Sudah sejak lama saya memimpikan punya bisnis kuliner. Rencana sih fokusnya mau ke makanan yang berbahan dasar pisang. Tahun 2013 saya mulai bertekad untuk merealisasikan bisnis ini. Tapi karena satu dan lain hal, salah satunya lahiran anak kedua, akhirnya resolusi ini tertunda dan dijadikan resolusi kembali di tahun-tahun berikutnya.
Apa aja sih yang harus dipikirkan dalam merintis sebuah bisnis. Kebanyakan orang pasti akan menjawab keuntungan. Yaiyalah kita bisnis kan pasti untuk mencari keuntungan. Etapi kalo alm. Om Bob Sadino beda lho, katanya, "Saya bisnis cari rugi, sehingga jika rugi saya tetap semangat dan jika untung maka bertambahlah syukur saya". Quote yang menarik ya, kalo saya memaknainya supaya mental pengusaha kita terbentuk. Pengen untung, tapi siap rugi juga. Yang namanya usaha ngga melulu untung kan, pasti ada kalanya merugi juga. Nah biar ngga down pas lagi buntung, tanamkan dalam diri kalo kita usaha emang untuk rugi hehehe.
Kebanyakan orang berbisnis yang dipikirkan keuntungan pribadi. Contoh, cari tempat yang rame, sewanya murah, bahkan kalo bisa ngga bayar. Akhirnya jualan di trotoar, ngga peduli ada hak pejalan kaki yang dilanggar.
Atau cari bahan baku yang seemurah-murahnya tanpa peduli efeknya bagi kesehatan konsumen.
Saya ngga mau. Saya inginnya, usaha yang saya jalankan menguntungkan bagi saya dan menguntungkan bagi orang lain, ya minimal tidak merugikan.
Saya punya konsep bisnis kuliner berwawasan lingkungan. Ya inilah resolusi hijau 2015 saya. Apa yang dimaksud berwawasan lingkungan? Yang jelas usaha yang saya jalankan harus selaras dengan usaha melestarikan lingkungan.