkrong-nongkrong cantik di sana. Karena konsep dari Tahu Petis Yudishtira semacam cafe, menyediakan tempat duduk yang nyaman bagi pengunjung yang ingin santap di tempat.

Wednesday, October 21, 2015

Membuka Tabungan Haji, Selangkah Lebih Dekat Menuju Tanah Suci

tabungan haji
Alhamdulillah saya baru saja membuka tabungan haji. selangkah lebih dekat menuju tanah suci, Insyaa Alloh...

Dulunya saya berpikir niat saja sudah cukup, sambil nanti kalo ada kelebihan dana tiap bulannya bisa ditabung di salah satu rekening yang kami punya. Kebetulan udah buka beberapa rekening tabungan, empat bank konvensional, satu bank syariah. Punya rekening sebanyak itu lebih untuk kepentingan transaksi yang berkaitan dengan pekerjaan dan usaha jual beli komik dan aksesoris komputer. 

Pikir saya, kalo udah banyak baru daftar. Tapi nyatanya rekening khusus itu ngga pernah keisi. Kalaupun keisi ada aja kebutuhan bulanan yang menyebabkan uang akhirnya ditarik kembali. Bener-bener ngga aman deh XD. Nah kalo gini kapan ngumpulin uang buat naik hajinya? Belum lagi daftar tunggu setelah daftar, katanya lumayan panjang.

Tuesday, October 20, 2015

Memajukan Local Brand Indonesia Melalui Karakter Komik dan Animasi

"Mama.. mama beliin boneka frozen..." rengek Thifa.

"Ih ngapain sih Kak boneka Frozen? Boneka Syamil Dodo aja ya? Atau... Bang Jarwo?" jawab saya.

"Emoh!!"

"Ohiyaa.. boneka Mak Irits aja!"

**********

Apa yang terlintas di benak kamu ketika menyebut local brand? Hmm mungkin batik, kerajinan anyaman, tenun, atau ukiran. Betul, beberapa yang saya sebut tadi memang merupakan produk lokal Indonesia.

Tapi ada satu yang sering terlupakan padahal berpotensi besar mengenalkan local brand kita bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. KARAKTER!

Karakter yang saya maksud di sini adalah karakter sebuah cerita. Sebut saja karakter-karakter disney. Seperti donald, mickey mouse, dan yang paling fenomenal saat ini kayaknya frozen yah.

Donald Duck pertama diperkenalkan dalam bentuk cerita animasi. Tapi lihatlah sudah jadi apa donal sekarang? Baju, pouch, tumbler, seprai, dan masih banyak lagi. Pemasarannya bukan cuma di negara dimana ia diciptakan tapi sudah menjelajah dunia. Rasa-rasanya tak ada orang yang tak mengenal donald duck saat ini.

Bukan hanya Amerika, tetangga kita Malaysia juga melakukan hal yang sama. Lewat animasi Upin dan Ipin Malaysia memperkenalkan kebudayaannya. Pada siapa? Pada anak-anak Malaysia sajakah? Tidak! Tapi pada dunia.

Jangan heran kalo anak-anak jadi lebih mengenal kebudayaan luar daripada Indonesia. Jadi fasih berbahasa Malaysia daripada bahasa Jawa. Contohnya aja Thifa nih seringkali dia ngobrol sama temannya dengan logat Melayu persis seperti yang saya dengar di serial Upin Ipin. Dia juga menyanyikan lagu rasa sayange karena mendengarnya dari serial Upin dan Ipin. Tahunya dia lagu rasa sayange ya dari Malaysia.

Bagaimana dengan Indonesia?

Menurut saya geliat pengembangan sebuah karater cerita mulai tampak di Indonesia. Sekarang kita punya serial kartun lokal seperti Syamil dan Dodo, Adit Sopo Jarwo, dan Keluarga Somat. Komik-komik lokal juga mulai bermunculan. Salah satunya komik saya, komik Mak Irits, hihii sekalian promosi boleh dong kakaaa...


komik Indonesia = local brand

Saturday, October 17, 2015

Nostalgia SMA Kita...

temukan perbedaannya XD


Nostalagia SMA kita... masa-masa paling ceria....

Tahu lagu itu? Saya tahu bukan karena seangkatan sama penyanyinya ya Sering denger aja pas ibu nyetel radio atau pas ada di angkot.

Kok tiba-tiba ngomongin lagu itu, ada apa?

Ya karena beberapa hari lalu  habis nostalgia bareng temen SMA, Koko dan Lia. Kopdar dadakan dan Alhamdulilah terlaksana. Biasanya udah dirancang jauh-jauh hari ga jadi atau yang dateng cuma sedikit, tiwas ngeluarin energi banyak untuk woro-woro siapin tempat (bagi tuan rumah), dll.

Ceritanya Koko pas praktek kerja di Semarang kemarin itu. Ya mumpung di Semarang saya ajak aja ketemuan. Pengennya sih rame-rame se-sekolahan kalo bisa, tapi apa daya cuma saya, Koko, dan Lia yang bisa.

Kami ketemuan di pizza hut Jl.Majapahit, saya pilih yang ngga gitu jauh dari rumah saya. Saya di drop si Ayah seperti basa bawa duo bocah.

Sampai sana saya lihat dua orang berseragam satunya bidan, satunya perawat, ya itu mereka, Koko dan Lia.

Thursday, October 15, 2015

Amaris, Hotel Murah di Pusat Kota Semarang

Amaris Pemuda, foto: seputarsemarang.com

Kemarin, saya udah cerita ya, kalo baru bertemu saudara kembar di Amaris Hotel? Nah sekarang bikin review hotelnya ah...

Jadi udah sebulan lalu si Diana update status di BBM nya kalo mau ke Semarang tanggal 10-11, langsung saya komenin, dan akhirnya kami janjian ketemuan.

Kami sepakat mau nginep di hotel aja. Diana sendirian, makanya saya juga ga ajak suami, biar bisa sekamar ma Diana, tapi tetep sih ngajak anak-anak.

Saya yang bertugas cari hotel, karena Diana kan posisi di Rembang. Kriteria hotel yang kami sepakati, "murah, bagus, dan dekat dengan keramaian". Maksudnya biar kalo mau jalan-jalan atau cari makna gampang tinggal jalan kaki.

Ada beberapa pilihan kemarin dan akhirnya pilihan saya jatuh ke hotel Amaris jalan Pemuda Semarang, hotel murah di pusat kota Semarang.

Tuesday, October 13, 2015

Bertemu Saudara Kembar


Hari Sabtu-Minggu kemarin, saya bertemu saudara kembar. Namanya Diana, saya biasa memanggil dia dindut atau kayu gelondongan. Haha maap ya Di, kan mencela tanda cinta. Itu prinsip persahabatan kita kannn.

Loh sahabat atau saudara siiih?

Jadi sebenarnya beberapa teman kuliah yang menjuluki kami saudara kembar. Bukan karena mirip (kayaknya). Iya ah ngga mau saya dibilang mirip kayu gelondongan hihihi. Mungkin arena kita sering kemana-mana bareng aja. Katanya, orang yang kemana-mana suka barenan lama-lama akan jadi mirip. Betul ngga sih?

Kemarin aja pas saya ganti dp bbm foto berdua, salah satu teman kuliah ada yang komen, "Akhirnya setelah sekian tahun berpisah, saudara kembar iru bertemu kembali," hahaha...

Saya dan Diana, satu kampus dan satu kelas di D III Public Relations UNDIP angkatan 2002. Dulunya kami beda geng, sampai akhirnya dipersatukan dalam kos yang sama.

Setelah satu kos aja sebenarnya kami ngga langsung kemana-mana bareng loh, paling berangkat kampus aja, kalo udah di kampus ya sama temen masing-masing. Tapi entah gimana lama-kelamaan, berangkat bareng, di kampus bareng, pulang kuliah bareng, dan kemana-mana selalu bareng.

Saturday, October 10, 2015

Emak Rempong Ngeblog


Cerita di balik blog? Hmm.. kalo asal muasal kenapa ngeblog, kenapa blog saya diberi nama desperate housewife, kenapa saya bikin blog lagi diary mama mie dan Mak Irits, kayaknya udah sering saya ceritain ya, sampai munek-munek kali yang baca. Ada yang belum tahu, bisa japri saya deh, kalo beneran penasaran ntar tak critani :D

Sekarang mau cerita aja tentang di balik layar proses membuat sebuah postingan yang selama ini saya jalani.

Blogging. Menulis di blog, kesannya sederhana ya. Yaudah tulis aja sih apa yang ada di pikiranmu. Padahal ngga sesimpel itu loh. Kalo semudah itu udah semua lomba blog saya ikuti kali :p
Ngeblog itu tak semudah kamu membaca tulisan para blogger, usaha untuk ngeblog tak seringan kata-kata yang begitu mengalir ketika kamu membacanya. Ada perjuangan besar dibalik terciptanya sebuah blog post. Dan ini cerita saya dibalik blog.

Ngeblog bagi saya bukan mengisi waktu luang.

Friday, October 9, 2015

Mainan Edukatif Untuk Balita

Saat memilih mainan untuk anak, apa yang menjadi perhatian para orangtua, sehingga mainan tersebut ditaruh di keranjang belanja? Biasanya sih pilih yang sesuai usia anak. Anak bayi misalnya dikasih mainan lego ya ngga cocok, bukannya dirakit, malah dimakan hihii. Selain itu bahannya aman dan harganya sesuai kantong. Setuju? Tapi ada lagi nih yang biasanya jadi prioritas tambahan, mainan tersebut harus ada sisi edukasinya. Terutama untuk balita yang katanya lagi mengalami pertumbuhan otak yang sangat pesat.

Bagaimana dengan Thifa dan Hana yang masih balita.? Alhamdulillah duo bocahku juga punya beberapa mainan edukatif untuk balita di rumah. Saya share di sini, siapa tahu ada ibu-ibu lain yang sedang cari mainan edukatif untuk balita

Playdough.

Itu bahasa internasionalnya, kalo saya biasa menyebutnya malam. Malam ini dulu mainan jaman saya kecil juga Tapi kalo dulu saya belinya cuma malamnya doang, ngga ada cetakan macem-macem kaya sekarang. Entah emang belum tercipta atau sayanya yang kurang gaul yak.

play dough
main playdough sama adik

Thursday, October 8, 2015

Ketika Telinga Kemasukan Serangga

Ketika telinga kemasukan serangga, rasanya sakiiit banget. Pernah ngalaminnya ngga manteman? Jangan sampe deh yaa..

Jadi ceritanya hari kamis kemarin saya lagi masak. Ngerasa sih kaya ada yang merambat-rambat deket telinga, gatel, jadi saya usap-usaplah pake tangan, sekalian pengen menangkap basah si pelaku, tapi kayaknya tangkapan saya meleset.

Tiba-tiba, di telinga tuh rasanya kayak brebeg-brebeg gitu. Habis itu rasanya nyeri banget, dalam bayangan saya kaya ada serangga yang sedang melompat-lompat di gendang telinga. Iya dugaan saya itu sernagga, sepertinya sih semut.

Beneran sakit deh sampai saya merintih-rintih di atas tempat tidur. Dilihat sama suami telingnya ada kotoran, jadi mau coba dibersihkan kali bisa ngeluarin serangganya. Tapi ternyata cottonbud di rmah habis, meluncurlah dia ke toko terdekat.

Sambil nunggu suami saya masih merasa sakit yang teramat sangat. Sempet rasa sakit ilang sebentar trus saya kepikiran untk googling "telinga kemasukan seranggga".

Keluarlah berbagai cerita tentang telinga kemasukan serangga dan tips untuk mengeluarkan serangga dari telinga, yaitu diteteskan baby oil atau minyak zaitun, katanya supaya serangga yang di dalem mati. Habis itu masukkan air hangat secukupnya ke telinga, dan keluarkan lagi, ini untuk mengeluarkan serangga tersebut. JANGAN menggunakan cottonbud untuk mengeluarkan sernagga karena itu justru akan mendorongnya semakin masuk ke dalam.

Tuesday, October 6, 2015

Empat Cara Merias Alis, Kamu Pilih Mana?

"Mbak alisnya dicukur sedikit ya, biar rapi," tanya tukang rias meminta persetujuan adik saya.

"Mbak, gimana?" adik saya tampak ragu-ragu, kemudian meminta pendapat saya.

"Jangan!" tegas saya.
**************

Percakapan itu terjadi sekitar tujuh tahun silam menjelang akad nikah saya. Saya dan adik dapat giliran rias di waktu yang sama.

Sebagai aktris utama ketika itu.. *eh aktris? iyalah, kan saya pengantinnya* alis saya aja ngga diapa-apain loh, tapi kok alis adik mau dicukur segala ya? Kata si tukang rias sih, kalo alis saya itu udah bagus, tebal dan rapi jadi ngga perlu diapa-apain.

Ini si tukang rias sengaja muji-muji biar fee nya ditambahin paa gimanah? Ya ngga lah, saya percaya, wong dia orang yang ke seribu dua ratus tigapuluh lima orang yang mengatakan kalau alis saya bagus. Iya, 1234 yang lainnya bilang demikian, saya sendiri ketika bercermin huahahaha.

penulis Mak Irits
waktu saya upload foto ini di FB ada yang komen
 alis saya bagus hihihi, padahal tanpa rias alis loh!

Monday, October 5, 2015

Richeese Factory, Resto Cepat Saji Yang Beda di Semarang

"Tanggal dua besok Richeese Factory buka di Semarang loh," kata seorang teman pada sebuah obrolan grup WA.

Richeese factory? Maksudnya pabrik wafer keju gitu yak? Yang ada di benak saya seketika itu adalah wafer keju kesukaan Thifa dan Hana. Seinget saya sih namanya richeese, bungkusnya kuning, berlogo bapak koki.

"Richeese resto cepat saji, jualannya ayam tepung."

Oalahhh, kudet tenan, hari gene saya baru tahu kalo ada resto cepat saji namanya Richeese. Memang masih segrup sama wafer richeese yang saya maksud tadi, lihat tuh logonya aja sama.


Richeese Factory, photo by jateng.tribunnesw.com

Sunday, October 4, 2015

Tips Merawat Furniture Kayu di Rumah

Kamar yang penuh dengan furniture kayu, tapi bukan kamar saya :p

Banyak orang yang memilih furiture kayu sebagai perabot rumahFurnitur kayu dipilih biasanya karena menimbulkan kesan klasik, tradisional, atau hangat.

Kalau menurut saya, karakter seseorang bisa dilihat dari pemilihan perabot atau furniture Orang yang suka furniture kayu misalnya saya tebak,  pemiliknya adalah orang yang berkarakter telaten apalagi kalau modelnya yang ukiran. Perawatan mebel atau furnitur kayu itu lumayan kikrik (eh bahasa Indonesianya apa ya, detail atau rumit gitulah). Seiring berjalannya waktu, furnitur kayu bisa berubah menjadi kusam dan tidak menarik lagi. Penyebabnya macem-macem. Bisa karena cairan, debu, cuaca, atau rayap. Makanya perlu adanya perawatan yang tepat dan teratur.

Berikut ini tips merawat furniture kayu di rumah yang saya rangkum dari berbagai sumber. Sengaja di bookmark di sini, soalnya di rumah Papa saya yang di Kudus, banyak juga tuh perabot kayunya, ada dua set kursi dan meja kayu ukiran, tempat tidur, meja makan, sama lemari. Pfiuuh belum mulai bersihin aja rasanya sudah lelah XD


Saturday, October 3, 2015

Membersihkan Rumah Dengan Gula

gambar: medianita.com
Punya gula di rumah?? Kayaknya hampir setiap rumah punya gula di dalam dapurnya.  Kecuali kalo rumahnya, rumah kos tanpa induk semang. Gula buat apa cobak? Buat dicemal-cemil? Ya sapa tahu mau ngeteh atau ngopi gitu. Anak kos mah lebih milih ngeteh di warteg daripada di kosan-> pengalaman pribadi :D

Lupakan tentang anak kos, kita bicara tentang gula. Gula biasanya gula kamu pakai buat apa? Kalo saya sih yang standar-standar aja, ya buat masak sama bikin teh biar manis. Udah itu saja.

Nah kemarin pas lagi ngubek-ngubek internet kok nemu cara membersihkan rumah dengan gula. Wah menarik nih untuk dicoba! Gula bisa buat membersihkan rumah? Gimana caranya?

Thursday, October 1, 2015

Membawa Anak ke Tempat Kerja

momblogger
Pergi bertiga saja sama duo bocah, meski encok, hati riang =)

Halo temans, pernahkah membawa anak ke tempat kerja? Kalo saya seriing. Tempat kerja saya sih bukan di kantor nine to five, bisa di hotel, resto, tempat wisata dll.

Sebagai blogger lumayan sering lah mendapat undangan loncing ini, drive test anu, media gathering, dll. Bisa disebut kerja juga kan hehehe. Nah saat event tersebut tak jarang saya membawa duo bocah. Pengen juga sih, emaknya sesekali gitu bisa melenggang kangkung sendirian dateng ke acara. Ga perlu ribet gendong plus gandeng ditambah manggul barang-barang mereka yang segambreng. Tapi ya bagaimana mungkin, pertama si Hana belum disapih. Emang sih dia udah urang mimiknya, kalo diajak keluar-keluar gitu juga udah ngerti dia, ngga minta mimik, tapi ninggalin dia kayaknya malah bikin saya ngga tenang deh. Gimana kalo dia rewel dibujuk ga mau diem, orang rumah juga pada akhirnya akan ngubungin saya tanya, "Udah selesai belum, masih lama ngga?".

Pernah dulu saya coba ninggalin Hana pas kopdar bareng IIDN Semarang. Karena Ayahnya diluar kota, saya pergi ke tempat kopdar diboncengin adik ipar dan hanya mengajak Thifa. Soalnya tempatnya mayan jauh, kesian bawa Hana naik motor. Dulu umur Hana emang masih sembilan bulanan. Sejam dua jam ditinggal oke, habis itu mulai nyariin dan nangiiis terus sampai saya pulang pfiuuh.