Thursday, December 31, 2015

Keranjingan Kristik

Tau kerajinan kristik kan?

Itu loh menyulam di kain bolong-bolong pake benang wol. Sulamannya silang-silang gitu.

Kristik kaya gini looh. Gambar dari makan2resep.blogspot.com

Saya pernah keranjingan kristik. PERNAH ya, jadi ini terjadi pada masa yang lampau. Tepatnya jaman saya ngekos pas masih kuliah dulu.

Awalnya gimana ya, agak lupa. Kayaknya sih ada salah seorang anak kos bikin kristik deh, trus saya lihat kayaknya kok asyik ya, nyulam-nyulam gitu. Apalagi jaman dulu saya kan banyak nganggurnya. Ngebayangin saya di atas kursi goyang, di depan tivi sambil bikin kristik. Jiahahaha.


Tuesday, December 29, 2015

Tahun 2015, Ngapain Aja?

Tahun 2015 sudah mau berakhir. Tahun 2015 ngapain aja saya?

Yaa... seperti manusia kebanyakan pengen ikut-ikutan mereview apa saja hal positif yang saya lakukan dan dapatkan di tahun 2015. Yamasa mereview produk orang lain terus, sesekali pengen ngereview pencapaian diri sendiri juga, sebagai wujud syukur, dan introspeksi.

foto keluaga duluuu


Pencapaian
Di bidang ngeblog, awal tahun 2015 saya mendapat kejutan manis dengan memenangkan sebuah lomba yang suer sama sekali saya ngga nyangka dan ngga ngarep. Ih tumben saya ngga ngarep menang. Ya soalnya waktu itu katanya hadiah buat pemenang hanya tiket PP kota domisili-Singapura buat berdua. Kalo saya dapet, terus mau pergi pasti anak-anak harus ikut kan. Karena Hana baru setahunan umurnya, dan Thifa kasian juga kao mau ditinggal. Nah itu artinya harus nomboki biaya pesawat Thifa, belum lagi biaya nginep sama makan di sana. Pas lagi ngga punya duit pulak.

Saturday, December 26, 2015

Ibu Ayunda, Pejuang Kesehatan dan Pendidikan

"Waah bentar lagi tahun 2016 ya Bu, berarti masa jabatan saya sebagai PKK RT sudah hampir selesai. Habis ini saya ga mau dipilih lagi ah, gantian yang lain!" kata saya pada sebuah rumpi sore bersama seorang ibu tetangga. Ibu Wan Ayunda namanya, tapi di sini beliau lebih dikenal dengan panggilan Ibu Agus, sesuai nama suaminya.

Jabatan di RT alias Rukun Tetangga, beda dengan jabatan Presiden, Gubernur, Walikota, atau DPR yang diperebutkan. Jabatan RT cenderung dilempar sana-lempar sini, tak ada yang mau mengembannya. Ya maklum menjabat di RT ini kerja sosial, tidak bergaji besar kaya pegawai negeri. Sesekali memang ada uang transport, tapi paling-paling hanya cukup buat makan bakso sama temen-temen se-genk. Itupun lebih sering dimasukkan lagi dalam kas RT buat kepentingan keseluruhan warga. Jujur, ketika menerima jabatan ini, saya dan suami pun setengah terpaksa. Karena katanya pilihan warga dengan suara terbanyak tidak boleh menolak. Makanya lega banget ketika masa jabatan akan segera berakhir.

"Silakan Ibu kalau tidak mau jadi pengurus lagi. Tapi kalau saya tetap akan lanjut bertugas di pokja 4 PKK," Bu Ayunda menanggapi pernyataan saya.

SALUT. Sungguh saya tertegun mendengarnya.

Periode ini adalah periode ketiga Ibu Ayunda bertugas dalam Pokja (program kerja) 4 PKK di RT 02 RW 21 kelurahan Sendang Mulyo, kecamatan Tembalang Semarang.

Friday, December 25, 2015

Ke Madura Demi Bebek Sinjay

Masih inget cerita saya liburan ke Malang kemarin? Kalo ngga inget baca dulu sana gih *modus biar postingannya ramai pengunjung* hihihi.

Jadi kan pas saya sama adik, ngajak Ibu Papa liburan ke Malang, Papa bilang pengen ke Madura juga.

Saya pun googling ada apa aja di Madura, biar bisa bikin itin sebelum berangkat. Sampailah saya pada postingan salah satu blogger yang menceritakan tentang jalan-jalannya di Madura. Salah satu yang paling menarik perhatian saya dan suami pas lihat penampakan bebek Sinjay. "Kalo ke Madura kita harus cobain bebek sinjay," kata suami.

Pas adek ke Semarang, kami ngobrol lagi tentang itin di Madura, yang pertama adek bilang, "Pokoknya kita harus ke bebek Sinjay." Hahaha sehati kitaah.

Dan akhirnya pas kita ke Madura bener-bener sama sekali blank mau kemana, yang diinget cuma bebek sinjay doang. Tapi Papa sih emang bilangnya ke Madura ngga usah lama-lama. Papa cuma mau lihat kotanya aja. Jadi habis ngelewatin jembatan Suramadu, kami belanja souvenir dulu terus lanjut ke Bangkalan, solat di masjidnya, karena pas banget masuk waktu dzuhur waktu ke sana.

Habis sholat di Masjid Agung Bangkalan

Wednesday, December 23, 2015

Jempol Membawa Berkah

Pada saat menjadi pemateri dalam seminar bertema "Membangun Personal Branding Lewat Socmed" beberapa waktu lalu, ada seorang peserta yang bertanya kepada saya, "Bagaimana caranya supaya status kita di socmed ada yang memberi like dan komentar."

Jawaban saya kurang lebih begini, "Pertama, bagaimana isi statusmu, menarik atau tidak, bermanfaat atau tidak, dan yang kedua, sudahkah kamu ngelike dan memberi komentar pada postingan orang lain di socmed?"

Saya lantas mengulas agak panjang pada poin kedua, tentang memberi like dan komentar pada postingan orang lain. Saya bilang bahwa itu merupakan salah satu cara memberi tahu keberadaan kita pada penduduk socmed, "halo ada gue loh di sini." Kalo kita cukup rajin nge like dan komen postingan orang lain ngga menutup kemungkinan orang yang kita komenin akan berbaik komen kalau kita bikin status. Sebenarnya hukumnya hampir sama aja ya kaya blogwalking. Ada yang berkunjung ke blog kita dan meninggalkan jejak sebisa mungkin kita kunjungan balik ke blognya dan meninggalkan jejak pula. Ya kan?

Ngga cuma itu aja sih manfaatnya, menurut saya memberi like dan komentar di postingan orang lain adalah salah satu cara untuk memberikan kebahagian kecil pada kawan kita. Coba saya tanya pada suka ngga kalo postingannya di socmed banjir like dan komen. Pasti suka kan apalagi kalo bagi blogger dapat tambahan iming-iming meningkatnya klout hehehe. Saya bilang, kalo di dunia nyata disebut-sebut senyum adalah ibadah, di dunia maya mungkin saja berlaku ngelike dan komen (tentu saja pada postingan yang baik dan komen yang baik) adalah ibadah. Ya wallohua'lam sih pastinya yaa, karena ngga ada ayat atau hadist yang spesifik menyebutkan demikian.

Monday, December 21, 2015

Saya Lebih Suka Kudus Tanpa Car Free Day

Ya, jujur, saya lebih suka Kudus tanpa car free day.

Ih kamu ngga mendukung aksi #GoGreen yaa...

Lho, justru, karena saya mendukung #GoGreen makanya saya menolak car free day (CFD) di Kudus. emang sih, dengan CFD udara kan menjadi lebih sejuk dan bersih. Kita juga lebih bebas menikmati jalan raya, karena kendaraan bermotor dilarang lewat selama CFD berlangsung. Tapi, yang saya tidak suka dari car free day di Kudus adalah, setelahnya jalanan menjadi kotor penuh sampah!!!!

Beda sekali suasanannya sebelum ada car free day.

Dulu saya suka sekali jalan-jalan ke simpang tujuh atau yang biasa disebut alun-alun Kudus. Bahkan saya salut dengan pemerintah yang bisa membuat alun-alun Kudus tetap rapi, tertib, dan nyaman bagi pejalan kaki.

Di salah satu kota lain saya lihat, di hari Minggu alun-alun akan penuh sesak dengan pedagang. Tapi di Kudus ngga, bersih.. banget. Jadi kalo kita mau lari-lari keliling lapangan nyamannnn banget.

Penjual di sekitar simpang tujuh ada tapi tak banyak. Biasanya mereka berkumpul di depan kantor kabupaten atau di depan taman Bojana. Ada yang jual leker, siomay, bubur ayam, bakwan malang, wedang ronde dll. Meski begitu kebersihan tetap terjaga.

Saturday, December 19, 2015

Tentang Passion

Ada yang bilang, kebiasaan waktu kecil tanpa kita sadari menunjukkan apa passion kita. Jadi misalnya kaya gini, si Ayah kan profesinya sekarang ilustrator. Alhamdulillah menurut dia sih, apa yang dia kerjakan sekarang sesuai dengan passionnya dia.

Nah dia cerita kalo sedari kecil itu dia memang sudah suka baca komik. Dia suka coret-coret di kertas bikin komik sendiri. Kalau lagi main, misalnya robot-robotan gitu, dia suka sambil berimajinasi dan membuat sebuah adegan, misalnya robotnya terbang trus ceritaya sedang menyelamatkan bumi dari alien atau apalah apalah.

Dari kecil udah nampak gitu ya, minatnya si Ayah di bidang komik, makanya ngga heran kalau sekarang dia jadi ilustrator.

kalo bocah dua tahun unyu ini kira2 passionnya apa yaa?

Thursday, December 17, 2015

Menginap di Hotel Terbaik Semarang

Udah hari Kamis, bentar lagi weekend doong.
Ada rencana berlibur kemana temans? Meski cuma dua hari, Sabtu dan Minggu, atau hanya Minggu saja bagi yang kantornya enam hari kerja, ada baiknya weekend digunakan semaksimal mungkin untuk refreshing.
Saya sendiri meski ngga ngantor dan suami juga wiraswasta yang waktunya fleksibel, mau libur kapan aja bisa, tapi kami menetapkan waktu libur yang sama dengan pekerja kantoran.
Yang pertama sih biar bisa lebih disiplin aja kerjanya, alasan lain ya biar sama dengan liburannya orang kantoran, karena keluarga besar juga beberapa ada yang ngantor. Kalo liburnya disamain, pas weekend kami kan bisa kumpul keluarga besar.
Nah, bagi yang masih bingung mau liburan kemana, saya kasih saran, gimana kalau ke Venesia aja?
"Venesia? Libur dua hari ke Venesia, kamu baik-baik saja Rahmi?"

Tuesday, December 15, 2015

Menyapih Hana dengan Cinta dan Morinaga Chil-Go!

Namanya Amira Raihana. Dipanggil Hana. Anak kedua kami yang usianya sekarang sekitar dua tahun lebih sebulan. Saat ini kami sedang proses menyapihnya dari ASI.

Saya dan suami, sepakat menyapih Hana di usia dua tahun. Ya ngga saklek sih, yang jelas sekitaran usia itulah. Mengenai caranya, ada beberapa yang menyarankan kami untuk memberi yang pahit-pahit pada area menyusunya, atau memberi obat merah agar ia ngga mau menyusu karena itu, tapi kami menolak. Menurut beberapa sumber sih, menyapih dengan cara seperti itu akan melukai perasaan anak. Dan kami memilih menyapih Hana dengan cinta.

Gimana sih cara menyapih dengan cinta atau weaning with love (WWL) itu?

Yang pertama saya lakukan adalah menyiapkan mental saya terlebih dahulu. Karena menurut saya, menyusui itu bukan hanya semata-mata kebutuhan anak terhadap ASI. Tapi juga kebutuhan ibu untuk selalu merasa dekat dengan anaknya. Pada saat menyapih kakaknya dulu, saya sempat terlintas rasa "tidak rela". Seandainya Thifa berhasil disapih, ngga mau mimik mamanya lagi. Kemudian dia mulai betah kemana-mana tanpa mamanya, apakah saya sanggup? Apakah saya tidak merasa kehilangan?


Hal-hal kaya gitu yang menyebabkan proses menyapih tidak berjalan lancar. Gimana mau nyapih kalo emaknya aja maju mundur cantik gitu.

Monday, December 14, 2015

Siti Hairul Dayah: Anak Saya Enam Homeschooling Semua

Semenjak Thifa mogok sekolah, saya jadi lebih getol cari informasi tentang Homeschooling (HS). Takut aja dia sampai usia SD gitu tetep ga mau sekolah, jalan satu-satunya kan harus HS.

Oya mungkin ada yang belum tahu HS itu apa. Homeschooling adalah model pendidikan di mana orangtua memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya. Jadi, ciri utamanya adalah keterlibatan aktif keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan. Bukan hanya sekedar memindahkan sekolah ke rumah ya. Begitu yang saya kutip dari web rumahinspirasi.com.

Memang sih dari dulu Ayahnya sempet kepikiran meng-HS-kan Thifa, tapi saya bilang, " Ya biar aja anaknya yang nentuin mau sekolah atau HS." Aslinya sih emaknya takut kalo HS emaknya harus pontang-panting belajar lagi demi memenuhi kebutuhan ilmu si anak hahaha.

Ini baru mau meng-HS-kan satu anak ya. Gimana kalo dua, tiga, bahkan lebih dari itu?

Tapi ada loh teman blogger saya yang berdomisili di Jogja, anaknya lima orang, HS semua, tambah satu lagi masih bayi, jadi total anaknya ada enam. *duh membayangkan saja aku sulit*

Saya jadi penasaran gimana cara dia ngatur waktuya, apa ngga kewalahan tuh ngajarinnya? Gimana me time-nya? Dan bejibun pertanyaan lain berputar-putar di kepala.

Ya daripada penasaran mending tanya langsung kan. Mungkin temen lain ada juga yang pengen tahu tentang HS terutama HS buat yang anaknya buanyak, yuk simak wawancara saya dengan Siti Hairul Dayah, yang akrab dipanggil Mak Irul.

Sunday, December 13, 2015

Touring ke Palm Beach Jepara

Sabtu, 6 Desember kemarin, komunitasnya si Ayah, club pengguna mobil BMW  (BMWCCI) Semarang ngadain family gathering dengan tour ke Palm Beach Jepara.

Dari rumah kami udah siap baju renang anak-anak, sama ember kecil dan ciduk-ciduk buat bikin istana pasir.

Ah.. akhirnya berkesempatan touring juga setelah sekian lamaa. Touring terakhir yang kami ikuti ke Solo, bulan Oktober 2014.

Setelah hari itu BMWCCI beberapa kali ngadain touring tapi kedaan tak memungkinkan untuk kami ikutan. Pas kebetulan kemarin touringnya ngga terlalu jauh, saya mau ikut. Kalo jauh males hihihi. 

Selama gabung di club udah dua kali nih kami ikut touring ke Jepara. Yang pertama pas Thifa umurnya baru dua tahunan, jadi udah tiga tahun yang lalu.

Palm Beach itu apa?

Masuk area Palm Beach

Palm Beach ini merupakan resort yang ada di kawasan Pantai Bandengan Jepara. Selain Palm Beach di sekitar sini masih ada resort yang lain.

Jadi, kalo kita masuk ke pantai Bandengan bisa lewat loket yang akan kita jumpai sebelum pantai. Bayar tiketnya, setahun lalu sih perkarcis bayarnya lima ribu. Bisa juga nih, kita belok kanan masuk ke resort. Ntar tembusnya ya pantai juga. Masuknya ga bayar. Tapi kan yaaa kudu pesen makanan atau setidaknya minuman lah ya... Kecuali kalo muka badak, cuma masuk doang biar dapet gratis masuk ke pantai hihihi.

Saturday, December 12, 2015

Memilih Rumah Tinggal Yang Nyaman

Dari kecil saya tinggal nomaden alias berpindah-pindah karena mengikuti kemana Papa ditempatkan oleh kantor. Makanya saya suka menyebut diri sendiri sebagai anak seribu pulau. Agak lebay sih wong pulau yang dikunjungi aja baru beberapa, ngaku seribu hihihi.

Saya lahir di Kudus, usia beberapa bulan dibawa ke Jawa Barat daerah Kebon Kopi, terus pindah Cibereum, habis itu tinggal di Antapani Bandung sampai kelas tiga SD.

Setelahnya kami dipindah ke Makassar. Tinggal di Makassar sekitar empat setengah tahun kami dua kali pindah rumah. Rumah pertama dan kedua ngontrak, rumah ketiga Papa beli.

Belum berhenti sampai disitu ya gaes. Saat saya duduk di kelas 3 SMP pertengahan, Papa dipindahkan ke Denpasar, kami mengontrak sebuah rumah di sana. Kemudian masuk SMA saya memutuskan untuk tinggal di Kudus bersama mbah, LDR-an sama Papa, Ibu, dan Adek.

Friday, December 11, 2015

Komikus Profesional Ikut Lomba Ngomik?

"Eh ada lomba ngomik tuh, hadiahnya gede loh." Kata saya pada salah satu kawan yang sudah cukup lama malang melintang di dunia komik. Dia sudah menjadikan komik sebagai mata pencaharian utamanya.

"Ogah ah. Ikut lomba kaya gitu, menang malu, kalah malu," katanya.

Saya mengernyitkan dahi, heran, "Kok bisa? Namanya juga usaha kan!"

"Yaiyalah, coba deh dipikir, kalo aku menang, orang-orang pasti akan mencibir, ya pantes aja dia menang wong udah komikus profesioanal. Malu kan. Kalo kalah? Ya lebih malu lagi. Orang-orang akan ngebatin, komikus profesional ikut lomba masak kalah sama yang masih pemula."

Dan saya hanya manggut-manggut, mencoba meresapi.

Komikus profesional ikut lomba ngomik? Hmm.. Mungkin kasus ini sama halnya seperti Raditya Dika kalau ikut lomba cerpen, Chef Juna ikut lomba masak, atau Ahmad Dhani ikut Indonesian Idol hihihi.

Wednesday, December 9, 2015

Hari-hari Spesial di Bulan Desember

Bagi saya bulan Desember itu istimewa. Banyak hari spesial di bulan Desember. Apa saja?

Hari Ulang Tahun saya
*semacam pengumuman ya cyiint* Tepatnya tanggal 31 Desember. Gampang banget kan ngingetnya. Jadi kalo udah baca postingan ini kamu ga ngucapin met ultah di hari H, ngga ngasih kado, kebangetan deh hihihi.

Sebenarnya sih kalo sekarang ini saya merasa ultah itu biasa aja. Justru saya ngga pengen ultah. Pengennya usia 25 terus :D

Beda jaman masih lajang dulu ya. Pas hari ultah bawaannya deg-degan. Temen-temen pada inget ngga ya, pada ngasih kado ngga ya? Ada yang siaga satu dari rumah bawa baju ganti. Ge-er amat. Takut di sekolahan dilempar telur sama temen-temen.

Dulu jaman SMP macam udah kebiasaan sih ada yang ultah gitu dilempar telur. Sampe dulu ada bapak-bapak yang komen pas lihat kami lempar-lemparan telur, dia bilang mubazir telurnya. Kita hanya memandang dengan sinis. Padahal kalo dipikir sekarang bener juga ya. Mbok ultah lempar-lemparan duit gitu kek, saya siap nampung dah hahaha.

Belum ultah udah dikasih hadiah ini sama mertua :')

Tuesday, December 8, 2015

Berburu Rumah Idaman

Beberapa hari belakangan, saya rajin banget berburu brosur rumah. Bukan.. bukan buat dikiloin ya.. plis deh jangan samakan saya dengan Mak Irits!!!

Ya saya sedang berburu rumah idaman.

Sebenarnya sih sekarang saya sudah menempati rumah sendiri, dan amat sangat betah tinggal di sini. Lah trus kenapa berburu rumah lagi?



Nah jadi ceritanya ada orang baik hati yang mau memberikan kami pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan, dan tanpa syarat yang ribet, untuk ngedak bagian atas rumah. Nah gara-gara itu saya jadi galau. Dih dikasih pinjaman malah galau? Seneng dong. Ya sih seneng yang bikin galau itu saya jadi mikir enaknya, rumah saya yang sekarang ini dibikin tingkat, cari rumah baru aja yang luas tanahnya gedean, atau beli tanah kapling aja, ntar kapan-kapan punya uang dibangun, gitu.

Sunday, December 6, 2015

Mendalami Sejarah Kereta Api di Lawang Sewu Semarang

Sebagai iriters garis keras yang punya prinsip #MenolakRugi, pada saat festival komik dan animasi kemarin di Lawang Sewu tentu saja saya juga tak menyia-nyiakan berkeliling ke tempat bersejarah itu. Mumpung gratis cyiint. Iya saya kan peserta jadi masuk situ gratis.

Saya sendiri terakhir mengitari Lawang Sewu sekitar tahun 2009 bareng temen SMA saya yang sekarang tinggal di Bali. Setelah itu pernah sih ke Lawang Sewu aja tapi dalam rangka event, jadi cuma di halaman tengah aja, ngga sampe masuk-masuk ke gedungnya.


Ponakan saya foto di bundaran Tugu Muda denga bekgron Lawang Sewu

Karena udah lama, saya jadi lupa kan ada apa aja di gedungnya. Kayaknya sih dulu cuma ruangan-ruangan gitu aja dengan banyak pintu. Yang paling saya inget malah penjara bawah tanahnya, yang sekarang lagi ditutup untuk umum. Katanya lagi perawatan apa gimanaa gitu. Untung dulu saya pernah masuk, tapi ngga punya poto-potonya nih hiks.

Friday, December 4, 2015

Mbak atau Kakak?

Siang itu saya ke Gramedia, ada acara loncing buku barunya teman. Begitu sampai di tangga sudah terdengar suara MC memandu acara. "Kak Bunga (bukan nama sebenarnya hihi), bukunya ini isinya tentang apa sih kak?" begitulah kira-kira yang saya dengar, agak lupa juga sih, soalnya kejadian ini sudah lebih dari setahun hihihi late post banget yak. Yang saya teringat jelas dia memanggil teman saya dengan sebutan kakak-kakak gitu. Terbayang di benak saya ketika itu, yang nonton loncing adalah adik-adik kecil, usia TK atau SD lah. Hahaha.

Beneran yang nonton anak TK tapi sama emaknya. Alias emaknya nonton ngajak anaknya. Jadi jelas lah ya audience utamanya adalah ibu-ibu, atau dewasa muda.

Menurut saya ngga pas deh si MC berkakak-kakak sama orang dewasa, sebayanya, dan audiencenya sebaya juga. Kecuali sih kalo bintang tamunya Kak Seto ya. Kak Seto mah meski udah jadi mbah juga masih tetep dipanggil kakak. Atau Kak Nunuk. Mainkan musiknya kak Nunuk... hihii pada inget ngga sih?

Tapi kayaknya panggilan kakak ini kekinian gitu ya. Di mall saya juga sering dipanggil kakak sama SPG-SPG mall. Jadi jangan ge-er aja udah bawa bocah masih dipanggil kakak. Pasti mukaku masih ke-kakak-an nih dan anak-anak ini dikira adik bukan anak. Ternyata oh ternyataaa..

Wednesday, December 2, 2015

Pameran Komik, Dulu dan Sekarang

Ini cerita lanjutan tentang Festival Komik dan Animasi 2015 tempo hari di Lawang Sewu Semarang.

Saya ngerasain banget ada perbedaan antara pameran komik, dulu dan sekarang.

Sebelum acara yang di Semarang pameran komik terakhir yang saya kunjungi adalah pameran komik di Malang sekitar tahun 2009. Setelah itu 6 tahun baru ikutan lagi hehehe.

Ya maklumlah, tahun 2010 sampai sekarang udah rempong ajah sama kehamilan dan bocah. Mau keluar kota ikut pameran komik jadi mikir-mikir.

Makanya pas kemarin dikabarkan diadakan di Semarang saya antusias banget. Kami dikasih jatah dua booth. Satu booth buat Papillon (kelompok kerjanya si ayah) dan satu lagi artist alley buat si ayah, yang kemudian kami putuskan untuk display Mak Irits.

"Enaknya bikin apa di stand Mak Irits?"

Biasanya hanya sekedar jualan komik sama majang x-banner, tapi kali itu saya kepikiran hal lain, gimana kalo bikin photo booth aja?

Akhirnya kami gotong royong bikin segala macam properti buat photo booth. Ada standing poster sama tulisan lucu-lucu. Kita kasih fasilitas buat orang yang mau poto-poto unyu, dengan modal kamera ajah, ngga perlu modal duit karena ini GRATIS.

Sunday, November 29, 2015

Bakso Cak Kar, Tempat Makan Dekat Situs Bersejarah di Malang

Malang terkenal dengan kuliner bakso Malang. Ya meski bakso Malang juga ada di Semarang, tapi rasa-rasanya kok ngga afdhol gitu ya ke Malang tapa makan bakso. Disamping karena emang saya pencinta bakso kemana-mana siiih hehehe.

Makanya pas kami mau balik ke Kudus dari Malang, dan sudah mendekati jam makan siang, kami diskusi enaknya makan bakso mana.

Yang saya tahu sih ada bakso President yang cukup terkenal di Malang, tapi ngga tahu juga tempatnya itu di sebelah mana.

Akhirnya adek googling, katanya bakso President tempatnya berlawanan arah dari jalan pulang. Jadi daripada kita bolak-balik cari bakso lain yang searah.

Adik pun menemukan postingan "lima kuliner bakso terkenal di Malang". Ada Bakso President, Cak Man, Damas, bakso bakar Pahlawan Trip, dan Bakso Cak Kar.

Ada satu foto yang menggugah seleranya. Ini dia!

foto dari hob-by.com

Friday, November 27, 2015

Makan Siang di Warung Wareg Batu

Masih lanjut cerita trip Surabaya-Madura-Malang ya temanss. Hihi panjang yaaa...

11 November sekitar  pukul 12.30, perjalanan menuju Batu. "Dek enaknya kita makan dulu apa langsung JT2?" tanya saya pada adek. Pengennya sih langsung ya biar bisa lamaan di JT dan bisa kemana-mana lagi, tapi pikir-pikir lagi, akhirnya kami putuskan makan dulu aja. Soalnya kami kan bawa banyak anak kecil yang ngga mungkin lah disuruh tahan-tahan lapar atau makan seadanya hehe.

Nah sekarang, enaknya makan dimana? Kami buta sama sekali Batu. Yang ada di pikiran kami sih, makan sekaligus sholat jadi berhenti sekali aja. Akhirnya minta Pak Sopir berhenti di tempat makan yang agak gedean, yang kemungkinannya ada tempat sholat yang nyaman.

Beberapa runah makan sudah kami lewati, akhirnya nemu "Warung Wareg" ada di kanan jalan, kami berhenti di situ. Rumah makannya cukup besar.


Wednesday, November 25, 2015

Rumah Embun Pagi, Tempat Menginap Nyaman di Batu

Lanjut cerita tentang liburan kami di Surabaya-Madura-Malang kemarin ya temans...

Jadi setelah dapet hotel di Surabaya kami ngga sekalian booking hotel di Malang. Saya dan adik masih mencari tempat nginap nyaman di Batu. Menimbang-nimbang, enaknya nginep di Malang atau di Batu. Di hotel atau villa?

Ada beberapa teman yang merekomendasikan villa di Batu tapi setelah saya lihat penampakannya di internet kurang sreg. Ada penginapan yang seprenya warna-warni atau bergambar-gambar, kata suami kok kaya kosan hehehe. Sampai akhirnya adik saya menemukan rumah embun pagi dan menunjukkannya pada saya.



Begitu melihat foto-fotonya di internet saya langsung suka, moga aja aslinya beneran gini ya bukan tipuan kamera hehehe. Adik sempet lihat katanya ada juga orang yang posting di blognya nginep di embun pagi dan dari postingan itu ngeliat poto-poto maupun komentar-komentar yang ada, emang bagus. Nah penting banget ya ternyata review dari blogger. Bikin orang semakin yakin untuk menggunakan suatu produk atau jasa.

Monday, November 23, 2015

ASUS Zenfone 2 Laser untuk Momblogger Profesional

Momblogger profesional uhuk. Difoto menggunakan ASUS Zenfone C, indoor malam hari.

Semenjak saya menjadi salah satu kontributor web traveling, saya mulai berpikir bahwa saya membutuhkan kamera yang mumpuni.

Ngga bisa lagi kamera seadanya yang hasilnya hanya bisa terang jika ada penerangan alami berupa sinar matahari. Lhah kalau saya perginya malam gimana?

Ada yang menyarankan sih kalau saya lebih baik membeli kamera profesional. Jadi bener-bener kamera bukan hape berkamera. Karena hape berkamera katanya kurang bisa maksimal di kamera, fungsinya kan udah terbagi buat hape dan buat kamera.

Sunday, November 22, 2015

Puas Berenang di Quest Hotel Surabaya

Mendekati bulan November kemarin, saya dan adik memantapkan lagi niat untuk liburan sekeluarga besar. Adik sudah ambil cuti, berati langkah selanjutnya adalah membuat itinenary.

Saya segera ambil langkah cepat untuk booking hotel. Bukan musim liburan semestinya tak perlu takut kehabisan kamar. Memang betul saya hanya takut kehabisan diskon hahaha.

Kebetulan pertengahan Oktober adalah hari terakhir diskon booking hotel dengan menggunakan kartu kredit di Pegipegi. Diskonnya tidak tanggung-tanggung, sampai Rp 150.000. Siapa yang ngga tergiur coba. Apalagi kamar yang harus saya booking cukup banyak, empat kamar bo!

Saya booking hotel untuk kami menginap di Surabaya. Kriteria awal hotel yang saya cari yang ada kolam renangnya, biar nyenengin anak-anak. Ada beberapa kandidat hotel, saya lihat reviewnya dan akhirnya pilihan saya jatuh ke Quest Hotel.

Friday, November 20, 2015

Jatim Park 2: Pembelajaran Satwa, Rekreasi, dan.. Foto-foto :)

Jatim Park2: Pembelajaran Satwa dan Rekreasi, itu sih tagline nya. Tapi kalo bagi saya perlu ditambah satu lagi. Pembelajaran Satwa, Rekreasi, daaan.... Foto-foto hihihi.

Beneran loh di Jatim Park2 itu banyak banget spot yang cakep buat poto-poto. Saking banyaknya, jadi kemarin pas ke Batu Secret Zoo, salah satu yang ada di JatimPark2, lebih banyak poto manusia narsisnya daripada penghuni kebun binatangnya, hahaha.

*********

Pada saat liburan ke Malang kemarin, saya dan adiklah yang membuat itinenary. Awalnya mau di Malang selama dua hari, tapi karena Papa pengen ke Madura, yaudah yang semalam kami nginep di Surabaya.

Rencananya kami di Malang mau ke Jatim Park2 yang tepatnya ada di Batu. Selain itu mau ke Museum Angkut dan Batu Night Spectaculer. Perkiraan kami gini, habis sarapan kami cek out dari hote Surabaya. Kira-kira jam sembilanan, sampai Batu jam sebelas, langsung ke Jatim Park. Habis itu ke penginapan, sorenya habis Ashar ke Museum Angkut, kemudian malam setelah Maghrib ke BNS.

Tapi ternyata... perjalanan memakan waktu lebih lama dari itu. Kami berangkat dari hotl pukul 09.30, nyampe di Batu sudah pukul setengah satu. Kami putuskan untuk makan dan sholat dulu di rumah makan. Jadi sekitar pukul setengah dua baru sampai Jatim Park.

Wednesday, November 18, 2015

Nonton Bioskop? Lihat Trailernya Dulu!

Kalau ada yang ngomongin tentang bioskop, saya jadi ingat kapan yang pertama dan terakhir kali saya menonton bioskop.

Pertamakali saya menonton bioskop pada saat kuliah, orang bilang, ketinggalan jaman banget haha. Ya gimana, jaman saya sekolah dulu ngga ada tuh acara nongkrong-nongkrong bareng teman trus pada ngajakin nonton bioskop. Apa ketika itu bioskop belum tercipta di dunia ini ya hahaha.

Tapi saya inget pas SMA di Kudus, itu lagi heboh-hebohnya film Ada Apa dengan Cinta diputar di bioskop-bioskop kota besar. KOTA BESAR ya.. jadi film ini belum masuk bioskop di Kudus. Biasanya sih baru masuk beberapa minggu kemudian. Nah karena ngga sabar pengen nonton, akhirnya kami nobar di rumah salah satu teman. Hah nobar? Udah keluarkah CD nya? Belummm, bajakan dong pastinya, bukan download dari internet. Belum musim waktu itu mah. Bajakannya itu dari video yang dibikin orang yang nonton film itu di bioskop. Jadi pas kita nonton filmnya, bonus ngeliat kepala-kepala orang yang lalu lalang karena mau ke toilet atau beli popcorn.

film yang sempet bikin heboh sejagad rayaa
Jadi nonton filem romantis berasa film komedi. Masa pas Rangga lagi di kamar tidur-tiduran sambil bikin puisi dan mengingat si Cinta, tiba-tiba ada bayangan orang lewat. Temen saya sampe bilang “Ini rumahnya blogng-blongan po piye?” hahaha. Ngga banget yaaa. Don’t try this at home yaa, saya juga sekarang insap koook >.<

Sunday, November 15, 2015

Liburan ke Malang

Alhamdulillah wasyukurilah.. setelah beberapa waktu lalu piknik ke Taman Safari kami lanjut lagi liburan ke Malang sekeluarga besar. Selain ama duo bocah dan ayahnya, ikut serta budhenya, pakdenya, eyangnya, tantenya, dan dua sepupunya. Sayang ada yang kurang nih, kakak saya nomor dua dan keluarganya ga bsa ikutan, karena dalam waktu yang sangat berdekatan setelah hari piknik, adik iparnya mau lamaran di Jakarta.

Udah lamaaa memang saya pengen banget ajak Papa Ibu ke Malang. Duluuu sebelum Papa pensiun, pernah angan-angan papa mau cuti besar, enaknya ke mana ya? Dan Papa pengen ke Malang karena belum pernah ke sana.

Tapi sampai lama setelah ngobrol-ngobrol, liburan ke Malang belum juga terlaksana. Akhirnya pas bulan Mei kemarin, saya sama adik komitmen mau serius bener-bener bikin plan ke Malang. Adik saya bisanya November karena nunggu setahun kerja dulu baru bisa cuti. Oke sepakat, dan saya rajin menabung sambil menunggu hari itu tiba.

Kepengennya siih, saya yang bayarin acara jalan-jalan kemarin. Iya skali-kali kan pengen gitu nraktir Papa Ibu dan sodara-sodara. Tapi apa daya tabungan kurang mencukupi akhirnya hanya menyanggupi bayar sewa empat kamar aja selama dua malam.

Awalnya mau nginep dua malam di Malang, tapi Papa bilang pengen ke Madura juga. Akhirnya semalam kita di Surabaya. Udah dari jauh-jauh hari booking hotel, dari sekitar sebulan sebelum hari H untuk hotel yang di Surabaya. Takut juga sih, siapa tahu hari keberangkatan diundur atau apa gitu. Tapi tinggal hari itu kita bisa dapetin diskon hotel sampai Rp 150.000, mayan banget kan. Akhirnya Bismillah ajalah, demi diskoon hahaha.

Sementara untuk penginapan di Malang belum booking arena maish bingung mau nginep di mana. Enaknya di kota Malangnya atau Batu karena tujuan utama kan Jatim Park. Beberapa hari sebelum hari H adek nemu villa yang keliatannya bagus di Batu, namnya rumah embun pagi, akhirnya booking itu. Review lengkapnya nati di post terpisah yaaa.

Thursday, November 12, 2015

Siaran Lagi, Bahagianyaaa :)

Saya udah pernah bilang kan ya kalo saya itu mantan penyiar.

Dari sejak SMP saya suka degan radio. Waktu itu sih cuma jadi pendengar. Ada satu radio yang saya, teman saya, dan kakak saya favoritin banget, yaitu radio kampusnya Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar. Nama radionya Electro Broadcasting System (EBS) yang siaran emang kebanyakan anak-anak jurusan teknik elektro.

Sehari bisa tiga kali kami telpon radio itu, udah kaya makan nasi aja yah. Minta diputern lagu, kirim salam, dan ngajak penyiarnya ngobrol ngalor ngidul entah itu hanya sekedar ngabsen "Kak ini ada, kak anu ada?" Atau pertanyaan geje macam, "Kak, jurusan apa angkatan berapa?" Ih aneh banget ya ternyata saya masa SMP hahaha.

Duduk di bangku SMA saya maish melanjutkan kebiasaan mendengarkan radio. Radio yang saya suka dengerin waktu itu, Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Kudus. Padahal radio gaul macam Prambors, IBC juga kayaknya nyampe deh di Kudus. Tapi berhubung waktu itu radio jadulnya embah ngga bisa muter radio FM yaudah deh, siaran radio paling yahud menurut kami ya RSPD itu. Aduh jadi keinget deh radio jadul itu dimana ya, barang elektronik antik gitu kao dikoleksi kayaknya potensial menghasilkan uang di kemudian hari hahaha.

Sunday, November 8, 2015

Melawan Kanker

"Aku ngga mau masuk RS ah, takut, yang aku bayangin tempat tidur yang kupakai itu bekas orang meninggal hiiy."

Saya masih inget begitu yang dibilang salah satu teman saya yang sudah divonis mengidap kanker payudara. Dia memilih untuk berobat alternatif padahal stadium kankernya sudah lumayan tinggi.

Saya memotivasinya dengan kalimat-kalimat standar. Ngga usah takutlah, yang penting cepet sembuh, dll yang tetep membuatnya kekeuh tidak mau berobat ke dokter.

Hingga suatu hari saya dengar ia masuk rumah sakit. Katanya ada cairan keluar dari salah satu payudaranya. Ah akhirnya dia memberanikan diri juga.

Ternyata kanker payudara yang dideritanya sudah semakin parah Dia pun akhirnya pasrah menjalani kemoterapi. Rasa takutnya akan rumah sakit sudah berganti dengan rasa takutnya akan sakitnya itu sendiri. Dan beberapa bulan kemudian dia tiada...

Friday, November 6, 2015

Ke Jakarta dengan Kereta Brantas


Waktu kami merencanakan akan pergi ke Jakarta sambil membawa duo bocah, sempet mkir enaknya naik kereta atau pesawat ya.

Ngga sampe bingung lama sih, karena kondisi kantong denan cepat memberikan jawabannya hehehe. Sebenarnya tiket pesawat ke Jakarta ngga begitu mahal cuma tiga ratus lebih, kalo PP jadinya tujuh ratusan lah. Itu kalo sendiri, kalo kali tiga????

Akhirnya kami memutuskan ke Jakarta dengan kereta. Saya bilang sih mending malam aja, pas jam anak-anak tidur. Udah ngerasain riweuhnya bawa nak-anak naik mobil pas siang hari, terutama Hana nih yang ngga bisa diem kalo di mobil. Seringkali bosen juga kalo lama di dalam mobil.

Tante dari Kudus yang kami minati tolong membeli tiket kereta. Akhirnya dapet tiket yang lumayan murah cuma Rp 90.000 perorang, yaitu kereta api ekonomi Brantas, jurusan Jakarta-Kediri.

Bawa duo bocah naik kereta api ekonomi? Apa ngga kesian anaknya? Saya sih dari awal nyante aja, karena katanya sekarang kan kereta api ekonomi juga ber AC jadi ngga ada yang ngerokok, dan ngga bisa sembarang orang (kaya penjual) keluar masuk kereta jadi InsyaAlloh nyaman lah. Apalagi duo bocah juga udah pernah saya bawa naik bis dan angkot. Thifa malah pernah naik bis yang penuh sesak di siang hari. Selain itu kita perginya juga banyakan orang.

Wednesday, November 4, 2015

Menimba Ilmu Passionpreneurship di Tokopedia Roadshow

Alhamdulillah hari Minggu kemarin saya habis menimba ilmu passionpreneurship di Tokopedia Roadshow Semarang.

Sejak awal, ketika mendapat kabar roadshow Tokopedia akan menyambangi Semarang, saya sorak-sorak bergembira dalam hati. Yeaaay akhirnya. Bukan knapa-napa, tapi seriing banget event-event gede yang keliling Indonesia melompati kota Semarang. Padahal Semarang ibukota provinsi tapi yang didatengin malah kota sebelah, entah kenapa. Ada yang tahu jawabannya? Kasih tahu doong...

Makanya saya langsung aja capcus daftar waktu ada yang share link form pendaftarannya, setelah sebelum bilang dulu sama si Ayah bahwa tanggal satu saya mau menghadiri acara Tokopedia di Tembalang, biar dia bisa jadi supir n baby sitternya anak-anak *ops.

Begitu datang ke TKP, saya cukup tercengang, yang ngantri di depan pintu masuk banyak bo!!! Tapi kemudian bersyukur, karena ternyata untuk blogger dan media, pintu masuknya dipisah, jadi kami ngga perlu ngantri. Awalnya saya tanya ke si Ayah, mau ikut saya acara atau mau pergi ke tempat lain bersama anak-anak, (ntah kemana terserah situ yang penting saya hepi-hepi hihihi). Si Ayah bilang ikut aja karena dia ngga ada ide mau kemana. Akhirnya saya tanya ke panitia, saya sama suami, boleh masuk kan, ternyata boleh, Alhamdulillah :)

narsis diantara ratusan (eh apa ribuan ya) peserta, foto punya Lestari

Monday, November 2, 2015

Piknik ke Taman Safari Bogor



Pas ke Jakarta dalam rangka kondangan kemarin, kami sekalian piknik ke Taman Safari Bogor.

Awalnya mau ke Sea World, karena mikir-mikir kalo Taman Safari kejauhan kan di Bogor. Tapi kata sodara kalo hari Senin InsyaAlloh ngga macet, yaudah kami cuss pergi ke Taman Safari, berangkat jam setengah delapanan, dan betul, perjalanan lancarrrr, ngga kena macet sedikitpun. Alhamdulillah..

Masuk ke Taman Safari kami harus merogoh kocek yang lumayan. Rp 150.000 untuk dewasa, Rp 140.000 untuk anak-anak, dan Rp 15.000 parkir mobil. Saya bawa Thifa dan Hana diitung satu aja. Itu aja total udah Rp.905.000. Tiket segitu  merupakan tiket terusan. Jadi selain bisa lihat-lihat hewan, bisa naik aneka wahana permainan juga free. Sekarang udah ngga ada tiket reguler jadi ngga ada pilihan untuk membeli tiket, ya harus itu.

Tiket terusan itu bisa jadi menguntungkan bisa juga ngga. Kalo yang masuk anak-anak muda gitu yang masih suka mencoba aneka wahana permainan sih asik ya, tapi kalo orang tua yang cuma mau jalan-jalan liat-liat aja, ngga kepake kan tiket terusannya.

Thursday, October 29, 2015

Rumah Kayak Hotel




"Mah, rumahnya kayak hotel ya.."  kata Thifa begitu kami sampai di rumah sodara yang ada di Jalan Cilandak Tengah, Jakarta Selatan.

Rumah ini merupakan bagian dari cluster kecil Melrose. Jadi dalam satu cluster hanya ada enam rumah. Rumah terdiri dari tiga lantai. Lantai satu ada dua ruangan kaya kamar, perkiraan saya sih di situ mungkin bisa buat gudang sama kamar ART atau supir. Selain itu ada kamar mandi dan dapur juga.

Naik ke lantai dua, ada ruang keluarga, ruang tamu mini, satu kamar tidur, satu kamar mandi,  meja makan, dapur bersih, lengkap dengan perabot dapur, ada kulkas, microwave, dispenser air panas-air dingin, panci, piring, gelas, dll. Daaan ini nih yang paling Thifa suka,  di sini juga ada KOLAM RENANG. Yeayyyyy...

Wednesday, October 28, 2015

Ke Jakarta, Sekali Merenguh Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui

Kemaren-kemaren, kalau ada yang ajak saya ke Jakarta, saya biasanya jawab, "Nantilah kalau Jakarta sudah ngga macet lagi." 

Ya, saya itu orangnya ngga sabaran kan ya. Takut aja, ke Jakarta bukannya heppy malah esmosi sepanjang jalan. Makanya beberapa waktu dulu ketika ada acara di Jakarta saya memilih untuk ngga ikutan. Belum siap mental hehehe. Tapi akhirnya kemarin saya ke Jakarta juga, pas ada undangan nikah sepupunya si Ayah, Ovie yang dulunya kuliah di Semarang. Yah.. bismillah lah....

Ke Jakarta kemarin udah saya niatkan, sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Ibu mertua kayaknya pengen banget ngajak cucu-cucunya jalan-jalan jadi ya udah niat pertama menyenangkan hati orang tua. Lagian kangen juga kumpul keluarga besar lagi. Terakhir kami kumpul-kumpul pas adik ipar nikah di Semarang, udah hampir dua tahun lalu. Selain itu pengen reunian juga sama temen jaman kerja dulu di Makassar. Sekarang dia tinggal di Jakarta, kami udah lebih tujuh tahun ngga ketemu. Satu lagi ketemu adek, yang katanya kosnya deket banget dengan lokasi gedung pernikahan. Cuma tujuh menit aja dengan motor.

Thursday, October 22, 2015

Nongkrong Cantik Sambil Ngemil Tahu Petis Khas Semarang


Hari Sabtu kemarin para blogger kontributor web HelloSemarang.com, nongkrong cantik sambil ngemil tahu petis di Tahu Petis Yudishtira.

Akhirnya... jadi juga kita kopdar ya manteman. Makasih Mbak Wieke yang sudah memfasilitasi, dan mas Yudhie yang sudah menjembatani :) Sayang ngga bisa komplit juga kopdarnya nih, karena ada yang berhalangan hadir :(

Tau tahu petis kan? Makanan khas Semarang yang berupa tahu pong digoreng trus di tengahnya diberi saus berarna hitam kental yang disebut petis. Kalo biasanya kita beli tahu petis bungkus bawa pulang, beda kalo belinya di tahu petis Yudishtira lo, kita bisa sambil nongkrong-nongkrong cantik di sana. Karena konsep dari Tahu Petis Yudishtira semacam cafe, menyediakan tempat duduk yang nyaman bagi pengunjung yang ingin santap di tempat.

Wednesday, October 21, 2015

Membuka Tabungan Haji, Selangkah Lebih Dekat Menuju Tanah Suci

tabungan haji
Alhamdulillah saya baru saja membuka tabungan haji. selangkah lebih dekat menuju tanah suci, Insyaa Alloh...

Dulunya saya berpikir niat saja sudah cukup, sambil nanti kalo ada kelebihan dana tiap bulannya bisa ditabung di salah satu rekening yang kami punya. Kebetulan udah buka beberapa rekening tabungan, empat bank konvensional, satu bank syariah. Punya rekening sebanyak itu lebih untuk kepentingan transaksi yang berkaitan dengan pekerjaan dan usaha jual beli komik dan aksesoris komputer. 

Pikir saya, kalo udah banyak baru daftar. Tapi nyatanya rekening khusus itu ngga pernah keisi. Kalaupun keisi ada aja kebutuhan bulanan yang menyebabkan uang akhirnya ditarik kembali. Bener-bener ngga aman deh XD. Nah kalo gini kapan ngumpulin uang buat naik hajinya? Belum lagi daftar tunggu setelah daftar, katanya lumayan panjang.

Tuesday, October 20, 2015

Memajukan Local Brand Indonesia Melalui Karakter Komik dan Animasi

"Mama.. mama beliin boneka frozen..." rengek Thifa.

"Ih ngapain sih Kak boneka Frozen? Boneka Syamil Dodo aja ya? Atau... Bang Jarwo?" jawab saya.

"Emoh!!"

"Ohiyaa.. boneka Mak Irits aja!"

**********

Apa yang terlintas di benak kamu ketika menyebut local brand? Hmm mungkin batik, kerajinan anyaman, tenun, atau ukiran. Betul, beberapa yang saya sebut tadi memang merupakan produk lokal Indonesia.

Tapi ada satu yang sering terlupakan padahal berpotensi besar mengenalkan local brand kita bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. KARAKTER!

Karakter yang saya maksud di sini adalah karakter sebuah cerita. Sebut saja karakter-karakter disney. Seperti donald, mickey mouse, dan yang paling fenomenal saat ini kayaknya frozen yah.

Donald Duck pertama diperkenalkan dalam bentuk cerita animasi. Tapi lihatlah sudah jadi apa donal sekarang? Baju, pouch, tumbler, seprai, dan masih banyak lagi. Pemasarannya bukan cuma di negara dimana ia diciptakan tapi sudah menjelajah dunia. Rasa-rasanya tak ada orang yang tak mengenal donald duck saat ini.

Bukan hanya Amerika, tetangga kita Malaysia juga melakukan hal yang sama. Lewat animasi Upin dan Ipin Malaysia memperkenalkan kebudayaannya. Pada siapa? Pada anak-anak Malaysia sajakah? Tidak! Tapi pada dunia.

Jangan heran kalo anak-anak jadi lebih mengenal kebudayaan luar daripada Indonesia. Jadi fasih berbahasa Malaysia daripada bahasa Jawa. Contohnya aja Thifa nih seringkali dia ngobrol sama temannya dengan logat Melayu persis seperti yang saya dengar di serial Upin Ipin. Dia juga menyanyikan lagu rasa sayange karena mendengarnya dari serial Upin dan Ipin. Tahunya dia lagu rasa sayange ya dari Malaysia.

Bagaimana dengan Indonesia?

Menurut saya geliat pengembangan sebuah karater cerita mulai tampak di Indonesia. Sekarang kita punya serial kartun lokal seperti Syamil dan Dodo, Adit Sopo Jarwo, dan Keluarga Somat. Komik-komik lokal juga mulai bermunculan. Salah satunya komik saya, komik Mak Irits, hihii sekalian promosi boleh dong kakaaa...


komik Indonesia = local brand

Saturday, October 17, 2015

Nostalgia SMA Kita...

temukan perbedaannya XD


Nostalagia SMA kita... masa-masa paling ceria....

Tahu lagu itu? Saya tahu bukan karena seangkatan sama penyanyinya ya Sering denger aja pas ibu nyetel radio atau pas ada di angkot.

Kok tiba-tiba ngomongin lagu itu, ada apa?

Ya karena beberapa hari lalu  habis nostalgia bareng temen SMA, Koko dan Lia. Kopdar dadakan dan Alhamdulilah terlaksana. Biasanya udah dirancang jauh-jauh hari ga jadi atau yang dateng cuma sedikit, tiwas ngeluarin energi banyak untuk woro-woro siapin tempat (bagi tuan rumah), dll.

Ceritanya Koko pas praktek kerja di Semarang kemarin itu. Ya mumpung di Semarang saya ajak aja ketemuan. Pengennya sih rame-rame se-sekolahan kalo bisa, tapi apa daya cuma saya, Koko, dan Lia yang bisa.

Kami ketemuan di pizza hut Jl.Majapahit, saya pilih yang ngga gitu jauh dari rumah saya. Saya di drop si Ayah seperti basa bawa duo bocah.

Sampai sana saya lihat dua orang berseragam satunya bidan, satunya perawat, ya itu mereka, Koko dan Lia.

Thursday, October 15, 2015

Amaris, Hotel Murah di Pusat Kota Semarang

Amaris Pemuda, foto: seputarsemarang.com

Kemarin, saya udah cerita ya, kalo baru bertemu saudara kembar di Amaris Hotel? Nah sekarang bikin review hotelnya ah...

Jadi udah sebulan lalu si Diana update status di BBM nya kalo mau ke Semarang tanggal 10-11, langsung saya komenin, dan akhirnya kami janjian ketemuan.

Kami sepakat mau nginep di hotel aja. Diana sendirian, makanya saya juga ga ajak suami, biar bisa sekamar ma Diana, tapi tetep sih ngajak anak-anak.

Saya yang bertugas cari hotel, karena Diana kan posisi di Rembang. Kriteria hotel yang kami sepakati, "murah, bagus, dan dekat dengan keramaian". Maksudnya biar kalo mau jalan-jalan atau cari makna gampang tinggal jalan kaki.

Ada beberapa pilihan kemarin dan akhirnya pilihan saya jatuh ke hotel Amaris jalan Pemuda Semarang, hotel murah di pusat kota Semarang.

Tuesday, October 13, 2015

Bertemu Saudara Kembar


Hari Sabtu-Minggu kemarin, saya bertemu saudara kembar. Namanya Diana, saya biasa memanggil dia dindut atau kayu gelondongan. Haha maap ya Di, kan mencela tanda cinta. Itu prinsip persahabatan kita kannn.

Loh sahabat atau saudara siiih?

Jadi sebenarnya beberapa teman kuliah yang menjuluki kami saudara kembar. Bukan karena mirip (kayaknya). Iya ah ngga mau saya dibilang mirip kayu gelondongan hihihi. Mungkin arena kita sering kemana-mana bareng aja. Katanya, orang yang kemana-mana suka barenan lama-lama akan jadi mirip. Betul ngga sih?

Kemarin aja pas saya ganti dp bbm foto berdua, salah satu teman kuliah ada yang komen, "Akhirnya setelah sekian tahun berpisah, saudara kembar iru bertemu kembali," hahaha...

Saya dan Diana, satu kampus dan satu kelas di D III Public Relations UNDIP angkatan 2002. Dulunya kami beda geng, sampai akhirnya dipersatukan dalam kos yang sama.

Setelah satu kos aja sebenarnya kami ngga langsung kemana-mana bareng loh, paling berangkat kampus aja, kalo udah di kampus ya sama temen masing-masing. Tapi entah gimana lama-kelamaan, berangkat bareng, di kampus bareng, pulang kuliah bareng, dan kemana-mana selalu bareng.

Saturday, October 10, 2015

Emak Rempong Ngeblog


Cerita di balik blog? Hmm.. kalo asal muasal kenapa ngeblog, kenapa blog saya diberi nama desperate housewife, kenapa saya bikin blog lagi diary mama mie dan Mak Irits, kayaknya udah sering saya ceritain ya, sampai munek-munek kali yang baca. Ada yang belum tahu, bisa japri saya deh, kalo beneran penasaran ntar tak critani :D

Sekarang mau cerita aja tentang di balik layar proses membuat sebuah postingan yang selama ini saya jalani.

Blogging. Menulis di blog, kesannya sederhana ya. Yaudah tulis aja sih apa yang ada di pikiranmu. Padahal ngga sesimpel itu loh. Kalo semudah itu udah semua lomba blog saya ikuti kali :p
Ngeblog itu tak semudah kamu membaca tulisan para blogger, usaha untuk ngeblog tak seringan kata-kata yang begitu mengalir ketika kamu membacanya. Ada perjuangan besar dibalik terciptanya sebuah blog post. Dan ini cerita saya dibalik blog.

Ngeblog bagi saya bukan mengisi waktu luang.

Friday, October 9, 2015

Mainan Edukatif Untuk Balita

Saat memilih mainan untuk anak, apa yang menjadi perhatian para orangtua, sehingga mainan tersebut ditaruh di keranjang belanja? Biasanya sih pilih yang sesuai usia anak. Anak bayi misalnya dikasih mainan lego ya ngga cocok, bukannya dirakit, malah dimakan hihii. Selain itu bahannya aman dan harganya sesuai kantong. Setuju? Tapi ada lagi nih yang biasanya jadi prioritas tambahan, mainan tersebut harus ada sisi edukasinya. Terutama untuk balita yang katanya lagi mengalami pertumbuhan otak yang sangat pesat.

Bagaimana dengan Thifa dan Hana yang masih balita.? Alhamdulillah duo bocahku juga punya beberapa mainan edukatif untuk balita di rumah. Saya share di sini, siapa tahu ada ibu-ibu lain yang sedang cari mainan edukatif untuk balita

Playdough.

Itu bahasa internasionalnya, kalo saya biasa menyebutnya malam. Malam ini dulu mainan jaman saya kecil juga Tapi kalo dulu saya belinya cuma malamnya doang, ngga ada cetakan macem-macem kaya sekarang. Entah emang belum tercipta atau sayanya yang kurang gaul yak.

play dough
main playdough sama adik

Thursday, October 8, 2015

Ketika Telinga Kemasukan Serangga

Ketika telinga kemasukan serangga, rasanya sakiiit banget. Pernah ngalaminnya ngga manteman? Jangan sampe deh yaa..

Jadi ceritanya hari kamis kemarin saya lagi masak. Ngerasa sih kaya ada yang merambat-rambat deket telinga, gatel, jadi saya usap-usaplah pake tangan, sekalian pengen menangkap basah si pelaku, tapi kayaknya tangkapan saya meleset.

Tiba-tiba, di telinga tuh rasanya kayak brebeg-brebeg gitu. Habis itu rasanya nyeri banget, dalam bayangan saya kaya ada serangga yang sedang melompat-lompat di gendang telinga. Iya dugaan saya itu sernagga, sepertinya sih semut.

Beneran sakit deh sampai saya merintih-rintih di atas tempat tidur. Dilihat sama suami telingnya ada kotoran, jadi mau coba dibersihkan kali bisa ngeluarin serangganya. Tapi ternyata cottonbud di rmah habis, meluncurlah dia ke toko terdekat.

Sambil nunggu suami saya masih merasa sakit yang teramat sangat. Sempet rasa sakit ilang sebentar trus saya kepikiran untk googling "telinga kemasukan seranggga".

Keluarlah berbagai cerita tentang telinga kemasukan serangga dan tips untuk mengeluarkan serangga dari telinga, yaitu diteteskan baby oil atau minyak zaitun, katanya supaya serangga yang di dalem mati. Habis itu masukkan air hangat secukupnya ke telinga, dan keluarkan lagi, ini untuk mengeluarkan serangga tersebut. JANGAN menggunakan cottonbud untuk mengeluarkan sernagga karena itu justru akan mendorongnya semakin masuk ke dalam.

Tuesday, October 6, 2015

Empat Cara Merias Alis, Kamu Pilih Mana?

"Mbak alisnya dicukur sedikit ya, biar rapi," tanya tukang rias meminta persetujuan adik saya.

"Mbak, gimana?" adik saya tampak ragu-ragu, kemudian meminta pendapat saya.

"Jangan!" tegas saya.
**************

Percakapan itu terjadi sekitar tujuh tahun silam menjelang akad nikah saya. Saya dan adik dapat giliran rias di waktu yang sama.

Sebagai aktris utama ketika itu.. *eh aktris? iyalah, kan saya pengantinnya* alis saya aja ngga diapa-apain loh, tapi kok alis adik mau dicukur segala ya? Kata si tukang rias sih, kalo alis saya itu udah bagus, tebal dan rapi jadi ngga perlu diapa-apain.

Ini si tukang rias sengaja muji-muji biar fee nya ditambahin paa gimanah? Ya ngga lah, saya percaya, wong dia orang yang ke seribu dua ratus tigapuluh lima orang yang mengatakan kalau alis saya bagus. Iya, 1234 yang lainnya bilang demikian, saya sendiri ketika bercermin huahahaha.

penulis Mak Irits
waktu saya upload foto ini di FB ada yang komen
 alis saya bagus hihihi, padahal tanpa rias alis loh!

Monday, October 5, 2015

Richeese Factory, Resto Cepat Saji Yang Beda di Semarang

"Tanggal dua besok Richeese Factory buka di Semarang loh," kata seorang teman pada sebuah obrolan grup WA.

Richeese factory? Maksudnya pabrik wafer keju gitu yak? Yang ada di benak saya seketika itu adalah wafer keju kesukaan Thifa dan Hana. Seinget saya sih namanya richeese, bungkusnya kuning, berlogo bapak koki.

"Richeese resto cepat saji, jualannya ayam tepung."

Oalahhh, kudet tenan, hari gene saya baru tahu kalo ada resto cepat saji namanya Richeese. Memang masih segrup sama wafer richeese yang saya maksud tadi, lihat tuh logonya aja sama.


Richeese Factory, photo by jateng.tribunnesw.com

Sunday, October 4, 2015

Tips Merawat Furniture Kayu di Rumah

Kamar yang penuh dengan furniture kayu, tapi bukan kamar saya :p

Banyak orang yang memilih furiture kayu sebagai perabot rumahFurnitur kayu dipilih biasanya karena menimbulkan kesan klasik, tradisional, atau hangat.

Kalau menurut saya, karakter seseorang bisa dilihat dari pemilihan perabot atau furniture Orang yang suka furniture kayu misalnya saya tebak,  pemiliknya adalah orang yang berkarakter telaten apalagi kalau modelnya yang ukiran. Perawatan mebel atau furnitur kayu itu lumayan kikrik (eh bahasa Indonesianya apa ya, detail atau rumit gitulah). Seiring berjalannya waktu, furnitur kayu bisa berubah menjadi kusam dan tidak menarik lagi. Penyebabnya macem-macem. Bisa karena cairan, debu, cuaca, atau rayap. Makanya perlu adanya perawatan yang tepat dan teratur.

Berikut ini tips merawat furniture kayu di rumah yang saya rangkum dari berbagai sumber. Sengaja di bookmark di sini, soalnya di rumah Papa saya yang di Kudus, banyak juga tuh perabot kayunya, ada dua set kursi dan meja kayu ukiran, tempat tidur, meja makan, sama lemari. Pfiuuh belum mulai bersihin aja rasanya sudah lelah XD